Posted in
movie,
up in the air

Kisah diwakili tentang sosok karir yg mungkin gak jamak buat di Indonesia, yakni 'corporate downsizer'. Yakni jasa konsultan dgn tugas spesial sbg 'tukang mecatin pegawai'. Bukanlah pekerjaan yg gampang, terutama saat pihak HRD kadang gak punya 'tega' buat mutusin karir seseorang. Apalagi menyangkut pegawai yg loyal dan kadang dieksekusi tanpa alasan disiplin kecuali problem internal perusahaan yg nyaris bangkrut, efesiensi demi krisis, unsur fabrikasi, dst. Untuk peran itulah sosok George Clooney 'pasang badan', disertai embel2 jurus mulia ala motivatorist 'untuk membantu' mereka yg akan dipecat agar bisa menemukan potensi lain di diri masing2 setelah terbebas dari bangku rutinitas di kantor. Pemahaman tiap figur maupun kisah yg mewakili karakter film ini, masih diupayakan aman dan terjaga dari spoiler ;o)
*Anda tau kan, who ever built an empire, or changed the world?
Mereka ternyata pernah mengalami pemecatan seperti anda. And it's
*because* they sat there (dipecat), they were able to do it sbg manusia yg baru.
Maka pemecatan ini justru sebuah anugerah bagi potensi anda*
Mereka ternyata pernah mengalami pemecatan seperti anda. And it's
*because* they sat there (dipecat), they were able to do it sbg manusia yg baru.
Maka pemecatan ini justru sebuah anugerah bagi potensi anda*


+: Liat antrian jompo itu? Mereka bakal ngabisin waktu lama. Tapi liat rombongan Asia di sana, bergabunglah. Mereka ringkas dan terbiasa buru2, maka selalu antrilah di belakang Jepang itu.
-: Kok jadi rasis gini sih?
+: Katakan gw stereotipe, kayak nyokap gw. Itu bukan rasis, tapi namanya : gesit!
-: Kok jadi rasis gini sih?
+: Katakan gw stereotipe, kayak nyokap gw. Itu bukan rasis, tapi namanya : gesit!
Clooney merasa hidupnya telah sempurna serta menikmati kegiatan berpindah di tiap bandara sbg rumah yg sesungguhnya. Filosofi yg tentu berseberangan dgn prinsip berhubungan maya ala on-line, yg menurutnya telah menghambat sentuhan personal. *Untuk bisa kenal gw, anda harus ikut terbang bareng. Karena di udaralah tempat gw tinggal*. Lantas dalam rangka 'memberi pelajaran nyata' kepada si ingusan yg begitu bangga akan ide program online-nya, Clooney dapat kesempatan itu saat menghibur doi ketika diputusin mendadak oleh cowoknya.
-: Masak sih doi broke up by text message (SMS)?+: Wow .. udah persis getting fired by online, ya kan?

Apa daya petualangan yg dianggap sbg satu paket dari pekerjaan dan 'seni terbang' itu, kelak menjerat Clooney dalam pemahaman baru baginya. Berupa sensasi yg selama ini hilang bahkan dikuburnya, yakni makna sebuah hubungan intim yg permanen dan secure. Faktor inilah yg menjadi twisting ending namun manis, bagaikan jawaban tanpa pertanyaan. Apalagi dari pihak keluarganya selalu menggugat sosok Clooney yg selama ini berkesan gak butuh relasi, kecuali asik dgn koneksi bisnis berikut ritual terbang sbg simbol independent dan kebebasan.
-: Lo selalu terbang, gak inget keluarga. Kok kayak terisolir sih?+: Terisolir? Gw lagi dikeruminin (di bandara yg rame gini) kok!

Apakah benar jika seorang -ehm- lelaki mulai serius untuk berencana, saat itulah Tuhan malah tertawa? Seperti kampanye Obama yg pernah merencanakan program kesehatan bagi masyarakatnya :
Kami coba membuat anda gak menderita lagi karena penyakit.
Dan jikapun suatu saat anda diderita oleh suatu penyakit,
maka rencana berikutnya, 'Die Quickly' sajalah ehehee
-duke-
Dan jikapun suatu saat anda diderita oleh suatu penyakit,
maka rencana berikutnya, 'Die Quickly' sajalah ehehee
-duke-