Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Prov. Kalbar terus berupaya agar di semua Kabupaten dan Kota di Kalbar akan terbentuk Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas). Mengingat Pokmaswas merupakan ujung tombak dari program pengawasan dan pelestarian di bidang pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan. Ditemui di Sambas Minggu (27/05/12), Kepala Bidang Kawasan Pesisir Pulau Pulau Kecil & Pengawasan (KP3K&P) DKP Prov. Kalbar, Dionisius Endy mengatakan, Saat ini dari sejumlah 14 Kabupaten / Kota, 3 diantaranya belum terbentuk Pokmaswas yakni di Kabupaten Melawi, Sekadau dan Landak.
Pokmaswas yang terbentuk selanjutnya mendapatkan pembinaan, dengan memberikan pelatihan, sosialisasi gakum, serta kemungkinan bisa mendapatkan bantuan berupa peralatan dan seragam. DKP juga melakukan pendampingan pada Pokmaswas untuk mendapatkan legitimasi, dengan menjelaskan pada Pemerintah Kabupaten / Kota terhadap maksud dan tujuan terbentuknya Pokmaswas. Salah satu contoh profil Pokmaswas yang tengah didampingi yakni Pokmaswas Kambau Borneo dari desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas.
Terakhir DKP akan mengevaluasi semua Pokmaswas yang ada, dan memberikan pernghargaan bagi Pokmaswas yang berprestasi.
Endy menyebutkan saat ini di Kalbar terdapat sebanyak 82 Pokmaswas, dan masing – masing Pokmaswas mengusung kegiatan tersendiri, seperti Pokmaswas di Kapuas Hulu mengangkat ikan Arwana sedangkan Pokmaswas di Kubu Raya fokus pada hutan mangrove. Tahun 2011 Pokmaswas asal Kapuas Hulu berhasil meraih juara 1 tingkat nasional dengan mengalahkan 4.414 Pokmaswas dari seluruh Indonesia.
Kini DKP tengah berupaya mewujudkan Kota Pontianak sebagai lokasi pemancingan terbesar di Indonesia. Secara lisan dukungan telah disampaikaan oleh Dinas Pariwisata Kota Pontianak. Untuk mewujudkan impian tersebut maka harus dibentuk Pokmaswas yang terkait dengan pemancingan, terutama merangkul mereka yang punya hobi memancing dan mendukung dari aspek finansial.