Posted in
barcelona,
bojan,
men of honor,
soccer
Hasil jornada 17 La Liga tanggal cantik 10-01-10, antara lain ditandai keterpurukan tim promosi Tenerife saat coba menghadang Barcelona. Pamor Tenerife sempat mencuat dan dikenang ketika pernah mengalahkan raksasa Real Madrid 3 - 2 yg sedang berpacu dgn Barcelona di akhir musim La Liga 1992. Akibat hasil menyesakkan pada laga akhir, Madrid harus merelakan saingannya yg bertahta. Selain tim dari kepulauan ini dikenal sbg tim jago kandang, juga pernah dilatih Rafa Benitez sebelum doi pindah ke Valencia. Dengan kesuksesan mengantar si kelelawar hitam menjadi juara lokal serta ke pentas Eropah sbg finalis, Rafapun mendapatkan pasport ke liga Inggris.
Reputasi itulah menjadi bekal utama Tenerife untuk menjamu Barcelona yg memulai musim 2010 kurang mulus (sekali seri, sekali kalah di piala Raja). Maka pada 15 mnt awal, langsung tercatat 3 peluang yg membuat Victor Valdez lintang pukang termasuk membentur mistar. Tuan rumah benar2 memanfaatkan momentum dgn dukungan penuh penonton, mereka paham betapa ngerinya jika Barca sempat mengendalikan permainan. Dan kekhawatiran itupun tiba, 15 mnt berikutnya Messi cs sudah mulai menguasai keadaan termasuk mendapatkan pola untuk mengendalikan possesion. Selesailah sudah kisah tentang Tenerife.
Dengan formasi tradisional 4 - 3 - 3, Pep 'tumben' memasang Bojan Krkic sbg starter. Bojan yg diorbitkan Rijkaard sbg pemain utama Barca termuda untuk memecahkan rekor Messi, agaknya kurang jadi favorit pelatih Pep. Bojan hanya dioptimalkan pada piala Raja, serta kalah bersaing dgn bintang baru Pedro. Namun Bojan selalu tampil prima, terutama demi rotasi lines up pada jadwal yg super ketat. Ganjaran atas prestasi spektakuler di musim sebelumnya, kini Barca adalah klub paling sibuk sedunia. Mereka harus siap berlaga dalam tiap turnamen sekaligus bersiasat agar dapat 'selamat' di tiap tiga hari. Barca juga tim paling diburu untuk dikalahkan oleh tiap lawannya dan bukan hanya di Spanyol.
Serta tentu semua sepakat bahwa bintang lapangan pada laga 10-01-10 ini adalah si ajaib Messi, yg memborong 3 gol dan 1 asis. Namun selain peran Victor Valdez yg cemerlang serta Inniesta yg 'business as usual', menurutku justru peran Bojan yg paling menonjol. Dari hatrik Messi, semua karena peran dan asis Bojan dari sisi kiri yg teramat rapih. Begitu mirip stimulasi pada games Winning Eleven, namun dgn tehnik serta penyelesaian berbeda dan sangat realistis tentunya. Terutama pada gol kedua Messi, sebetulnya peluang gol adalah milik Bojan yg siap menembakkan asis Inniesta ke gawang. Namun ia lebih memilih untuk mengirim kepada Messi yg dgn dingin juga berkelas melambungkan bola dari luar kotak penalti ke sudut tiang terjauh. hasil kerjasama apik, berujung gol yg amat berselera.
Sebagai salah satu pemain termuda tim Barca yg belum berusia 20 taon, Bojan justru bisa jadi teladan atas penguasaan temperamen dan naluri individual yg terjaga. Salah satu kekuatan kolektif Barca adalah pengendalian temperamen dan ego, Pep amat sukses mengendalikan para egois seperti Henry, sipemarah Dani Alves, bahkan si gugup Victor Valdez. Tinggal satu yg belum ditundukkan, si raksasa Ibracadabra. Gak heran jika Ibra sering frustrasi dan berkesan 'merusak mood' tim. Maka demi menikmati laga Tenerife versus Barcelona dgn skor menyolok, bukanlah ketimpangan bahkan penghinaan. Melainkan passion serta perpaduan tehnik dan seni, pertarungan keindahan juga saling menghargai. Jika Bojan yg kupilih sbg bintangnya, esensi itulah yg dimaksud dan tiap gol yg tercipta hanyalah konsekwensi sbg finishing akhir.
Serta drama ditutup dgn tampilnya si anak muda asli Tenerife namun kini berkostum Los Azulgrana, Pedro. Disaksikan para kerabat bahkan kedua orangtuanya, Pedro turun di akhir babak kedua untuk menciptakan andil terjadinya gol penutup. Namun sesuai janjinya, jika ia berhasil membobol gawang Tenerife, tidak akan ada selebrasi khusus. Pedro menepati janjinya, namun yg terjadi adalah .. penonton yg mayoritas penduduk Tenerife, spontan bertepuk tangan sembari berdiri lepas. Penghargaan itu jelas untuk Pedro, meski berarti 0 - 5 untuk tuan rumah. Penghargaan terutama adalah bagi keindahan dan sportifitas, penghargaan kepada sepak bola.
-duke-