Posted in
ekspose,
howard gardner,
varia
Seringkali terdapat anggapan bahwa manusia, khususnya siswa yang memiliki kecerdasan matematis (logic smart) telah mewakili sosok pintar. Padahal sudah banyak contoh melalui murid yang terkenal nakal atau malas di kelas seperti Thomas Alva Edison, justru lebih sukses dan terkenal ketimbang rekannya atau menjadi idola seperti John Lennon. Mengapa bisa terjadi demikian? Sesungguhnya mereka dengan status bandel bahkan sempat tidak naik kelas bukanlah semata bodoh, tetapi memang tidak menonjol dalam kecerdasan matematis atau memiliki bakat khusus dalam jenis kecerdasan lainnya. Namun umumnya sistem pendidikan formal di sekolah kebanyakan memang lebih menekankan aspek bagi kecerdasan matematika dan verbal-linguistik. Selain gampang dijabarkan menurut kurikulum, juga demi alasan tingkat ketrampilan yang lebih terukur. Padahal potensi dan minat setiap manusia bersifat unik dan tidak harus diperlakukan sama, akibatnya terkesan dipaksa serta berdampak beberapa siswa akan bermasalah.


2. Kecerdasan Verbal-Linguistik (Word Intelligence): Mencakup semua kemampuan berbahasa, aktif maupun pasif. Sejak bayi telah sanggup membedakan sosok ayah dan ibunya, membentuk bunyi berupa kata berirama dan intonasi, kecakapan komunikasi lisan (auditory) maupun tertulis serta membaca, hingga memahami sekaligus berinteraksi secara berbahasa yang kompleks.
3. Kecerdasan Musikal (Music Intelligence): Meliputi kemampuan mengenal irama, ritme, ketukan, nada, serta unsur lain mencakup berbahasa musikal maupun secara teknis partitur. Gardner menyebutkan adanya hubungan paralel antara kecerdasan musikal dengan kecerdasan matematika saat membuat partitur sekaligus memadukan kecerdasan bahasa berupa lirik dan bait lagu.
4. Kecerdasan Gerak Tubuh (Body Intelligence): Kemampuan untuk memanipulasi mental, pikiran, dan tubuh guna memecahkan sebuah masalah. Cara umum yang mengasah kemampuan kinetik ini adalah melalui latihan motorik seperti olah raga, maupun game rumit namun disukai setiap kalangan seperti stimulasi gerak melalui PS3 maupun XBox.
5. Kecerdasan Gambar (Spatial Intelligence): Jika seorang anak dapat mengenali lokasi secara tepat, membedakan luas ruang tamu di rumahnya dengan posisi ruang kelas di sekolah, hingga pengetahuan geografis maupun memahami kondisi lingkungannya, inilah keunggulan yang bersifat spasial atau pemetaan serta gambar secara ruang tiga dimensi.
6. Kecerdasan Inter-personal (People Intelligence): Merupakan pengetahuan yang lebih kompleks meliputi pengenalan maksud orang lain, memahami gesture dan simbol melalui "body language", apa yang tersirat daripada yang tersurat. Sebuah kecerdasan tersendiri untuk berinteraksi, amat penting dikuasai oleh para pendidik maupun seorang yang berbakat "sales" pada umumnya.
7. Kecerdasan Intra-personal (Self Intelligence): Mencakup kemampuan mengenali diri sendiri, introspeksi, hingga kemampuan antisipasi dan meditasi. Tidak banyak orang yang sanggup melakukan empathi yakni kecerdasan menempatkan diri dalam posisi atau kacamata orang lain. Taraf utama dalam pencapaian kecerdasan yang cenderung spiritual ini lazim disebut sebagai kebijaksanaan.



2. Logika Bahasa: VARIA adalah majalah ekslusif milik SMA Sto Paulus Pontianak. Sehingga dapat dikatakan bahwa materi dan isinya adalah satu-satunya majalah di dunia yang telah menulis serta membahas mengenai kegiatan berikut tokoh yang terjadi si sekolah tersebut pada saat tertentu.
3. Logika Musikal: Sebetulnya mudah saja, jika VARIA adalah sebagai "trademark" sekolah Paulus, seharusnya juga memiliki lagu khusus yang mewakili slogan VARIA maupun lagu wajib SMA Sto Paulus. Namun logika musikal juga mencakup perkara seni bertutur, maka dalam dunia jurnalistik adalah berupa seni menulis, wawancara, meliput, melaporkan, dll.
4. Logika Gerak Tubuh: Yakni kecerdasan psikomotorik misalnya penggarapan majalah VARIA melalui kerja sama yang terdiri dari banyak pelaku dan relasi, koordinasi dan pembagian tugas, distribusi dan dokumentasi, serta tindak lanjut dari kecerdasan lainnya.
5. Logika Gambar: VARIA sebagai media tulisan, juga berurusan dengan ilustrasi dan gambar, mencari dan mencetak foto, desain font dan grafis, lay out dan editing.
6. Logika Inter-personal: VARIA adalah sebuah kerjasama secara kelompok maupun perorangan, yang terbagi sejak menurut bagian tim redaksi maupun sebagai siswa pelajar.
7. Logika Intra-personal: VARIA adalah media komunikasi sekolah yang menghubungkan masa lalu sebagai dokumentasi, masa kini berupa artikel yang relevan-aktual, serta masa depan yakni terbit kontinyu dan dapat memprediksi namun bukan meramal.(*)