Penghobi fotografi di Kalbar sudah mulai merambah foto bawah air. Keindahan bawah laut menarik perhatian mereka untuk mengabadikannya dengan kamera. Namun tidak semua fotografi sanggup melakukannya. Perlu keahlian dan syarat khusus menjepret di kedalaman.
Kemarin, (27/9) suasana lobi Hotel Kapuas Palace berubah dari hari biasanya. Foto berwarna warni berjejer di tengah lobi. Kesan artistik kian lekat pada foto-foto tersebut ketika lampu yang ada di setiap bingkai dinyalakan. Pengunjung hotel banyak yang tidak sanggup menahan asa mendekat dan mengamatinya. Foto yang dipajang itu merupakan hasil jepretan bawah laut fotografi Kalbar. Mereka menggelar pameran foto bawah air. Beragam biota yang diabadikan itu sebagian besar dari bawah laut Bengkayang dan Kayong Utara. Dua kabupaten itu menjadi tujuan utama para penyelam, baik untuk difoto atau kegiatan lain seperti latihan maupun eksplorasi.
"Jumlah foto yang dipamerkan ada 40. Pameran ini dibuka untuk umum dari jam sepuluh pagi sampai jam empat sore," kata Kepala Bidang Pesisir Pulau-Pulau Kecil dan Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar, Dionisius Endy. Titik-titik penyelaman yang paling digemari di Kalbar tidak banyak. Seperti di Bengkayang hanya di sekitar Pulau Lemukutan, Randayan, Kabung. Sementara di Kayong Utara hanya di sekitar Karimata, walau mungkin ada titik-titik lainnya yang belum dieksplorasi.
Laut Kalbar yang dangkal dan kondisi air keruh menjadi alasan para penyelam jarang mengeksplorasinya. "Yang dominan di Bengkayang. Para penggiat selam lebih banyak ke kabupaten itu," ungkap Sekretaris Umum Persatuan Selam Seluruh Indonesia Kalbar Irwan Dirgantara. Untuk memotret di bawah air tidak mudah. Irwan mengakui hal tersebut. Tidak semua penyelam mampu melakukannya. Tidak juga semua fotografer yang bisa menyelam bisa mengambil gambar dengan baik. Perlu memperhatikan keseimbangan dan memahami cara melawan arus agar hasil jepretan bagus. "Untuk memotret dengan baik paling tidak penyelam mengantongi sertifikat A2," jelas Irwan.
Hasil foto bawah laut di Kalbar diakui belum seindah di Indonesia bagian timur. Tidak seperti di Bunaken apalagi Raja Ampat. "Mungkin karena belum seluruhnya kekayaan bawah laut Kalbar terindentifikasi," tutur Sekretaris Club Selam Inhasa, Gatot Sudiono. Untuk menikmati biota dan terumbu karang yang ada di bawah laut Kalbar pun tidak dapat sepanjang tahun. Airnya lebih banyak keruh karena pengaruh angin barat di sekitar laut Bengkayang dan angin selatan di Kayong Utara. "Paling hanya bisa dari April sampai Juni. Setelah itu pancaroba, air lebih banyak keruh," jelas Gatot.(*)
- Narasumber fotografi : Makarios Soekojo. - Sekjen POSSI Pusat : Merari Nainggolan. - Bidang Kepelatihan POSSI Pusat : Sanny Limbunan. - Bidang Litbang dan Scientific Diving : dr. June Luhulima, MS, Spkl
Small is Beuty begitu Schumacher dlm bukunya menulis, hal tsb bisa dimulai dr show action picture foto bwh laut utk membangunkan harimau kalbar dr tidur panjangnya, shg memberi warna lain dr prespektif potensi Kelautan & Perikanan yg kaya dimensi (multy dimensi), bahwa efek exploitation potensi fisheries & maritim nngk cuman utk nangkep ikan doang or pelihara ikan tok tp ada potensi lain yg msh besar benefitnya .... Congratulation Boss maju terus pantang surut
Adil ka'Talino, Bacuramin ka'Saruga,
Basengat ka'Jubata.
------------------------------------
Seeing - Learning - Listening - Understanding - Saying - Writting - Blogging.
That's I Know What I Like, I Like What I Know.