tag:blogger.com,1999:blog-34451958059404579302024-03-14T20:11:20.332+07:00endyonisius.. seeing, learning, listening, understanding, and writting ..endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.comBlogger100125tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-88069306005484845342013-07-06T21:52:00.000+07:002013-07-06T22:57:29.417+07:00Drive My Car<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7f9bKDtJdAOFgcuWhtmrnoiv3iO026MHOf5FwT4t4ckdMIQd9I-Nwp3Xn_3RmBhwYMK3x2EWHfg23cm1NtCpa-J22eCh_f7nOLq9qHwqHJBoqb4G9mkLVLFIJBP1tggZwb76v-529OUc/s1600/car.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7f9bKDtJdAOFgcuWhtmrnoiv3iO026MHOf5FwT4t4ckdMIQd9I-Nwp3Xn_3RmBhwYMK3x2EWHfg23cm1NtCpa-J22eCh_f7nOLq9qHwqHJBoqb4G9mkLVLFIJBP1tggZwb76v-529OUc/s1600/car.jpg" /></a></div>
<div style="color: yellow;">
<span style="font-size: large;"><b>Asked a girl what she wanted to be </b></span></div>
</div>
<div style="color: yellow; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>She said baby, can't you see</b></span></div>
<div style="color: yellow; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>I wanna be famous, a star on the screen </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: yellow; font-size: large;">But you can do something in between ..</span> </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>"Repot nih kalo ngandelin taxi melulu. Mesti ngedrop junior magang saban Sabtu, </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>baru ke kantor trus ketemu relasi. Belum lagi makan siangnya di luar, </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>rasanya perlu nyetir sendiri deh ke Jakarta .. Boleh gak?"</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pagi-pagi doi sudah curhat di hape, berarti menyalip senandung The Beatles sambil berjuang ekstra sabar di belakang antrian mobil. Pasti ada yg terjebak di perpindahan jalur karena kompleks sekolahan Al-Azhar berada di simpang depan, banyak kendaraan harus menepi nganterin anaknya. Ritual pembuka hari yg selalu saja terburu-buru, berpotensi drastis memompa darah yg padahal baru saja istirahat. Mendesak kudu dinetralisir oleh gebyar perangkat car-audio, plus ngudut. Maka segera setelah hape selesai, volume kunaikkan seiring melanjutkan lantunan ..</div><span class="fullpost">
<div style="text-align: center;">
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="//www.youtube.com/embed/t2Ak9eypq0U" width="480"></iframe>
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="color: orange; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b> Baby you can drive my car, yes I'm gonna be a star </b></span></div>
<div style="color: orange; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>Baby you can drive my car, and maybe I'll love you </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: orange; font-size: large;"><b>Beep beep'm beep beeeep yeaaaah ..</b></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya saat menyusul salah satu mobil penyebab macet, kulirik ibu muda berkaos rumahan tanpa lengan dan rambut diikat sekadarnya masih panik di balik setir. Terjebak ingin ke jalur kiri berikut klakson dan lampu dim tapi gk berani beranjak. Tipikal, perempuan kalo nyetir. Entah kenapa lantas cenderung sinis dan selalu jadi judul ribut dgn istri. Tapi lucunya diapun sanggup ngomel jika terjebak ngantri di parkiran, "Pasti yg nyetir perempuan, kalaupun berkumis ya bencong", sungutnya. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Perempuan dan nyetir mobil, menurutku salah satu contoh buat jenis pekerjaan yg gk saling jodoh. Memang gak semua perempuan ceroboh saat di balik setir, begitupun gak jaminan para lelaki lantas gape soal berkendaraan. Namun kompleksitas sekuen berikut riuhnya rimba jalanan, cenderung membutuhkan penanganan khas ekstra macho plus keputusan jitu bertindak tega dalam hitungan kedipan mata. Perpaduan yg telah sanggup membedakan riding behavior antara kedua kepala tsb, selain faktor testosteron. Ditambah lagi kendala teknis yg dominan lalu ditangani secara berbeda oleh gaya lelaki atau khas perempuan.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6OS_Kq96ptGc9YU3iS_t4ud2CR_Y40R9KQH1wjpAUN9TqTGosol7XFUM0YIPtZaNtGm9-yCh9rEvxziChCAO4Rv-45fUjqPfHhEGrgQZJMdh3W5Xcfwy1kb8yNOXRfuxfsn5rZFj58fE/s1600/paul-is-live.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="303" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6OS_Kq96ptGc9YU3iS_t4ud2CR_Y40R9KQH1wjpAUN9TqTGosol7XFUM0YIPtZaNtGm9-yCh9rEvxziChCAO4Rv-45fUjqPfHhEGrgQZJMdh3W5Xcfwy1kb8yNOXRfuxfsn5rZFj58fE/s320/paul-is-live.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kombinasi antara melepas gas, kopling dan alih persneling bagi kaum lelaki, bak kesatuan seni seperti kapan merasakan sensasi menghisap rokok atau sentosa saat menghembuskan asapnya, perlahan maupun boros. Pemahaman yg identik dijabarkan, konon para perokok lebih cepat beradaptasi ketika harus bernafas dgn perlengkapan scuba di bawah tekanan 1 atmosfir, berlaku bagi diver laki maupun perempuan. Maka semenjak si perempuan mulai menempelkan pantat di balik setir, seolah selalu dimulai dgn pengenalan alat dan penguasaan orientasi, perkara yg sebetulnya gk pernah berubah. Kendala dimulai saat harus mundurin mobil, bisa berpuncak ketika nanjak di parkiran, atau yg sederhana ketika harus pindah jalur maupun U-turn.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
OK, pengamatan dan penilaianku jelas subjektif serta cenderung bias, terutama mengingat istriku yg nampaknya gak bisa lepas jasa asuransi tiap tahun. Doi tangkas membut manuver ketika harus mundur ke luar halaman di antara jajaran mobil tetangga, maupun sigap untuk belanja ke BSD. Meski tetap saja bawa oleh-oleh yg membuatku gak terkejut lagi, "Pintu samping kenapa lagi ya?". Blaa blaahh, katanya sambil berupaya mencuri pengertian. Karena doi begitu hafal tanggapanku berikutnya, "Hmm jadi pintu gerbang kompleks masih suka nyebrang toh", dst.</div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="//www.youtube.com/embed/Gaj_VdptlLA" width="480"></iframe><br /></div>
<div style="color: #e69138; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Told that girl I can start right away </span></b></div>
<div style="color: #e69138; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">When she said listen babe I got something to say </span></b></div>
<div style="color: #e69138; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Got no car and it's breaking my heart </span></b></div>
<div style="color: #e69138; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">But I've found a driver and that's a star</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya suatu saat setelah nganter junior latihan diving di Senayan, doi pernah nyeletuk, "Kenapa sih mami gak boleh nganter sendiri pake mobil?". Setelah gak kutanggapi karena fokus sejenak melewati gerbang tol Kebon Jeruk, kemudian: "Papi gak pernah larang mami nyetir. Bahkan kamu sudah mesti belajar, karena papi mulai nyetir sejak SMP. Cuma satu yg gak boleh, nyetir masuk tol. Simply 'cause papi gak mau kehilangan mami dan kamu sekaligus akibat ceroboh maupun dihajar mobil lain akibat ngebut atau apapun alasannya. Paham?"</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Seingatku, itulah dialog terakhir soal nyetir ke Jakarta ketika harus melalui tol. Gak pernah ada pertanyaan atau dibahas lagi, berkisar sejak setahun yg lalu. Meski istriku kadang masih saja curhat perkara repotnya transportasi hari Sabtu dan Minggu buat ke Jakarta saat diperlukan, karena shuttle bus Alam Sutera libur. Sementara sang driver masih sibuk mencari bintang di seberang pulau sonoh ..</div>
<div style="color: yellow; text-align: center;">
<b>[duke]</b></div></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-88086764619423002182013-07-06T15:09:00.000+07:002013-07-06T23:39:54.111+07:00Konflik Laut China Selatan<i><u><b>(Telaahan dan Relevansinya Terhadap Kalbar)</b></u></i><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Laut China Selatan memiliki peran dan arti geopolitik yang vital karena menjadi titik temu beberapa Negara yang memiliki kelautan. Antara lain Negara China dengan para tetangganya terutama yang berada di wilayah ASEAN, untuk konteks sejarah, teritorial, keamanan, serta akses pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam berikut energy security. Wilayah Laut China Selatan disebut pula maritime superhighway, merupakan salah satu jalur pelayaran internasional paling sibuk di dunia. Sebutlah lebih dari setengah lalu lintas super tanker dunia berlayar melalui Laut China Selatan sebelum melintasi Selat Malaka menuju Asia Timur, Selat Karimata dan Selat Sunda (ALKI 1), maupun Selat Lombok di Indonesia menuju Australia.
</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaa082lA0AT2FKDFsRwPSZyDbc4GuqtWvl5O22EdwQPFOwHQ-OFMZpEON_Qvl_5hEEysd_0qaq_wSp29BJ1PxAHVvIThNSR35AuGK8d17CvpeqIjjvuZhcP4lZepkrySdmTbJ4pRf1frY/s1600/lcs.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaa082lA0AT2FKDFsRwPSZyDbc4GuqtWvl5O22EdwQPFOwHQ-OFMZpEON_Qvl_5hEEysd_0qaq_wSp29BJ1PxAHVvIThNSR35AuGK8d17CvpeqIjjvuZhcP4lZepkrySdmTbJ4pRf1frY/s320/lcs.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="fullpost">
<div style="text-align: justify;">
Di wilayah Laut China Selatan terdapat beberapa pulau kecil, termasuk eksistensi kepulauan Spratly dan Paracel yang popular sebagai salah satu sumber sengketa. Jika meninjau nilai ekonomis dalam konteks sumberdaya alam di daratan kedua kepulauan tersebut, nyaris tidak signifikan produktif bahkan dikategorikan tidak sanggup menyokong aspek kehidupan termasuk aktivitas manusia. Namun sejak diketemukan cadangan minyak bumi pada akhir 1968 yang berdampak menaikkan estimasi ekonomis di Laut China Selatan secara dramatis, telah berkembang spekulasi bahwa kepulauan Spratly dan Paracel merupakan daerah kaya sumber berikut cadangan minyak yang belum dieksplorasi.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam tinjauan lain, prospek wilayah Laut China Selatan tidak hanya terbatas pada jalur pelayaran dan perdagangan, energy security maupun zona perikanan. Namun diindikasi telah berkembang menjadi kepentingan strategi militer terutama Negara China untuk manuver kapal selam dan persenjataan nuklir (deterrence), sekaligus menjadikan kepulauan Spratly dan Paracel basis pangkalan intelijen, pengawasan dan pengintaian militer China. Hingga dalam konsekwensi perkembangannya memaksa RRC lebih agresif dan berdampak kawasan Laut China Selatan sebagai simpul sengketa antara beberapa kepentingan dari Negara Taiwan (transboundary), konflik kedaulatan dengan Vietnam, Malaysia, Filipina, serta Brunei bahkan Indonesia dalam konteks zona ekslusif perikanan.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid9v0x3QtQC4cQs_m9osKQhq0aJD8XdE-GGITX3ikyBlqEl-I3OAEywdizrJDqSj6kJUD3HABIiqn9tNC-6LafNbEwuIDNiU3-DWsNOf3M5RnBa1zsRQ-qcMq1PI62jXi3pbSeXm2ysdo/s1600/laut-cina-selatan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="173" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid9v0x3QtQC4cQs_m9osKQhq0aJD8XdE-GGITX3ikyBlqEl-I3OAEywdizrJDqSj6kJUD3HABIiqn9tNC-6LafNbEwuIDNiU3-DWsNOf3M5RnBa1zsRQ-qcMq1PI62jXi3pbSeXm2ysdo/s320/laut-cina-selatan.jpg" width="320" /></a></div>
<u><b><b>TINJAUAN</b> 1.</b></u> Persoalan apa saja yang perlu diatasi terkait masalah perbatasan dengan Negara tetangga, terutama yang berkaitan dengan masalah perbatasan di wilayah perairan Kalbar?<br />
<b>T e l a a h a n :</b><br />
a. Secara administratif, Provinsi Kalimantan Barat memiliki batas darat maupun perairan laut bersebelahan (adjacent states of maritime boundaries) dengan Negara Malaysia yakni di wilayah Tajung Datuk di Dusun Camar Bulan, Desa Temajo Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas.<br />
b. Melalui pendekatan administratif telah menegaskan suatu aspek pengakuan kedaulatan (sovereignty) serta pemberdayaannya secara aktual dan faktual terhadap wilayah itu (effective occupation).<br />
c. Namun dalam penerapannya, antara lain, secara kualitas hidup (Index Pembangunan Manusia) pada masyarakat di Dusun Camar Bulan serta di kawasan perbatasan di Kalbar umumnya, terdapat kesenjangan taraf hidup dengan mayoritas masyarakat di kawasan bagian Negara Serawak.<br />
d. Faktor kesenjangan kesejahteraan (prosperity) dapat merupakan pangkal persoalan yang mengacu bahkan merembet menjadi kasus pelanggaran hukum (illegal trading, illegal fishing, illegal logging, trafficking) hingga dekadensi berkebangsaan (security) akibat lebih berorientasi ekonomi.<br />
e. Persoalan lain dengan masalah perbatasan di wilayah perairan Tanjung Datuk, adalah faktor teknis berupa tanda batas Negara (reference points) serta belum terdapat kesepakatan demarkasi kedua pihak yang mengikat.<br />
f. Berdampak pernah terjadi perselisihan (boundary dispute) pada kawasan perairan bernama Gosong Niger yang berjarak sekitar 5,5 Mil Laut dari arah Utara daratan Tanjung Datuk pada tahun 2006. Pihak Malaysia menyatakan Gosong Niger sebagai wilayah konservasi dan wisata diving Serawak, maka nelayan Sambas yang secara turun temurun telah menangkap ikan di sana tidak lagi memiliki akses bahkan diusir oleh kapal patroli laut Serawak.<br />
g. Salah satu sikap Pemerintah Provinsi Kalbar adalah mendirikan menara suar setinggi 40 meter di Tanjung Datuk serta sejumlah pelampung suar di perairan Gosong Niger tahun 2007. Meski suar bukan atribut sebagai marka Negara maupun batas wilayah, namun keberadaannya dapat memperkuat eksistensi NKRI sebagai petunjuk arah dan khususnya orientasi wilayah tangkap ikan bagi nelayan lokal di perairan Dusun Camar Bulan.
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmDCfiBCVKaCfeNioZr2pTeRBEyFeEmAeFUFFQdUJSlCf_v3gmDeDQ0zS1qfOb_vrNDB3yEOBaHvpC1qP6zxl6DpM2TvYKXBpFuD5gFgXbDgolcRkM0kHq0N4YC4OO5vhytm80ERi33pA/s1600/gosong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmDCfiBCVKaCfeNioZr2pTeRBEyFeEmAeFUFFQdUJSlCf_v3gmDeDQ0zS1qfOb_vrNDB3yEOBaHvpC1qP6zxl6DpM2TvYKXBpFuD5gFgXbDgolcRkM0kHq0N4YC4OO5vhytm80ERi33pA/s320/gosong.jpg" width="320" /></a></div>
<u><b><b>TINJAUAN</b> 2.</b></u> Bagaimana pengembangan dan pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Provinsi Kalimantan Barat?<br />
<b><b>T e l a a h a n</b> :</b><br />
a. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui sektor teknis yakni Dinas Kelautan dan Perikanan telah membuat Dokumen Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil berdasarkan Undang-Undang No. 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (PWP3K).<br />
b. Dokumen Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil secara hirarkis terdiri atas Rencana Strategis WP3K, Rencana Zonasi WP3K, keduanya sedang dalam tahap penyelesaian menuju penetapannya, kemudian Rencana Pengelolaan WP3K, dan Rencana Aksi WP3K.<br />
c. Khusus pola ruang pada wilayah perairan perbatasan Negara di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas menurut Rencana Zonasi WP3K Prov. Kalbar, adalah sebagai Kawasan Strategis Nasional yang diatur menurut Peraturan Pemerintah No. 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, maupun sebagai Border Development Centre sesuai menurut RTRW Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004.<br />
d. Berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 78/2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar, tidak terdapat pulau-pulau kecil terluar (outermost islands) di Provinsi Kalimantan Barat.<br />
e. Provinsi Kalimantan Barat memiliki 7 (tujuh) kabupaten / kota pesisir, yakni Sambas, Bengkayang, Kota Singkawang, Pontianak, Kubu Raya, Kayong Utara, dan Ketapang.<br />
f. Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 39/2011 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 32/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan, ditetapkan 6 (enam) Kawasan Minapolitan di Kabupaten Sambas, Bengkayang, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, dan Kabupaten Kapuas Hulu.<br />
g. Selanjutnya melalui pengembangan Kawasan Minapolitan yang memiliki fungsi utama ekonomi berupa sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan, pelayanan jasa, dan/atau kegiatan pendukung lainnya, menjadi sentra pembangunan berbasis kewilayahan untuk sektor kelautan dan perikanan di Kalbar.
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggTGJa5UYV8TQog5EgYlE5dSrq2PytsApaAc1EgIVBDCVHkVxIQ8eEfdv78elJK64uSRqICIvukGA76nByX_l1mei8AbNnklauy2cmOalB4xbc4ZrSTKHn0Onde42bh2g_RiGs-B15ZBo/s1600/wpp.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggTGJa5UYV8TQog5EgYlE5dSrq2PytsApaAc1EgIVBDCVHkVxIQ8eEfdv78elJK64uSRqICIvukGA76nByX_l1mei8AbNnklauy2cmOalB4xbc4ZrSTKHn0Onde42bh2g_RiGs-B15ZBo/s320/wpp.jpg" width="320" /></a></div>
<u><b><b>TINJAUAN</b> 3.</b></u> Bagaimana pihak Pemprov Kalbar melihat persoalan sengketa kepemilikan perairan di Laut China Selatan yang melibatkan Negara China dan beberapa Negara ASEAN?<br />
<b><b>T e l a a h a n</b> : </b><br />
a. Mengacu UU No. 32/2004 Tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 10 Ayat (3) mengamanatkan Urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah, meliputi: (a). politik luar negeri; (b). pertahanan; (c). keamanan; (d). yustisi; (e). moneter dan fiskal nasional; dan (f). agama.<br />
b. Mengacu UU No. 32/2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 18 Ayat (3) mengamanatkan kewenangan daerah untuk mengelola sumber daya di wilayah laut paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan untuk provinsi.<br />
c. Adapun pihak Pemprov Kalbar dalam melihat persoalan sengketa di Laut China Selatan sebagai pelimpahan sebagian urusan pemerintahan kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah, akan meninjau menjadi dua persoalan utama.<br />
Yakni pertama, kedaulatan teritorial yang membahas tentang kepemilikan wilayah daratan yang berada di daerah ini (kepulauan Spratly dan Paracel), sekaligus bukan menjadi urusan dan kewenangan provinsi.<br />
Kedua, kedaulatan maritim yang berhubungan dengan penetapan batas perairan (laut) yang telah ditetapkan oleh Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS III – 1982). Dimana berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 1 Tahun 2009 tentang Wilayah Penangkapan Perikanan, WPP 711 meliputi Laut China Selatan, Laut Natuna, dan Selat Karimata sebagai basis perikanan tangkap utama di Kalbar.<br />
<br />
<u><b><b>TINJAUAN</b> 4.</b></u> Implikasi terhadap Kalimantan Barat jika sengketa kepemilikan perairan di Laut China Selatan berkembang menjadi konflik terbuka?<br />
<b><b>T e l a a h a n</b> : </b><br />
a. Jika sengketa kedaulatan teritorial di perairan Laut China Selatan berkembang menjadi konflik terbuka, terutama Negara Indonesia sebagai anggota ASEAN serta yang telah meratifikasi UNCLOS III – 1982, harus aktif terlibat sebagai mediasi diplomatik menurut aturan dan konvensi yang berlaku.<br />
b. Jika sengketa kedaulatan maritim di perairan Laut China Selatan berkembang menjadi konflik terbuka dan berdampak merubah wilayah kedaulatan Nusantara termasuk Zona Ekslusif Ekonomi 200 mil laut, maka Indonesia termasuk Kalimantan Barat harus bersiap menghadapi setiap kemungkinan mulai dari kesediaan menampung para pengungsi Negara tetangga, hingga menyiapkan lokasi pangkalan militer Indonesia di wilayah Kalbar.
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1E6hxLKzXMtn0j4q62jSgfKrcgN-UrLB_EWyCh_sZr1o9i_v7PZsA9RCccf9zmQah3Eh_qpmV8ZBqOaZPw-L0R5-TxnOzIEoY3Tt8j2RFf-kUVH9E2TCwiQG7f9fLCJTR9V9rYCVsfK4/s1600/kapal-di-zona.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1E6hxLKzXMtn0j4q62jSgfKrcgN-UrLB_EWyCh_sZr1o9i_v7PZsA9RCccf9zmQah3Eh_qpmV8ZBqOaZPw-L0R5-TxnOzIEoY3Tt8j2RFf-kUVH9E2TCwiQG7f9fLCJTR9V9rYCVsfK4/s320/kapal-di-zona.jpg" width="320" /></a></div>
<u><b>TINJAUAN 5.</b></u> Peran apa yang perlu dilakukan Indonesia untuk turut mencari solusi damai atas sengketa kepemilikan perairan di Laut China Selatan?<br />
<b><b>T e l a a h a n</b> : </b><br />
a. Meninjau strategi pendekatan RRC terhadap diplomasi konflik di Laut China Selatan, adalah kekuatan negosiasi bilateral terhadap Vietnam di kepulauan Paracel. Namun menjadi janggal ketika RRC juga menjalankan negosiasi yang sama terhadap kepulauan Spratly, karena harus melibatkan banyak Negara (Vietnam, Malaysia, Filipina dan Brunei) sepatutnya berlaku diplomasi multilateral (melibatkan para pihak).<br />
b. RRC menyadari tingkat kesulitannya dalam menghadapi koalisi Negara kecil sebagai penyeimbang kekuatan, seperti ASEAN ketika bersatu. Maka digunakan negosiasi "satu demi satu", berupa diplomasi bilateral dengan asumsi pandang bahwa penyelesaian sengketa harus dilakukan oleh dua pihak bersangkutan tanpa intervensi lain.<br />
c. Peran aktif Indonesia untuk turut mencari solusi damai, antara lain :<br />
• Mempererat kekuatan penyeimbang yakni solidaritas ASEAN secara multilateral, termasuk mendukung kebijakan "kebebasan navigasi di Laut China Selatan" yang sejalan dengan hukum dan konvensi Internasional.<br />
• Meningkatkan kerjasama dan kesepahaman antar Negara yang terkait pengelolaan perikanan di Laut China Selatan, bagi sesama anggota ASEAN, maupun dengan Vietnam yang selama ini bermasalah Illegal Fishing hingga ke wilayah perairan Kalbar. Melalui perencanaan dan hubungan bilateral (G to G difasilitasi pusat), dapat dikembangkan potensi armada dan muatan kapal ikan Vietnam untuk dapat dilegalkan (relugated fishing) untuk didaratkan serta berkontribusi bagi bahan baku industri Minapolitan Tangkap untuk kemudian diolah di Kalbar.<br />
<br />
<u>[Dionisius Endy]</u></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-19095377120133304962012-10-19T23:28:00.000+07:002012-10-19T23:34:28.650+07:00DKP Selenggarakan Bimtek Pengelolaan Pesisir Terpadu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCTmB5utUhBbJCTPetNiutnLOG3IXQNIUaf1x_3HySg83M3xl1zYBtIDfuGz8wiljGS6KJw7W_1G9t6w7zBSzThONM8Mk0wMdmYSy5ixuV834S63ikVwDIwaoWPFfdP6YseiaP13FJxck/s1600/ICM+%25282%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCTmB5utUhBbJCTPetNiutnLOG3IXQNIUaf1x_3HySg83M3xl1zYBtIDfuGz8wiljGS6KJw7W_1G9t6w7zBSzThONM8Mk0wMdmYSy5ixuV834S63ikVwDIwaoWPFfdP6YseiaP13FJxck/s320/ICM+%25282%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PONTIANAK - Dalam rangka lebih meningkatkan pemahaman Pemerintah Daerah dalam merencanakan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu, Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalbar menyelenggarakan Bimbingan Teknis yang dimulai sejak Kamis, 27 September 2012. Kegiatan ini melibatkan instansi teknis terkait dari kabupaten dan kota pesisir di Kalbar guna mensinergikan kebijakan dan program pusat serta daerah dalam mendukung pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil.</b></div>
<span class="fullpost">
<br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Menurut Dionisius Endy selaku Kabid Pesisir dan Pengawasan DKP Prov. Kalbar sekaligus penanggung jawab kegiatan, Bimtek Pengelolaan Pesisir Terpadu merupakan bagian dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. "Dalam rangka mengamanatkan Undang-Undang dimaksud berupa rangkaian proses terhadap perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendaliannya, perlu dilaksanakan persamaan persepsi dan tujuan secara terpadu pada tingkat pemerintah pusat maupun daerah serta memperhatikan aspirasi dan partisipasi masyarakat".</span></div>
<span class="fullpost">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKoshhyphenhyphen2XHdcofbyNA2hsDwAFTrfyIs2G68d3svEdCH2UCxLaxPE88nJ9HGQaXOzAnrB0YM2INksgMjOe84XGwi2kJsG73lX5lDKDVg3P8srflS-gx0PN_udzY2Zxy5F5rlPp0rs7yePo/s1600/pantai_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKoshhyphenhyphen2XHdcofbyNA2hsDwAFTrfyIs2G68d3svEdCH2UCxLaxPE88nJ9HGQaXOzAnrB0YM2INksgMjOe84XGwi2kJsG73lX5lDKDVg3P8srflS-gx0PN_udzY2Zxy5F5rlPp0rs7yePo/s320/pantai_2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bimtek Pengelolaan Pesisir Terpadu yang dilaksanakan selama dua hari menghadirkan nara sumber Kementerian Kelautan dan Perikanan, diikuti peserta dari unsur Bappeda dan Dinas Kelautan dan Perikanan dari 7 kabupaten / kota pesisir di Kalbar. Juga perwakilan beberapa Perguruan Tinggi serta tokoh pemerhati sektor kelautan dan perikanan yang kesemuanya akan menerima sertifikat kegiatan. Merupakan salah satu materi acara terpenting adalah berupa review kegiatan penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang telah dilaksanakan oleh dua kabupaten yakni dari Pontianak dan Kubu Raya serta kota Singkawang.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
"Melalui review penyusunan Renzon WP3K yang telah dilaksanakan tiga kabupaten dan kota tersebut, diharapkan sebagai pendorong bagi empat kabupaten pesisir lainnya di Kalbar yang belum melaksanakan amanat UU No. 27 Tahun 2007. Sekaligus merupakan bagian dari penyusunan Renzon WP3K Prov Kalbar yang sedang dalam tahap penyelesaian kemudian akan ditetapkan melalui Peraturan Daerah," ujar Dionisius Endy. (r) </div>
</span>
endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-51468480613889447642012-09-29T03:34:00.000+07:002012-09-29T03:49:42.438+07:00Kalbar Miliki Laut Favorit Fotografi Bawah Air<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf-7XVP3CyaXEjRA1LiVTQZ_7FjT4mflCfhCECSHDM_-v1kqM7zNPiDVSye6U3LEOZeQxLRWRJTldEf5b7YFbfzq2HGcxZpL2Q2V62tBceBaeWmMY0rUD6jkHigsXcxr-dn9ZhrnxO8D8/s1600/poster+pameran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf-7XVP3CyaXEjRA1LiVTQZ_7FjT4mflCfhCECSHDM_-v1kqM7zNPiDVSye6U3LEOZeQxLRWRJTldEf5b7YFbfzq2HGcxZpL2Q2V62tBceBaeWmMY0rUD6jkHigsXcxr-dn9ZhrnxO8D8/s320/poster+pameran.jpg" width="237" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="color: #f6b26b;">Penghobi fotografi di Kalbar sudah mulai merambah foto bawah air. Keindahan bawah laut menarik perhatian mereka untuk mengabadikannya dengan kamera. Namun tidak semua fotografi sanggup melakukannya. Perlu keahlian dan syarat khusus menjepret di kedalaman.
</span></span></b></span></div>
<span class="fullpost">
</span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWC_humE8Zih78oDFtxisXnIrVvi0CjLClMtaCex7ijtcxaJPcMrU1HM59EDj1xhE0ccXouUQgQKGGVb0qHhM41SbRsycScDEUG1M_Mmn-bEqRS0t87AdkeN5tXaRtHu_lLelfRscBp5k/s1600/foto+%252811%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="221" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWC_humE8Zih78oDFtxisXnIrVvi0CjLClMtaCex7ijtcxaJPcMrU1HM59EDj1xhE0ccXouUQgQKGGVb0qHhM41SbRsycScDEUG1M_Mmn-bEqRS0t87AdkeN5tXaRtHu_lLelfRscBp5k/s320/foto+%252811%2529.JPG" width="320" /></a></span></div>
<span class="fullpost">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Kemarin, (27/9) suasana lobi Hotel Kapuas Palace berubah dari hari biasanya. Foto berwarna warni berjejer di tengah lobi. Kesan artistik kian lekat pada foto-foto tersebut ketika lampu yang ada di setiap bingkai dinyalakan. Pengunjung hotel banyak yang tidak sanggup menahan asa mendekat dan mengamatinya. Foto yang dipajang itu merupakan hasil jepretan bawah laut fotografi Kalbar. Mereka menggelar pameran foto bawah air. Beragam biota yang diabadikan itu sebagian besar dari bawah laut Bengkayang dan Kayong Utara. Dua kabupaten itu menjadi tujuan utama para penyelam, baik untuk difoto atau kegiatan lain seperti latihan maupun eksplorasi.</span></div>
<span class="fullpost">
</span>
<div style="text-align: center;">
<span class="fullpost"> <iframe allowfullscreen="allowfullscreen" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/qnfO_7lpEms" width="420"></iframe> </span></div>
<span class="fullpost">
<div style="text-align: justify;">
"Jumlah foto yang dipamerkan ada 40. Pameran ini dibuka untuk umum dari jam sepuluh pagi sampai jam empat sore," kata Kepala Bidang Pesisir Pulau-Pulau Kecil dan Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar, Dionisius Endy. Titik-titik penyelaman yang paling digemari di Kalbar tidak banyak. Seperti di Bengkayang hanya di sekitar Pulau Lemukutan, Randayan, Kabung. Sementara di Kayong Utara hanya di sekitar Karimata, walau mungkin ada titik-titik lainnya yang belum dieksplorasi. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2Ql6B_mLc8s597pNq-L2vP_Nva8yfgcdNa9obIZOso9lkFV_GZc1KBpFCe_ksbmIg3GyWbHWfK0uVjHjM5SpDrJQ0QaI4RPTFxxhyphenhyphen7GxaA07kMA4hR_xxKuQoVgWaBZ69neX8QZcgW_I/s1600/foto+%25289%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2Ql6B_mLc8s597pNq-L2vP_Nva8yfgcdNa9obIZOso9lkFV_GZc1KBpFCe_ksbmIg3GyWbHWfK0uVjHjM5SpDrJQ0QaI4RPTFxxhyphenhyphen7GxaA07kMA4hR_xxKuQoVgWaBZ69neX8QZcgW_I/s320/foto+%25289%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Laut Kalbar yang dangkal dan kondisi air keruh menjadi alasan para penyelam jarang mengeksplorasinya. "Yang dominan di Bengkayang. Para penggiat selam lebih banyak ke kabupaten itu," ungkap Sekretaris Umum Persatuan Selam Seluruh Indonesia Kalbar Irwan Dirgantara. Untuk memotret di bawah air tidak mudah. Irwan mengakui hal tersebut. Tidak semua penyelam mampu melakukannya. Tidak juga semua fotografer yang bisa menyelam bisa mengambil gambar dengan baik. Perlu memperhatikan keseimbangan dan memahami cara melawan arus agar hasil jepretan bagus. "Untuk memotret dengan baik paling tidak penyelam mengantongi sertifikat A2," jelas Irwan.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi38bkFkIFiBaaGYjIg1YcJ2oU689b8phgGwuZJKN-y03ZUK6sn9OWh2KtwUB1XcM6Stw1JrDECbeG6Mw-_LTSDmHtBLgpHWXIY6ahRkmNNMxkrU3944j8HbcMbMQf3H94GkqHY06zQqCc/s1600/foto+%252816%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi38bkFkIFiBaaGYjIg1YcJ2oU689b8phgGwuZJKN-y03ZUK6sn9OWh2KtwUB1XcM6Stw1JrDECbeG6Mw-_LTSDmHtBLgpHWXIY6ahRkmNNMxkrU3944j8HbcMbMQf3H94GkqHY06zQqCc/s320/foto+%252816%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil foto bawah laut di Kalbar diakui belum seindah di Indonesia bagian timur. Tidak seperti di Bunaken apalagi Raja Ampat. "Mungkin karena belum seluruhnya kekayaan bawah laut Kalbar terindentifikasi," tutur Sekretaris Club Selam Inhasa, Gatot Sudiono. Untuk menikmati biota dan terumbu karang yang ada di bawah laut Kalbar pun tidak dapat sepanjang tahun. Airnya lebih banyak keruh karena pengaruh angin barat di sekitar laut Bengkayang dan angin selatan di Kayong Utara. "Paling hanya bisa dari April sampai Juni. Setelah itu pancaroba, air lebih banyak keruh," jelas Gatot.(*) </div>
<br />
HENDY ERWINDI, Pontianak Post</span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-76431089483907304412012-09-09T05:06:00.001+07:002012-09-09T05:06:52.888+07:00Menjual Pulau Gambar, Mengapa Tidak?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiPuN40Hb8Y4SUOyr18QQw7Cee0cvY87hB6690zkHY-iLkDqh3WIM3LweMb2j8mgu_cB9erWM1fojgHOfDxMZcE5AIjHAH0K0_EAcr5-rp8duoJz1Hmw6Qz0pTKi3ng4_M5P4Jti7Njm0/s1600/island-sale.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiPuN40Hb8Y4SUOyr18QQw7Cee0cvY87hB6690zkHY-iLkDqh3WIM3LweMb2j8mgu_cB9erWM1fojgHOfDxMZcE5AIjHAH0K0_EAcr5-rp8duoJz1Hmw6Qz0pTKi3ng4_M5P4Jti7Njm0/s320/island-sale.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PEMBERITAAN mengenai penjualan dua pulau di Indonesia berikut kehebohannya kembali merebak, setelah pernah terdapat penawaran untuk tiga pulau lainnya pada 2009 silam. Kali ini menjadi khusus bagi khalayak Kalimantan Barat karena salah satu pulau kecilnya yakni Pulau Gambar, turut menjadi nominasi untuk ditawarkan secara online ke seluruh dunia. Selain dapat berdampak positif berupa promosi gratis berikut "kesibukan khusus" bagi para pejabat terkait, bagaimana cara pandang yang proporsional sekaligus produktif dalam menyikapinya?
</b></div><span class="fullpost">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-WUdEEGhzXrdeDYnNDzByRsoFyY6K7diIFx24t11e_FwXxu5aBt88OhPTEbwf6mLxIONIwq2nDOZmzgE7ZY3xbb9dHLRsmutmE_7Rg1ZBezKRZcSEJL1P85UweGFp4831_tKg8jU_6LU/s1600/Pulau+Gambar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-WUdEEGhzXrdeDYnNDzByRsoFyY6K7diIFx24t11e_FwXxu5aBt88OhPTEbwf6mLxIONIwq2nDOZmzgE7ZY3xbb9dHLRsmutmE_7Rg1ZBezKRZcSEJL1P85UweGFp4831_tKg8jU_6LU/s320/Pulau+Gambar.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama adalah status Pulau Gambar yang secara administratif terletak di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Keberadaannya berdasarkan hasil Pembinaan dan Pembakuan Nama-Nama Pulau serta verifikasi Toponim Penamaan Pulau di Provinsi Kalimantan Barat yang ditetapkan tanggal 28 Juni 2008 di Pontianak, telah diidentifikasikan serta dibakukan mengenai jumlah dan nama pulau di Kalbar sebanyak 217 pulau-pulau kecil. Antara lain mencakup jumlah bagi Kabupaten Ketapang memiliki 41 pulau kecil, khususnya 32 pulau di Kecamatan Kendawangan, termasuk Pulau Gambar yang terletak pada koordinat LS 02°, 53', 39" dan BT 110°, 5', 34". Luas Pulau Gambar sekitar 3,31 Hektar, tidak berpenghuni, jarak tempuh dari dermaga kota Kendawangan dengan speed boat dalam kondisi normal berkisar satu jam, konon merupakan salah satu lokasi pendaratan penyu untuk bertelur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan verifikasi Toponim Penamaan Pulau sebagai salah satu kelengkapan data kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalbar sedang melaksanakan amanat UU No 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Antara lain penyelesaian Dokumen Hirarkis Pesisir Prov. Kalbar berupa Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang akan ditetapkan melalui Peraturan Daerah, sekaligus memfasilitasi penyelesaian Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang wajib ditetapkan oleh 7 kabupaten dan kota pesisir di Kalbar sesuai kewenangannya. Sehingga diharapkan akan terdapat profil serta dokumen perencanaan hingga pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu, komprehensif dan berkelanjutan untuk jangka panjang sekaligus berkekuatan hukum.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTa0U2Q1nrmVvQmmoSV3tNdLiA1kMNsXcwcnHsHkoHxHUX9NGpclsSA7jxy1mlqg6d4dV6ZINAI1bpmm-ww116IVwPAiAfDZWCMoh_sqDkow5tPdQvqSf6M8nevSaSXMnLyfUjmZolfKg/s1600/P.+Gambar.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTa0U2Q1nrmVvQmmoSV3tNdLiA1kMNsXcwcnHsHkoHxHUX9NGpclsSA7jxy1mlqg6d4dV6ZINAI1bpmm-ww116IVwPAiAfDZWCMoh_sqDkow5tPdQvqSf6M8nevSaSXMnLyfUjmZolfKg/s320/P.+Gambar.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya setelah Perda Zonasi Pesisir ditetapkan, Pemda termasuk Ketapang dapat mengoptimalkan pengelolaan pulau-pulau kecilnya dengan mengacu Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 20 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil dan Perairan di Sekitarnya, untuk kepentingan: (1) konservasi; (2) pendidikan dan pelatihan; (3) penelitian dan pengembangan; (4) budidaya laut; (5) pariwisata; (6) usaha perikanan dan kelautan secara lestari; (7) pertanian organik; dan/atau (8) peternakan. Sehingga jika Pulau Gambar akan direncanakan sebagai aset wisata bahari atau Minawisata oleh Pemda melalui Dinas Kelautan dan Perikanan pada Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dimungkinkan menurut ketentuan dapat menggandeng pihak ketiga atau investor termasuk pihak asing sebagai pengelola bersama. Sekaligus telah menjelaskan bahwa tidak dibenarkan terjadinya proses kepemilikan (privatisasi) terhadap pulau kecil di Indonesia termasuk upaya Pemerintah Daerah akan menjual pulaunya karena terkait kedaulatan negara (sovereignty).</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya bagaimana memanfaatkan isu penjualan pulau di Indonesia khususnya bagi Pulau Gambar serta menjadikannya produktif? Sejujurnya, penulis sejak kemarin masih bingung jika ditanya mengenai Pulau Gambar berikut pemberitaannya. Namun dalam hitungan jam terutama setelah berkoordinasi informal dengan tokoh Pokmaswas maupun para nelayan lokal di Kendawangan, maka jadilah tulisan ini sekaligus potensi baru untuk lokasi selam di Kalbar. Promosi memang penting dan semestinya menjadi faktor keuntungan. Secara umum tidak jauh berbeda ketika tahun 2011 penulis pernah membawa seorang investor yang tertarik dengan Pulau Penata Kecil di Kabupaten Bengkayang, lantas mengajukan usulan kerjasama untuk mengelola. Terjadi kendala pemerintah daerah belum siap dengan pola kerjasama pengelolaan pulau kecil terkait pihak swasta, akhirnya lenyap tanpa perlu tersebar isu penjualan pulau.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOzoCLLZC2wAcehtXG_N66CHiYlgSACe_14SFiCNk2YW3yZklIuRaUwmQ2IOSvp_UvRHsiEjh4XOw1uh4YfQHPUnuS4-PcdXlyLRgoAO1I1kPrtrRxxhoC8GudKe6Wy7Y-MgzNqLT5g1U/s1600/Randayan.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOzoCLLZC2wAcehtXG_N66CHiYlgSACe_14SFiCNk2YW3yZklIuRaUwmQ2IOSvp_UvRHsiEjh4XOw1uh4YfQHPUnuS4-PcdXlyLRgoAO1I1kPrtrRxxhoC8GudKe6Wy7Y-MgzNqLT5g1U/s320/Randayan.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis telah mengutarakan kesulitan acuan kerjasama pengelolaan pulau kecil terkait pihak swasta dalam bentuk Prosedur Tetap (Standar Operating Procedure) kepada pihak Ditjen KP3K KKP maupun Ditjen Bangda Kemendagri, agar dapat ditetapkan untuk diberlakukan. Dari 217 pulau-pulau kecil di Kalbar, dimana sejumlah 210 berada di laut pada 7 kabupaten/kota pesisir serta hanya 47 pulau kecil yang berpenghuni, menunjukkan mayoritas belum tersentuh skema pembangunan termasuk rentan kriminal bahkan gejolak sosial budaya seperti isu penjualan pulau. Maka membonceng kehebohan yang menjadikan Pulau Gambar di Kalbar telah "go public", pemerintah berikut segala elemen dan aspek dapat mengisi momentum untuk lebih "menjual" melalui program kerja terutama bagi keberadaan dan kesejahteraan masyarakat.(*)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Ir. Dionisius Endy Vietsaman, MMP</span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-18453118787743462032012-09-08T00:50:00.001+07:002012-09-08T00:52:14.701+07:00The Cable Guy : Masalah vs Harapan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI4fjRFPP3GzQJ-A7wl6bYD8tvzHlD5096uW1oUNDB2-xBdeddk-sLWOir9OU-YRdirWfyyoxlgxbAox7gnS9pSmQluy-cEPMPCGdU8Y6zLFDvRBP5QyQ4Iz-0XGmX7iLXxdRJH3nX-ao/s1600/pandora.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI4fjRFPP3GzQJ-A7wl6bYD8tvzHlD5096uW1oUNDB2-xBdeddk-sLWOir9OU-YRdirWfyyoxlgxbAox7gnS9pSmQluy-cEPMPCGdU8Y6zLFDvRBP5QyQ4Iz-0XGmX7iLXxdRJH3nX-ao/s320/pandora.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #93c47d;"><span style="font-size: large;"><b>Harapan, adalah kejahatan yang paling kejam.</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #93c47d;"><span style="font-size: large;"><b>Karena memperpanjang siksa manusia [Nietzsche]</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gimana sih, memble kayak gak punya keyakinan dan anti positif. Bukankah pasca kotak terlarang Pandora dibuka lantas mengeluarkan segala malapetaka, namun tetap menyisakan nilai harapan agar bisa selalu memperbaiki? Bagaimana jika Nietzsche bermaksud menawarkan pembebasan juga optimis jika manusia sanggup membunuh harapannya, untuk berbalik jadi lebih realistis sekaligus humanis. Harapan, rasanya memang berpotensi bius serta ketergantungan yg justru bisa menjerumuskan bahwa masalah hanyalah cobaan hidup bahkan bagian dari takdir. Termasuk harapan akan munculnya campur tangan dari Yang Maha Segala, tatkala permasalahan makin menekan. Bahkan manusiapun bisa berharap jadi Superman setelah masuk ke kotak telpon, ganti kostum seolah dibaptis lalu berubah sakti siap menuntaskan tiap masalah.</b></div><span class="fullpost">
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="allowfullscreen" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/yTKiQXGBpJ4" width="420"></iframe> </div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika harapan akan mengaburkan hakiki hidup termasuk mengingkari esensi masalahnya, berarti berhentilah siklus permasalahan alias berkembang menjadi siksa yg tak lagi berujung. Padahal pelangi akan muncul di saat badai reda, serupa gunung meletus yg menjanjikan lahan gembur setelahnya, keduanya bukanlah inti permasalahan meski terbersit nilai harapan. Hanya sanggup berharap tapi luput memahami masalah sekaligus enggan mengarungi masalah, bukanlah kearifan asa. Selain malah berharap boleh menyelesaikan masalah dgn masalah lain termasuk boleh bikin masalah, itulah siksa dan kejahatan sebenarnya. Mungkin begitulah latar belakang si tengik Mr. Cable Guy (Jim Carey) terhadap salah satu pelanggan TV Kabel. Ia berharap melalui segala kebaikan dan pendekatan menyelesaikan masalah, akan menjadi pamrih setidaknya dapat berteman. Perkara normal dan nyata di keseharian, dibungkus jurus pop-corn beraroma komedi-horor. Namun porsi komedi keliwat mendominasi atau bablas oleh Jim Carey secara stereotipe, berpotensi masalah bagi yg coba mencermati pesan harapan versus
masalah. Ada sepenggal adegan plus dialog yg mungkin boleh mencuri kesan, bahwa film The Cable Guy (1996) sesungguhnya asli film horor. Sekaligus menterjemahkan faham Nietzsche telah menjadi latar belakang Mr. Cable Guy yg mewakili sosok psycho.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG4wES3Eynqk3pubdve20VDeU3lde6xgRtZfUAYfEMYZvuVtVP01QXAIBPda9k0Pca_5FmRPchK5Rhb7VEf-d7z34asv2thJ2aK1FGXUkfwNJGUxD9j2lmkSoSVfg_ZLWaePDXSSO6eX8/s1600/Cable_Guy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG4wES3Eynqk3pubdve20VDeU3lde6xgRtZfUAYfEMYZvuVtVP01QXAIBPda9k0Pca_5FmRPchK5Rhb7VEf-d7z34asv2thJ2aK1FGXUkfwNJGUxD9j2lmkSoSVfg_ZLWaePDXSSO6eX8/s320/Cable_Guy.jpg" width="320" /></a></div>
Mr. Cable Guy bertemu si wanita, pacar temannya, maka terjadilah dialog :<br />
<span style="color: #93c47d;"><b>Cable: </b>Kenapa kalian lantas berpisah?</span><br />
<b>Wanita: </b>Gak pisah sih. Kami hanya sepakat untuk kasih kesempatan atau semacam test, apakah bisa bertahan jika sempat berpisah sesaat. Toh kalau memang jodoh, akhirnya gak kemana juga.<br />
<span style="color: #93c47d;"><b>Cable: </b>Well, akupun pernah bikin hal serupa dgn pacarku yg dulu. Seolah permainan kecil sekaligus menguji cinta dan kesetiaan. Jika mampu bertahan selama 3 bulan lalu saling membutuhkan, berarti kami memang jodoh, gak terpisahkan.</span><br />
<b>Wanita: </b>So? <br />
<span style="color: #93c47d;"><b>Cable: </b>Kira-kira begitu .. setelah 2 bulan lewat, menuju seminggu sebelum dead-line. Mendekati bulan ketiga, tapi terjadi sesuatu .. </span><br />
<b>Wanita: </b>What happened?<br />
<span style="color: #93c47d;"><b>Cable: </b>Yep, doi tewas seketika pada kecelakaan mobil.</span><br />
<div style="text-align: center;">
-duke-</div></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-55799612941439363592012-09-08T00:13:00.001+07:002012-09-08T00:13:36.682+07:00Kalbar Kaji Investor Asing Kelola Pulau Kecil<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPqLAyaz6rk0oB9ifjf3aibCIXlbWWu0vTvwgaXKsf1R-rQ_OAJZsEKFsElgeyRushKJoLcv7VbmcP_L5Vdvqa32Oe79mgAyeDfNUx3PgCBNa9XngsK3T109YxDlbdyshaZ7QjMQgG9R0/s1600/Island_For_Sale.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPqLAyaz6rk0oB9ifjf3aibCIXlbWWu0vTvwgaXKsf1R-rQ_OAJZsEKFsElgeyRushKJoLcv7VbmcP_L5Vdvqa32Oe79mgAyeDfNUx3PgCBNa9XngsK3T109YxDlbdyshaZ7QjMQgG9R0/s320/Island_For_Sale.png" width="273" /></a></div>
Pontianak (ANTARA News) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat kini tengah mengkaji, koordinasi dan menyusun tahapan kerja formal yang memungkinkan kehadiran investor termasuk pihak asing untuk mengelola pulau-pulau kecil. Kepala Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalbar Dionisius Endy mengatakan di Pontianak, Jumat bahwa kini telah diidentifikasi serta dibakukan mengenai nama dan jumlah sebanyak 217 pulau kecil di Kalbar.<br />
<br /><span class="fullpost">
"Ini berdasarkan hasil rapat pembinaan dan pembakuan nama-nama pulau di Provinsi Kalbar serta verifikasi Toponim Penamaan Pulau yang ditetapkan pada 28 Juni 2008 di Pontianak," kata dia. Diantaranya Kabupaten Ketapang memiliki 41 pulau-pulau kecil, khususnya di Kecamatan Kendawangan ada 32 pulau kecil. "Termasuk Pulau Gambar yang secara administratif masuk wilayah Kecamatan Kendawangan," kata dia. Luas Pulau Gambar sekitar 3,31 hektare, tidak berpenghuni, jarak tempuh dari dermaga Kota Kendawangan dengan speed boat dalam kondisi normal di bawah satu jam, dan kabarnya menjadi salah satu lokasi pendaratan penyu untuk bertelur.<br />
<br />
Ia menegaskan, untuk itu terkait iklan "Islands for Sale", dimana Pulau Gambar termasuk didalamnya, adalah tidak benar secara fakta maupun tidak dibenarkan menurut hukum Indonesia. "Selain tidak dibenarkan adanya hak kepemilikan pulau di Indonesia bagi tiap individu maupun badan usaha, juga pemerintah tidak mungkin menjual pulau terutama bagi pihak asing yang berarti akan melepaskan kedaulatan atas sebuah wilayah teritorial NKRI," katanya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3o1NRxtq1QpA6BbWUbJh4OWJsG17DxvxGnWSn-_77YLeM8CV4aPUaE2dyOZ_obHynp7usEJLdaw7MBR5DJ0JzkMUL7PE3rR0nMl4AkLuqFZVvO2mK2n_5gvU7VT_UYUasVpSgzvUGBhU/s1600/orca+land.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3o1NRxtq1QpA6BbWUbJh4OWJsG17DxvxGnWSn-_77YLeM8CV4aPUaE2dyOZ_obHynp7usEJLdaw7MBR5DJ0JzkMUL7PE3rR0nMl4AkLuqFZVvO2mK2n_5gvU7VT_UYUasVpSgzvUGBhU/s320/orca+land.jpg" width="320" /></a></div>
Pemprov Kalbar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan juga sedang melaksanakan amanat UU No 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Salah satunya berupa penyelesaian Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang akan ditetapkan melalui Peraturan Daerah. "Amanat UU No 27 Tahun 2007 berikut penetapan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil juga diwajibkan bagi tujuh kabupaten dan kota pesisir di Kalbar sesuai kewenangannya, termasuk Ketapang yang masih dalam tahap penyelesaian pada Tahun Anggaran 2012," ungkap dia.<br />
<br />
Adanya perda itu diharapkan akan terdapat data dan dokumen perencanaan serta pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu dan komprehensif untuk jangka panjang yang berkekuatan hukum. "Pengelolaan pulau-pulau kecil yang dapat dioptimalkan oleh Pemda Ketapang adalah mengacu Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 20 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil dan Perairan di Sekitarnya," kata Endy yang mempunyai gelar pascasarjana di bidang Master of Maritim Policy itu. Antara lain untuk konservasi, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, budidaya laut, pariwisata, usaha perikanan dan kelautan secara lestari, pertanian organik, dan atau peternakan.<br />
<br />
Ia melanjutkan, pihaknya juga sedang melaksanakan koordinasi dengan DKP Kabupaten Ketapang terkait penyelesaian dan penetapan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. "Sekaligus pengelolaan pulau-pulau kecil di Kabupaten Ketapang mengacu Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 20 Tahun 2008, sehingga dapat mencakup pengelolaan Pulau Gambar sebagai aset minawisata, termasuk sosialisasi pencadangan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Ketapang yang akan dilaksanakan di Ketapang dalam waktu dekat akhir September 2012," ujar dia.<br />
(T011/I014)
Editor: Tasrief Tarmizi</span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-66736156108332201972012-07-22T22:22:00.001+07:002012-07-22T22:25:14.271+07:00Mutiara Khatulistiwa .. Adalah Kalbar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCOeTnDHQiycnfhoY6Vm5ISYMbwmlQPf1tIzvKnbKEPzl0430lU7Qml6ZmRo_CXlYOL3tQd1gVJfPlvXo5nusVqNK34rwIzuZ22wTfqWLP-izNylwGf9FbMyuIf_8B7w2NGHLUCWAhXAc/s1600/yess2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCOeTnDHQiycnfhoY6Vm5ISYMbwmlQPf1tIzvKnbKEPzl0430lU7Qml6ZmRo_CXlYOL3tQd1gVJfPlvXo5nusVqNK34rwIzuZ22wTfqWLP-izNylwGf9FbMyuIf_8B7w2NGHLUCWAhXAc/s320/yess2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="color: #f9cb9c;">
<span style="font-size: large;"><b>Mutiara, manifestasi segala keindahan berikut kisahnya nan abadi.</b></span></div>
<b>Sebutir mutiara bak titipan kisah dewi, berawal dari setitik air mata kerang saat membungkus sebutir pasir yang menerobos tubuhnya. Proses yang teramat perlahan, mengeras, kemudian membentuk lapisan kristal bercahaya. Pemahaman panjang terhadap potensi Kalbar, kisah mengenai separuh dari 14 wilayah administratifnya merupakan kabupaten dan kota maritim.</b><br /><span class="fullpost">
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/uqwd-D0eJoc" width="420"></iframe> </div>
<b>Begitupun nilai sebutir mutiara. Meski ia terbenam di dasar samudera, suatu saat akan diketemukan, dibersihkan, lalu diletakkan di tempat tertinggi. Adalah nilai yang terbentang dari pantai Utara di Sambas menuju pesisir Selatan ke Ketapang. Teruntai sepanjang 1.300 KM melintasi sumbu Khatulistiwa, bak etalase mutiara pada gugusan 217 pulau-pulau kecil Kalbar berikut kisah kekayaannya. Berbekal pengetahuan berikut segenap aplikasi dan publikasinya, mendokumentasikan proses setitik air mata yang menghasilkan kristal mutiara hingga terkandung segala nilai tentang Khatulistiwa.
</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglCmY1LF5J_vGFrHBPA7IVuCSEbCY5Js-jND0nDa99AKMmkgBkta_0_C9cmcpcXPUZabJS0NKEEqRRADJQSCoNIO8Gg9vkAIVyqP6sogarpGVdcYq5r_vn87I1dgdX5xXp0ckQBTVILBE/s1600/LMKT+%25288%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglCmY1LF5J_vGFrHBPA7IVuCSEbCY5Js-jND0nDa99AKMmkgBkta_0_C9cmcpcXPUZabJS0NKEEqRRADJQSCoNIO8Gg9vkAIVyqP6sogarpGVdcYq5r_vn87I1dgdX5xXp0ckQBTVILBE/s320/LMKT+%25288%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<b>Mutiara Khatulistiwa menjadi kekayaan realita sekaligus kilau harapan melalui 40 karya fotografi bawah air (underwater photography). Ia diabadikan oleh para penyelam dan fotografer Kalbar di kandungan lautnya sendiri. Semoga menjadi bagian dari kejayaan mutiara masa depan, bagi khasanah bahari Khatulistiwa. </b><br />
<div style="color: #f9cb9c;">
<span style="font-size: large;"><b>Mutiara Khatulistiwa, persembahan fotografi bawah air tentang Kalbar.</b></span></div></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-68871169365824603422012-06-10T03:09:00.001+07:002012-06-10T03:18:08.893+07:00A Bad News .. Or A Good News<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkmYamEQtanhrlCOtTD-jbaRBlQ2zw7qzujpjbE1TOZ4DYI5yHEm11225WoTILEdjfwYkJ9zxpnag1xQfLU1UN157BvHakQztQG1YVcpYpOdRZICcVDs5-AX4gdISWgD55TsiJELtqziA/s1600/good-bad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="264" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkmYamEQtanhrlCOtTD-jbaRBlQ2zw7qzujpjbE1TOZ4DYI5yHEm11225WoTILEdjfwYkJ9zxpnag1xQfLU1UN157BvHakQztQG1YVcpYpOdRZICcVDs5-AX4gdISWgD55TsiJELtqziA/s320/good-bad.jpg" width="289" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pernah dengar ilustrasi tentang dampak komunikasi melalui pesan berantai secara lisan dari pemimpin kepada bawahannya secara berjenjang? Sebutlah seorang Kepala Dinas memberikan instruksi lisan kepada pejabat Sekretaris Dinas untuk selanjutnya disebar di lingkungan kantor :
<span style="color: #ea9999;">"Besok agendakan penyerahan bantuan bagi masyarakat budidaya sebagai pemenang evaluasi tingkat pusat pada tahun ini, di aula kantor jam 9 pagi. Karena bersifat ramah tamah dan tidak terjadi setiap hari, maka seluruh karyawan hadir berpakaian batik. Saya akan memberikan pengarahan khusus berupa demo teknis pembiakan bibit, siapkan materi dan presentasinya oleh Kepala Bidang Budidaya".
</span></b></div>
<span class="fullpost">
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8N9WDgyysjrJLkY8qyO5IEVNpjeVrDKkjxGHurw5ro2Qclv4ixGzMMkHEeIdVUwBmvTrVcW4QScNV-vHAEXnjcOlMTiqje4SJgFJ9dKNRo1F8NOcXtdgRLzBkEqOKwn0OnYSCXM0oQx8/s1600/Wanting+A+Meal+%25281993%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8N9WDgyysjrJLkY8qyO5IEVNpjeVrDKkjxGHurw5ro2Qclv4ixGzMMkHEeIdVUwBmvTrVcW4QScNV-vHAEXnjcOlMTiqje4SJgFJ9dKNRo1F8NOcXtdgRLzBkEqOKwn0OnYSCXM0oQx8/s320/Wanting+A+Meal+%25281993%2529.jpg" width="320" /></a></span></div>
<span class="fullpost">
<b style="color: #ea9999;">Dari Sekretaris Dinas kepada ketiga pejabat Kepala Bidang :</b><br />
"Sesuai Instruksi Kadis, besok pagi diharapkan berkumpul berikut seluruh staf dgn berpakaian batik di aula kantor jam 9 pagi untuk ramah
tamah dgn masyarakat pemenang evaluasi tahun ini. Karena peristiwanya tidak terjadi setiap hari, Kadis sekalian memberi demo pembiakan bibit
yang presentasinya akan disiapkan oleh Kepala Bidang Budidaya".<br />
<b style="color: #ea9999;">Dari Kepala Bidang Budidaya kepada tiap Kepala Seksinya :</b><br />
"Besok kamu ajak semua staf agar hadir di aula kantor jam 9 pagi. Siapkan bahan presentasi pembiakan bibit termasuk demo Kadis yg tidak terjadi setiap hari kepada masyarakat budidaya".<br />
<b style="color: #ea9999;">Dari dua Kepala Bidang lainnya kepada tiap Kepala Seksinya :</b><br />
"Besok pagi kalian kumpul jam 9 di aula bersama staf, pake baju batik. Kadis akan mengevaluasi kegiatan budidaya tahun ini".<br />
<b style="color: #ea9999;">Versi Kepala Seksi Budidaya kepada para stafnya :</b><br />
"Besok kalian hadir di aula kantor sebelum jam 9 pagi, ini gak terjadi setiap hari. Biar saya yg siapkan demo buat Kadis".<br />
<b style="color: #ea9999;">Versi para Kepala Seksi lainnya kepada para stafnya :</b><br />
"Besok kumpul sebelum jam 9 pagi di aula pake batik. Kemungkinan Kadis akan mengevaluasi bidang Budidaya pada tahun ini juga".<br />
<b style="color: #ea9999;">Akhirnya para staf lintas Bidang pada saling bergosip :</b><br />
+: "Besok jam 9 pagi di aula ada akan demo dari Bidang Budidaya kepada Kadis, sayangnya kok gak terjadi setiap hari sih?"<br />
-: "Pantesan Kadis ngumpulin kita besok, beliau marah lantaran didemo dan akan mengevaluasi Bidang Budidaya tahun ini juga!"<br />
<br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Peran media penyampaian berita dapat berdampak khusus terhadap nilai khabar yg ingin disampaikan termasuk resiko berubah makna. Metode lisan memiliki rentan perubahan yg lebih tinggi sehingga membutuhkan sarana lain yg lebih valid misalnya secara tertulis, atau bukti rekam antara lain foto, suara, atau gabungan berupa video. Sehingga nilai khabar yg umumnya dapat dikategorikan sbg berita baik <b style="color: #ea9999;">(good news) </b>atau sebaliknya, menjadi lebih terjaga. Sebagai pembawa pesan <b><span style="color: #ea9999;">(messenger)</span></b> atau penyampai berita secara lisan masih popular digunakan karena faktor praktis dan cepat, misalnya media komunikasi radio dgn pemanfaatan keunggulannya.
</span></div>
<span class="fullpost">
<div style="text-align: center;">
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/FC7UyAN-jrY" width="420"></iframe>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun apapun media berikut metode dan tehnologinya, faktor utama adalah pada brainware alias user atau peran manusianya. Baik sbg pewarta (feeder) maupun khalayak penerimanya (listener, reader, viewer, dst), serta sebaiknya memiliki pemahaman yg relatif sama dalam menilai sebuah jenis berita yg telah memenuhi beberapa unsur :</div>
<b style="color: #ea9999;">1. Penting (significance),</b> yg dapat mempengaruhi orang banyak;<br />
<b><span style="color: #ea9999;">2. Besar (magnitude),</span> </b>bisa diterjemahkan secara skala dan masif;<br />
<b style="color: #ea9999;">3. Waktu (timeless),</b> telah diposisikan menurut kebutuhan rentang waktu antara lain lewat ragam berita segera (straight news),
investigasi, features, opini yg berdurasi lebih panjang, dst;<br />
<b style="color: #ea9999;">4. Dekat (proximity),</b> bisa secara geografis maupun emosional;<br />
<b style="color: #ea9999;">5. Populer, heboh (prominence),</b> menyangkut minat khalayaknya;<br />
<b style="color: #ea9999;">6. Manusiawi (human interest),</b> ragam khusus yg memberi peluang secara lebih leluasa untuk melibatkan hal subjektif khalayak.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jika melihat unsur pemahaman berita yg ternyata bisa leluasa untuk melibatkan faktor manusiawi secara subjektif, jelaslah akan menjadi tipis perbedaan antara a good news dgn bad news. Karena jenis berita bukanlah karya tulis atau sejenis skripsi ilmiah walau memiliki standard teknis berupa dalil <b style="color: #ea9999;">5.W + 1.H</b><span style="color: #ea9999;">,</span> maka berita memang memiliki nilai persepsi dan interpretasi yg tinggi bahkan dapat dianjurkan dalam rangka "prominence". Sehingga ketika instruksi lisan dari Kepala Dinas bisa berubah makna dan sasaran hanya dalam hitungan terbatas para pewartanya dan gak lebih dari satu jam, telah memiliki ragam persepsi sbg a good news maupun bad news berikut pengembangan interpretasi menurut kiat <b style="color: #ea9999;">"a bad news is a good news"</b> ataupun sebaliknya.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4bCtnGUlygm3RVYsaYiMrESJNKl7KZ8EuEFXVKR8JosRUvp8jEsMlMAtPtKjFP1aFaJOSnQfURX40lXuZdwwEyT6WGnSaIprXuxQ10IlJjjjfe_NSW8-1LCH6dqjsNlBIlsuIezplxHM/s1600/Kevin+Carter1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4bCtnGUlygm3RVYsaYiMrESJNKl7KZ8EuEFXVKR8JosRUvp8jEsMlMAtPtKjFP1aFaJOSnQfURX40lXuZdwwEyT6WGnSaIprXuxQ10IlJjjjfe_NSW8-1LCH6dqjsNlBIlsuIezplxHM/s320/Kevin+Carter1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkara <b style="color: #ea9999;">"a bad news is a good news"</b> seperti telah menimpa seorang fotografer jurnalis <b><span style="color: #ea9999;">Kevin Carter</span></b> kelahiran Afrika Selatan, yg sejak kecil telah akrab dgn ragam kesewenangan apartheid di lingkungannya. Saat lulus SMA ia pernah membela pelayan berkulit hitam yg dianiaya tentara, akibatnya Kevin babak belur dihajar popor senapan. Pernah melarikan diri dari Wamil dan bergabung pada sebuah layanan logistik bagi militer, menyaksikan pengeboman di Church Street yg memberinya pemikiran tentang aspek dokumentasi. Kevin bekerja untuk media Star Johannesburg, karya pertamanya membuat gusar para masyarakat karena memotret eksekusi publik menggantung perempuan berkulit hitam yg dituduh berjinah. Kemudian ia dikirim ke Sudan meliput ekspedisi bantuan oleh PBB kepada korban kelaparan akibart perang saudara.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kevin dan wartawan lainnya hanya diberi waktu kurang dari 30 menit sebelum pesawat mengangkasa kembali, mereka berlari mencari bahan foto. PBB mendistribusikan jagung dan bungkusan makanan sementara perempuan desa keluar dari tiap pondok memenuhi pesawat. Silva masih mencari lokasi gerilyawan, Kevin tersesat di sekitar pendaratan pesawat dan terkejut melihat kondisi mengenaskan. Saat para orang tua sibuk berebut makanan, anak2 kurus dan lemah kelaparan hanya bisa beringsut di sekitar gubuk serta burung Nasar berkeliaran di lokasi sampah sekitar pondok kumuh. Kevin mengambil foto termasuk perhatiannya pada seorang anak tertatih merangkak menuju pesawat. Ia baru menyadari kehadiran seekor burung Nasar setelah selesai memotret, kaget lalu mengusirnya sebelum tersandar di bawah pohon untuk menangis sembari merokok.</div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/hLDr0QNCUd4" width="560"></iframe>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika karya fotonya muncul di New York Times 1993, beragam tanggapan muncul mulai dgn menanyakan khabar dan nasib anak di foto itu. Namun mayoritas cenderung menghujat Kevin berupa gugatan yg nyaris senada, <b><span style="color: #ea9999;">"Kenapa anda hanya bisa memotret saja, kenapa gak malah menolongnya?".</span></b> Bahkan The St Petersburg Times dari Florida berkomentar pedas pada foto yg diberi judul <b style="color: #ea9999;">Wanting A Meal</b> atau Starving Child Vulture, "Orang ini terlalu sibuk menyesuaikan lensa untuk mengambil gambar yg benar tentang penderitaan, persis predator serupa burung bangkai lainnya yg berada di tempat kejadian". Walau foto Wanting A Meal mendapatkan apresiasi berupa penghargaan Pulitzer untuk kategori Fitur Terbaik 1994, Kevin terlanjur depresi akibat akumulasi pengalaman buruknya terutama trauma pasca kembali dari Sudan yg ditambah rasa bersalah serta hujatan. Tiga bulan setelah menerima pengakuan tertinggi bidang jurnalistik, Kevin diketemukan meninggal akibat bunuh diri di dalam mobilnya yg diparkir dekat sungai pada usia 33 tahun. Apakah sebuah khabar yg bagus ataukah berita buruk?</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kenapa tidak ada yg memotretnya, terutama gak ada yg menolongnya? Kevin selalu merekam segala yg dia amati, dijalaninya hingga dipahami termasuk resiko untuk ditanggung sendiri berikut hujatan walau akhirnya menyerah. Ia telah mewartakan berita buruk menjadi khabar bagus terutama bagi Sudan. Karena dunia langsung memberikan perhatian lebih akibat publikasi fotonya, tapi berita bagus itupun gak lagi kuasa menyelamatkan hingga ia memberikan khabar buruk .. klik .. kliiiikk</div>
<div style="text-align: center;">
<b>-duke-</b></div>
</span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-76751268663750461172012-06-05T23:00:00.001+07:002012-06-05T23:00:15.922+07:00Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam (Treasure - Laden Shipwrecks)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpWnjzLVSwHldVgI6VeeO1qv3HUahoprOAATEwhWaAWTN5TyOgRIaWE1Jvyi_eRYWiKQ0qujQVJATcqHHAZuQN7bIPw8_1AWcmPIo7rMzIHVRsFX848zLL62PTqMASl82VwAEyvcdqroQ/s1600/bmkt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpWnjzLVSwHldVgI6VeeO1qv3HUahoprOAATEwhWaAWTN5TyOgRIaWE1Jvyi_eRYWiKQ0qujQVJATcqHHAZuQN7bIPw8_1AWcmPIo7rMzIHVRsFX848zLL62PTqMASl82VwAEyvcdqroQ/s320/bmkt.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Posisi geografis Nusantara pada persimpangan di antara benua dan dua samudera berikut peran strategisnya, telah menjadi sentra maritim terkemuka di kawasan Asia Tenggara. Serta berbagai dokumen sejarah telah menyatakan sejak sekitar abad 5 hingga 19 pada sebaran titik perairannya telah menjadi kuburan bagi ribuan kapal yang tenggelam. Mereka adalah kapal dagang China dari berbagai dinasti, kapal ekspedisi penaklukan dari kerajaan Eropah hingga kedatangan Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), maupun jenis kapal untuk beragam kepentingan transportasi, kebudayaan, militer, dan lainnya. Jika fakta dan dokumen sejarah dapat direkonstruksi melalui riset yang didukung teknologi untuk mempelajari mengapa dan bagaimana kapal tersebut tenggelam termasuk akurasi pemindaian lokasinya, maka akan lebih menguak informasi berikut muatan berharga yang turut terkubur di dalamnya. Selain temuan untuk pemahaman yang lebih akurat sebagai dasar sejarah berikut bukti artefak peradabannya, juga berpotensi menjadi harta karun bagi Pemerintah sebagai salah satu sumber penerimaan non pajak yang signifikan. Dengan dukungan regulasi dan mekanisme untuk dapat melibatkan peran investor swasta nasional maupun asing, peluang eksplorasi terhadap pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam (Treasure-Laden Shipwrecks) berstatus BMN (Barang Milik Negara) non koleksi negara atau penjualan BMKT berstatus selain BMN dapat menjadi prospek tersendiri.
</b></div><span class="fullpost">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmNNVSVvvtvN1qty8Ds6V6BL1xFnKT_5NKzXCiR9lw1drRRfER1mhq-cfxMV2sxujAR_M5_LLlQu-3d7na3mjLoO8Ly1VGHGWTQ045bkansOwnFEDfYZewi4IrALjkP1pzTGWwM3-A1fk/s1600/bmktt.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmNNVSVvvtvN1qty8Ds6V6BL1xFnKT_5NKzXCiR9lw1drRRfER1mhq-cfxMV2sxujAR_M5_LLlQu-3d7na3mjLoO8Ly1VGHGWTQ045bkansOwnFEDfYZewi4IrALjkP1pzTGWwM3-A1fk/s320/bmktt.png" width="320" /></a></div>
<div style="color: #8e7cc3;">
<b>KONSIDERASI :</b></div>
<b style="color: #ffd966;">01. UUD 1945, Pasal 33 Ayat 3</b><span style="color: #d5a6bd;"><span style="color: #ffd966;"> :</span> </span>Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.<br />
<b style="color: #ffd966;">02. UU No. 17 Tahun 1985</b> tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Laut Tahun 1982 (UNCLOS 1982), mengamanatkan negara pihak yang memiliki warisan budaya bawah laut untuk melindunginya.<br />
<b style="color: #ffd966;">03. UU No. 5 Tahun 1992, Pasal 12; junto UU No. 11 Tahun 2010</b> tentang Cagar Budaya, Pasal 26 mengenai Pencarian Cagar Budaya.<br />
<span style="color: #ffd966;">Pasal 12 (UU No. 5 Tahun 1992),</span> (1) Setiap orang dilarang mencari benda cagar budaya atau benda berharga yang tidak diketahui pemiliknya dengan cara penggalian, penyelaman, pengangkatan atau dengan cara pencarian lainnya, tanpa izin dari Pemerintah;(2) Ketentuan mengenai pencarian benda cagar budaya atau benda berharga yang tidak diketahui pemiliknya termasuk syarat-syarat dan tata cara perizinan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.<br />
<span style="color: #ffd966;">Pasal 26 (UU No. 11 Tahun 2010), </span>(1) Pemerintah berkewajiban melakukan pencarian benda, bangunan, struktur, dan / atau
lokasi yang diduga sebagai Cagar Budaya; (2) Pencarian Cagar Budaya atau yang diduga Cagar Budaya dapat dilakukan oleh setiap orang dengan penggalian, penyelaman, dan / atau pengangkatan di darat dan / atau di air.<br />
<b style="color: #ffd966;">04. UU No. 32 Tahun 2004, Pasal 18 :</b> (1) Daerah yang memiliki wilayah laut diberikan kewenangan untuk mengelola sumberdaya di laut; (2) Daerah mendapatkan bagi hasil atas pengelolaan sumber daya alam di bawah dasar dan/atau di dasar laut sesuai dengan peraturan perundangan.<br />
<b><span style="color: #ffd966;">05. Keputusan Presiden No. 12 Tahun 2009</span></b> tentang Perubahan Atas Keppres No. 19 Tahun 2007 tentang Panitia Nasional Pengangkatan Dan Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam.<br />
<b><span style="color: #ffd966;">06. Keputusan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan No. 56 Tahun 2011</span></b> tentang Pengawasan Pengelolaan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam.
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_384tfgyhqFl9S5J_jCe9-kBvmefzlY7ey5YodN7gdbrmZe9O2rV9QiBYYtA9xqiQkiCjB2ZG6WjKOI7x2pQu_A9Qgqvk_bG9YwCo2OBcML-Efrj8nDRVNI-XJMQCBOpdcHEpuyvRZ5Q/s1600/Borneo+Zaman+Jepang.+1943.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_384tfgyhqFl9S5J_jCe9-kBvmefzlY7ey5YodN7gdbrmZe9O2rV9QiBYYtA9xqiQkiCjB2ZG6WjKOI7x2pQu_A9Qgqvk_bG9YwCo2OBcML-Efrj8nDRVNI-XJMQCBOpdcHEpuyvRZ5Q/s320/Borneo+Zaman+Jepang.+1943.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: #8e7cc3;">
<b>PANITIA NASIONAL BMKT :</b></div>
Panitia Nasional Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam (PANNAS BMKT) awalnya dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1998 yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam). Kemudian pada Pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid dirubah melalui Keppres No. 107 Tahun 2000 tentang PANNAS BMKT, diketuai oleh Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan, atau kini menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan berdasarkan Keppres No.19 Tahun 2007. Sejalan dengan perkembangan dinamika pengelolaan dan pengawasan BMKT berikut kompleksitas terkait ijin survei dan ijin pengangkatan, pemilihan status koleksi negara, penjualan selain koleksi negara, sampai dengan sertifikasi dan pemindah tanganan BMKT baik ke pembeli dalam negeri maupun ke luar wilayah RI jika dimiliki oleh pihak asing, maka selalu terdapat penyesuaian.<br />
<br />
Antara lain Keputusan Presiden No.12 Tahun 2009 tentang Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam sekaligus merubah Keppres No.19 Tahun 2007 tentang PANNAS BMKT, diikuti perubahan UU No.5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya menjadi UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Berdasarkan UU No.5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya, BMKT adalah salah satu bentuk Benda Cagar Budaya yang memiliki nilai sejarah, budaya, ilmu pengetahuan, dan ekonomi, serta tenggelam di wilayah perairan Indonesia, zona ekonomi eksklusif Indonesia dan landas kontinen Indonesia, paling singkat berumur 50 tahun. Melalui UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, maka BMKT secara filosofis tidak hanya terbatas pada benda tetapi juga meliputi kawasan di air sebagai kesatuan setelah melalui proses penetapan. Secara sosiologis juga telah mencakup aturan kepemilikan, penguasaan, pengalihan, kompensasi, dan insentif. Secara yuridis mengatur hal yang terkait dengan pelestarian meliputi perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan melalui zonasi dalam kawasan cagar budaya.
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy-yMDce3E6KUQj4r1WT3T5lFk5gaTglmOF-Z90wUQeQtKXNvB3Mv9kORgO42gX6ik6cRJXRiWtz1XMUvoy3rXJwjQlmv4Xjxi_S0I9_rCrkRJWIkSioaH_MMPReSOzSJjwG8BnNl1RN0/s1600/Pulau+Randayan_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy-yMDce3E6KUQj4r1WT3T5lFk5gaTglmOF-Z90wUQeQtKXNvB3Mv9kORgO42gX6ik6cRJXRiWtz1XMUvoy3rXJwjQlmv4Xjxi_S0I9_rCrkRJWIkSioaH_MMPReSOzSJjwG8BnNl1RN0/s320/Pulau+Randayan_2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: #8e7cc3;">
<b>PENGELOLAAN BMKT :</b></div>
Pengelolaan sumberdaya kelautan selain telah diarahkan kepada segenap pengelolaan berikut pemanfaatan sumberdaya alam (natural resources), juga diarahkan terhadap potensi sumberdaya budaya termasuk maritim (maritime cultural resources) yang berada di laut. Direktorat Pesisir dan Lautan pada Ditjen KP-3-K Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Subdit Jasa Kelautan dan Kemaritiman di Tahun 2008 telah mengadakan inventarisasi dan kajian potensi kapal tenggelam untuk dijadikan sebagai objek wisata bahari di 6 daerah, yaitu Bangka Selatan, Biak, Barru, Selayar, Kep. Seribu dan Morotai.
Potensi lokasi kapal tenggelam merupakan alternatif objek wisata bahari sebagai salah satu spot diving favorit di dunia, sekaligus bagian dari pengelolaan BMKT yakni kegiatan survey selain pengangkatan dan pemanfaatan. Survei adalah kegiatan mencari hingga mengidentifikasi keberadaan dan potensi BMKT, pengangkatan adalah kegiatan mengangkat dari bawah air, memindahkan, menyimpan, inventarisasi, dan konservasi BMKT dari lokasi asal penemuan ke
tempat penyimpanannya, serta pemanfaatan adalah kegiatan yang meliputi penjualan kepada pihak ketiga dan pemanfaatan lain untuk Pemerintah.
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL7Bu5flAeP446VjGdNdjKU3DuYEXUtkGODqy_DOHi6eRor9XXw864gE_qKZ4DAHUobW7GrjPlyi8A3z9wJw_o_khuaxYRwoMsls6cuHPxRvLPf60gGZar4UOR8JzBXkdY5G0FHMnCW98/s1600/octopus_isle.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL7Bu5flAeP446VjGdNdjKU3DuYEXUtkGODqy_DOHi6eRor9XXw864gE_qKZ4DAHUobW7GrjPlyi8A3z9wJw_o_khuaxYRwoMsls6cuHPxRvLPf60gGZar4UOR8JzBXkdY5G0FHMnCW98/s320/octopus_isle.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: #8e7cc3;">
<b>PENGAWASAN BMKT :</b></div>
Agar pengelolaan BMKT mulai dari survei, pengangkatan hingga pemanfaatannya dapat dilakukan secara baik dan benar, serta menghindari terjadinya penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat, maka perlu dilakukan pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan BMKT yang dilaksanakan oleh pihak Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan BMKT telah meliputi : <b>(1). Pengawasan administrasi,</b> terkait dengan kelengkapan dokumen serta sarana dan prasarana; <b>(2). Pengawasan teknis,</b> yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan survei, pengangkatan, atau pemanfaatan BMKT; <b>(3). Pengawasan melalui gelar operasi di laut.</b> Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan secara mandiri oleh masing-masing instansi yang merupakan unsur pengawas BMKT yakni Ditjen PSDKP, TNI AL, POLRI, Kemenbudpar, maupun secara terpadu melibatkan semua unsur pengawas yang dikoordinasikan oleh PANNAS BMKT.<br />
<br />
Dalam hal terjadi pelanggaran, langkah yang dilakukan adalah koordinasi dengan pihak terkait :<br />
<b style="color: #ffd966;">01. Kementerian Kelautan dan Perikanan</b> c.q Ditjen KP3K, Gubernur / Walikota / Bupati, PANNAS BMKT, terkait dengan Izin Survei, Izin Pengangkatan, dan Pemanfaatan;<br />
<b><span style="color: #ffd966;">02. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata,</span></b> terkait dengan ketentuan dan status benda cagar budaya (BMKT);<br />
<b style="color: #ffd966;">03. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,</b> terkait dengan IMTA;<br />
<b style="color: #ffd966;">04. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,</b> terkait dengan Pasport, Dahsuskim, dan visa;<br />
<b style="color: #ffd966;">05. Kementerian Pertahanan,</b> terkait dengan Security Clearance (SC);<br />
<b style="color: #ffd966;">06. Kementerian Perhubungan,</b> terkait dengan Surat Izin Berlayar (SIB), Surat persetujuan kelonggaran syarat bendera (dispensasi) penggunaan kapal asing angkutan laut dalam negeri, Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal, Surat Izin Radio Komunikasi, Surat Ukur Kapal (certificate of class), Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak, Daftar Anak Buah Kapal / Crew List, Buku Pelaut ;<br />
<b><span style="color: #ffd966;">07. Kementerian Kelautan dan Perikanan,</span></b> terkait dengan Surat Izin Usaha Pengangkatan BMKT;<br />
<b style="color: #ffd966;">08. PANNAS BMKT,</b> terkait sarana dan prasarana yang digunakan;<br />
<b style="color: #ffd966;">09. Kepolisian Negara RI,</b> terkait dengan penanganan pencurian BMKT.
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaMNKlfuuXALsn1TtgXiF9KIQ0aIXUjq6S7LoHudxuKmRSXm6cRp30nl5ftOwNY3jltHK8rJPWJHNK64tBxH-NzjRkIWSl-ikb0O0quuPs6HSLKxPV5IP3fIaI11o045N4vGu78BU9bW8/s1600/Teluk+Suak+Karimunting_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaMNKlfuuXALsn1TtgXiF9KIQ0aIXUjq6S7LoHudxuKmRSXm6cRp30nl5ftOwNY3jltHK8rJPWJHNK64tBxH-NzjRkIWSl-ikb0O0quuPs6HSLKxPV5IP3fIaI11o045N4vGu78BU9bW8/s320/Teluk+Suak+Karimunting_2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: #8e7cc3;">
<b>PEMANFAATAN BMKT :</b></div>
Menurut perundangan dan PANNAS, BMKT yang telah diangkat dari (dasar) laut serta telah dinilai dengan kriteria tertentu dan ditetapkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, harus dimiliki oleh Pemerintah sebagai Barang Milik Negara (BMN). Sedangkan BMKT lainnya dikategorikan sebagai “BMKT berstatus selain BMN” yang dapat dijual untuk meningkatkan penerimaan negara. BMKT berstatus selain BMN yang ditetapkan oleh Kemenbudpar harus diusulkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Ketua PANNAS BMKT kepada Menteri Keuangan untuk penerbitan Surat Keputusan tentang Penetapan Status Penggunaan BMKT berstatus selain BMN, untuk pelaksanaan lelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Hasil penjualan BMKT berstatus selain BMN melalui lelang setelah dipungut bea lelang, akan diserahkan kepada pemohon lelang yakni Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Ketua PANNAS BMKT, untuk bagian Pemerintah wajib disetorkan ke Kas Negara dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirsFS6pcJ2xvI76q7ZLDeEqtPMCS36J36HtrmXj7-rspnT2nykJOLkxHSS6vaTM-oCZ2SMxXe9Oz0i5cj4cdFJAkrU9x3JceLRf7FpcQcB2nvM1TVXHhpCB5Az1CaWcZmJzY9aqOxJArU/s1600/Harta+Karun.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirsFS6pcJ2xvI76q7ZLDeEqtPMCS36J36HtrmXj7-rspnT2nykJOLkxHSS6vaTM-oCZ2SMxXe9Oz0i5cj4cdFJAkrU9x3JceLRf7FpcQcB2nvM1TVXHhpCB5Az1CaWcZmJzY9aqOxJArU/s320/Harta+Karun.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="color: #8e7cc3;">
<b>TELAAHAN :</b></div>
<b style="color: #ffd966;">01. Wilayah perairan dan kelautan Kalbar</b> memiliki potensi pemanfaatan sumberdaya alam (natural resources) maupun peluang pengelolaan sumberdaya budaya kemaritiman (maritim cultural resources) yang tersebar di Laut China Selatan, Laut Natuna, kawasan Selat Karimata maupun pada 3 DAS utama yakni Sambas, Kapuas, dan Pawan.<br />
<b style="color: #ffd966;">02. Potensi lokasi kapal tenggelam</b> yang diperkirakan tersebar pada wilayah jalur perdagangan maupun transportasi laut tradisional sebagai cikal perkembangan kota pesisir di Kalbar, merupakan alternatif objek wisata bahari yakni spot diving khususnya aktifitas "wreck diving" maupun sebagai pengelolaan BMKT.<br />
<b style="color: #ffd966;">03. Potensi pengelolaan BMKT</b> dapat memadukan prinsip utamanya sebagai upaya penelitian, pelestarian serta pendokumentasian terhadap benda dan kawasan cagar budaya yang berada di bawah permukaan air, dengan motif ekonomi secara bertanggung jawab.<br />
<b style="color: #ffd966;">04. Pemerintah Daerah</b> melalui UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah harus dilibatkan berupa kewenangan dan kontribusinya yang dapat bermanfaat bagi khasanah kekayaan kebudayaan lokal maupun pembagian retribusi sebagai skema alternatif PAD.<br />
<b style="color: #ffd966;">05. Tindakan penyelaman yang dilakukan oleh masyarakat tradisional</b> ataupun nelayan untuk mencari BMKT sebagai harta karun hendaknya dilihat pemerintah berupa peluang pengelolaan yang melibatkan stakeholder. Hal ini telah sesuai dengan kebijakan pemerintah yang akan memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan serta meningkatkan partisipasi berupa proses pendidikan dan pengawasan pelestarian budaya melalui POKMASWAS.<br />
<b style="color: #ffd966;">06. Salah satu semangat dari UU No. 11 Tahun 2010</b> tentang Cagar Budaya adalah kesempatan yang lebih luas untuk melibatkan peran masyarakat secara langsung maupun kewenangan pemerintah daerah dalam pengelolaan, pengawasan serta pemanfaatan cagar budayanya.<br />
<b style="color: #ffd966;">07. Perlu dibuat peraturan teknis tentang partisipasi masyarakat</b> dalam pengelolaan BMKT, termasuk strategi yang harus dibedakan antara daerah sungai dengan laut. Arkeologi bawah air merupakan ilmu interdisipliner yang dapat melengkapi kemampuan menyelam dan ekskavasi bawah air untuk ditransformasikan secara awam kepada masyarakat sebagai pembekalan termasuk dalam memahami segala resikonya.<br />
<b style="color: #ffd966;">08. Perlu dibentuk semacam Asosiasi Pengusaha BMKT</b> yang dapat difasilitasi Pemerintah dengan tujuan antara lain menciptakan koordinasi, harmonisasi dan integrasi di antara para pengusaha BMKT dengan PANNAS BMKT hingga Pemerintah Daerah. Melalui asosiasi pula dapat membantu Pemerintah di dalam upaya pencegahan, pengawasan hingga penindakan terhadap pihak dan / atau perusahaan yang terlibat praktek eksploitasi BMKT secara ilegal.<br />
<b style="color: #ffd966;">09. Perlu pusat informasi dan data</b> sebagai bagian dari pengelolaan BMKT yang terintegrasi berupa pendataan jumlah kapal yang tenggelam berikut lokasinya, hingga jadwal dan sistem pemanfaatan BMKT berstatus selain BMN berikut hasil pelelangan.<br />
<b style="color: #ffd966;">10. Perlu sarana representatif berupa Museum Maritim</b> untuk mewadahi segala aspek budaya dan jati diri bangsa bahari setidaknya pada level nasional. Termasuk penanganan BMKT pasca pengangkatan untuk registrasi dan display artefak sekaligus mempersempit peluang penguasaan BMKT oleh pihak tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.(*)<br />
<br />
Dionisius Endy</span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-57127209238789162642012-06-04T22:22:00.000+07:002012-06-04T22:22:00.528+07:00Dulu Penjarah Telur, Sekarang Jaga Penyu Bertelur<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYnoGpIz1LgBU5Q33QareS1daD17PXr0RCZAjuVCSs3-4N0ytYInJssSe3lxPIZslwt6Mp7V5hqmsMc4AcE-nqp9iO3baP7LJoJU-M6lHZ8YcjhY3H2WEVj5zMUgTkf9AePAjSLDzyYAc/s1600/PALOOH+%25281%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="206" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYnoGpIz1LgBU5Q33QareS1daD17PXr0RCZAjuVCSs3-4N0ytYInJssSe3lxPIZslwt6Mp7V5hqmsMc4AcE-nqp9iO3baP7LJoJU-M6lHZ8YcjhY3H2WEVj5zMUgTkf9AePAjSLDzyYAc/s320/PALOOH+%25281%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #b4a7d6; font-size: large;"><b>Paloh, Sambas, Selasa 29 Mei 2012. Pelestarian penyu akan sia-sia jika masyarakat sekitar tempatnya bertelur tidak mendukung. Aturan dengan ancaman sanksi tidak juga mampu menangkal ancaman kepunahan satwa ini. Di Paloh, Sambas penjarahan telur penyu mulai berkurang karena sekelompok masyarakat yang dulunya menjarah kini bersikap terbalik, justru menjaganya.
</b></span></div><span class="fullpost">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlCxgU_qzhQLtvdTuJSr6dJl-vrUoKnXw3N3CGOhfTTYF3jFZ1GNoPahaeR7cWCRWwcQ-UI45isP66cihhgSwb57-kFM7FUu8AkUavmzzp43qgpRJyYVaKY0k-s5XNYHieT4aXr7xnq84/s1600/PALOOHH%25283%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlCxgU_qzhQLtvdTuJSr6dJl-vrUoKnXw3N3CGOhfTTYF3jFZ1GNoPahaeR7cWCRWwcQ-UI45isP66cihhgSwb57-kFM7FUu8AkUavmzzp43qgpRJyYVaKY0k-s5XNYHieT4aXr7xnq84/s320/PALOOHH%25283%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Tengah malam, tiga bulan lalu Darmawan dan dua rekannya menelusuri Pantai Tanjung Kemuning, Paloh. Ketiganya melihat sekumpulan orang yang dicurigai akan menjarah telur penyu. Dugaan itu nyata ketika Darmawan dan rekannya menghampiri sekumpulan orang itu. "Mereka ternyata mencuri telur penyu," kenang Darmawan, Sabtu (26/5) di Paloh. Darmawan mencoba memberi pengertian kepada para penjarah bahwa apa yang mereka lakukan menyalahi peraturan perundang-undangan. Bukan mahfum, penjarah berkeras, tetap ingin mengambil telur penyu tersebut. "Untuk menghindari benturan kami tinggalkan saja mereka, yang penting kami sudah mengingatkan," katanya. Darmawan dan 25 warga Desa Sebubus, Paloh, Sambas adalah Anggota Kambau Borneo. Sekelompok orang yang bertekad menjaga kelestarian penyu di desanya.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoRtyOGdGfkoFQBGRcVtqKBBBvG4JTdPRZKxBfLuFVVfOa0XVFZylxGtLMwW9REK2xlSXKV7_eGpRKc1xqPNHi9I7UN-0n6Qq2A6gEZeH-7z9Voo8OAAEfzEtea2Vjv9UAE9WAXwuSrv4/s1600/PALOOHH%25282%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoRtyOGdGfkoFQBGRcVtqKBBBvG4JTdPRZKxBfLuFVVfOa0XVFZylxGtLMwW9REK2xlSXKV7_eGpRKc1xqPNHi9I7UN-0n6Qq2A6gEZeH-7z9Voo8OAAEfzEtea2Vjv9UAE9WAXwuSrv4/s320/PALOOHH%25282%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Setahun lalu Kambau Borneo terbentuk dan lantas diberi embel-embel kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) di depannya agar mendapat legalitas. Sebagian besar anggota Pokmaswas Kambau Borneo dulunya juga penjarah telur penyu. Setiap malam di sepanjang Pantai Paloh sekitar 63 kilometer mereka berburu telur satwa yang dilindungi itu. Telur yang mereka jarah kemudian dijual ke Sambas, Pontianak bahkan Malaysia melalui Jagoi Babang, Bengkayang. Dulu menjarah sekarang menjaga telur penyu tidak lantas membuat Kambau Borneo mendapat apresiasi. Malah sebaliknya banyak yang mencomooh kehadiran kelompok ini. Sering juga mereka mendapat intimidasi, baik langsung maupun melalui pesan singkat. "Ada juga yang bilang mau membubarkan Kambau Borneo," ungkap Darmawan.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJov1E5NSPR6BTEfAuT7oge8iTjBC_XIx119CLQF0w4DciS8_f7aVncjwM3hAbTWxmh-VqWRmk9sgYKFVHOen0GZ4wMc9JFBd4HrbQxZ_hT4EExRd05HuI1pK0pYkRXp2QP44RY3lZHZQ/s1600/PALOOHH%25281%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJov1E5NSPR6BTEfAuT7oge8iTjBC_XIx119CLQF0w4DciS8_f7aVncjwM3hAbTWxmh-VqWRmk9sgYKFVHOen0GZ4wMc9JFBd4HrbQxZ_hT4EExRd05HuI1pK0pYkRXp2QP44RY3lZHZQ/s320/PALOOHH%25281%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ismail (47) yang juga Anggota Kambau Borneo mengaku setahun lalu dirinya masih mencuri telur penyu. Selain dimakan telur itu dijualnya dengan pengepul yang datang ke Sebubus dengan harga Rp2.000 per butir. "Sejak gabung dengan Kambau Borneo saya tidak pernah ambil lagi (telur penyu). Sudah sadar," tuturnya. Selain menyadari penjarahan dilarang aturan dan berdampak negatif untuk lingkungan, Ismail juga merasa diawasi masyarakat karena kapasitasnya sebagai anggota kelompok pengawas. "Walau penjaga kami juga diawasi warga. Karena ada kecurigaan kami juga mencuri telur penyu sambil menjaganya," ucapnya. Sehari-hari Ismail bekerja sebagai nelayan. Disela-sela melaut dulu dia menjarah telur penyu sebagai tambahan penghasilan. Setelah ditulari beberapa rekannya tentang pentingnya kehadiran penyu untuk keberlangsungan satwa dan penyeimbang lingkungan, Ismail meninggalkan penjarahan telur penyu.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSEa47kjXvOSEMLxgx2duahnaZe1hNYvuInAqKxMJQGd-T5xvpYkFkV4SVHo3usNd7xzuVxJ8WiaXgnECzuyMns-ULs2_WS56qCG5ZyciuTWxqW_uHgXWDDWcWsZShZa8PX-d7eZyySZs/s1600/PALOOH+%25284%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSEa47kjXvOSEMLxgx2duahnaZe1hNYvuInAqKxMJQGd-T5xvpYkFkV4SVHo3usNd7xzuVxJ8WiaXgnECzuyMns-ULs2_WS56qCG5ZyciuTWxqW_uHgXWDDWcWsZShZa8PX-d7eZyySZs/s320/PALOOH+%25284%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kalau dulu kami tidak tahu tentang aturan dan fungsi penyu itu sendiri terhadap lingkungan. Sudah tahu begini kami akan menjaganya," kata warga Dusun Jeruju, Sebubus itu. Sama halnya dengan Andi warga Dusun Setinggak, Sebubus, Paloh. Dua tahun lalu Andi masih sering ke Pantai Paloh pada malam hari untuk mencuri telur penyu, terutama ketika musim bertelur antara Juni hingga Oktober. Sekarang, setelah menjadi Anggota Kambau Borneo Andi justru melarang orang mencuri telur penyu dan terus berkampanye tentang pentingnya satwa pengarung samudera itu. Alasan Andi menjaga pantai dan telur penyu tidak sekedar bernuansa konservasi. Dia risau dengan penilaian warga yang menganggap dirinya masih mencuri telur penyu. "Sekalian saja jadi Anggota Kambau Borneo dan menjaga telur penyu, karena saya tidak melakukannya juga orang menganggap saya masih mencuri. Kalau saya tidak boleh mengambil telur penyu orang lain juga jangan melakukannya," tegasnya.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZnXeECArluWv6GC3TrQBHPuIF93UNcYkN7oOyjZD3lB_DhiwbSB_2EsD8KzZux4P5dAEJB1OwiD9JTFoVIMLW5DjB7Zo5GUwRFe1WQOi5dQbq-Fk80dpLR1YsFC5F82ijBi3PGFC4e8M/s1600/PALOOH.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZnXeECArluWv6GC3TrQBHPuIF93UNcYkN7oOyjZD3lB_DhiwbSB_2EsD8KzZux4P5dAEJB1OwiD9JTFoVIMLW5DjB7Zo5GUwRFe1WQOi5dQbq-Fk80dpLR1YsFC5F82ijBi3PGFC4e8M/s320/PALOOH.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat dua penyu endemik Pantai Paloh, penyu hijau (chelonia mydas) dan penyu sisik (eretmochelys imbricata). Selain itu ada juga jenis penyu yang ditemui di Pantai Paloh namun jarang, sepeti penyu lekang (lepidochelys olivacea) dan penyu belimbing (dermochelys coriacea). "Endemik maksudnya dua jenis penyu yang kerap naik ke Pantai Paloh tempat untuk bertelur," kata Koordinator Site Paloh WWF Indonesia, Dwi Suprapti. Tiga tahun lalu pencurian telur penyu di Paloh sangat tinggi. Dwi mengatakan, dari semua penyu yang bertelur hampir seratus persen telurnya dijarah. Hanya sebagian kecil menetas, itu pun berasal dari sarang yang tidak terdeteksi oleh penjarah. Sejak ada Kambau Borneo perubahan terjadi. Sepanjang 2011 misalnya, sebanyak 93 persen dari 9.000 sarang berhasil menetas di tempatnya bertelur bukan di penangkaran. "Kami menghitungnya dari cangkang telur di lobang peneluran. Yang mampu dihitung hanya 14 ribu cangkang," ucap dokter hewan itu.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7GuO1mZNYHuLDsCTTw_I4Y5wT7317gQePm3mU9J6Zz8ZfCyNlVQ4gjMAEPZraOBl59rDYO9VhEaYPqV3SPidzAinQREGc2j8Hv-Fm9V9uwa_GZqf0Eld0Gh6T9m3VOeWBC2bHFjrF-vk/s1600/PALOOH+%25283%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="254" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7GuO1mZNYHuLDsCTTw_I4Y5wT7317gQePm3mU9J6Zz8ZfCyNlVQ4gjMAEPZraOBl59rDYO9VhEaYPqV3SPidzAinQREGc2j8Hv-Fm9V9uwa_GZqf0Eld0Gh6T9m3VOeWBC2bHFjrF-vk/s320/PALOOH+%25283%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Keberadaan Kambau Borneo dinilainya sangat berpengaruh terhadap keamanan telur penyu. Namun jumlah 93 persen itu belum sesuai harapan, menurutnya, telur penyu masih dapat diselamatkan hingga 95 persen pada tahun ini. "Yang sisa tujuh persen hingga sekarang masih dijarah, bukan karena predator alam. Mudah-mudah tahun ini bisa sampai 95 persen telur yang menetas menjadi tukik (anakan penyu)," harapnya. Perhitungan telur penyu oleh Kambau Borneo dan WWF itu hanya pada 19,3 kilometer dari 63 kilometer panjang Pantai Paloh. Memang di sepanjang pantai tersebut ada penyu bertelur, tetapi dari Sungai Mutusan hingga Sungai Belacan sepanjang 19,3 kilometer menjadi lokasi favorit penyu berkembangbiak. "Makanya konsentrasi kami antara Sungai Mutusan sampai Sungai Belacan, karena paling banyak penyu naik ke darat," kata Ketua Kambau Borneo, Muraizi.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSFKwgyc1B8mZrj4vrhKaq95YPySI3DVEMsle4c9cyoHvVqDaXZlJT9NCtZZzwBmf_yEFT2eBep8RSoJkwJERmppz6Xb-nyk_Mw_QzThoiQAAU9Sa-KY0ALnvGVeoZzDq98hztqXyd6NY/s1600/PALOOH+%25282%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="206" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSFKwgyc1B8mZrj4vrhKaq95YPySI3DVEMsle4c9cyoHvVqDaXZlJT9NCtZZzwBmf_yEFT2eBep8RSoJkwJERmppz6Xb-nyk_Mw_QzThoiQAAU9Sa-KY0ALnvGVeoZzDq98hztqXyd6NY/s320/PALOOH+%25282%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bupati Sambas Juliarti Djuhardi Alwi mengakui ada dilema dalam pelestarian penyu. Di sisi lain perdagangan telur penyu dilarang undang-undang, sedangkan pada aspek lain masyarakat Paloh turun-temurun memanfaatkan nilai ekonominya. Telur penyu menjadi salah satu mata pencaharian penduduk setempat. "Memang perlindungan penyu dan telurnya belum berjalan seperti yang kami inginkan. Masih ada pro-kontra di tengah masyarakat sehingga menimbulkan benturan. Tidak ingin itu terjadi tentunya kami (pemerintah) bertugas menyadarkan masyarakat. Sosialisasi akan lebih gencar kami lakukan," ucapnya. "Sampai saat ini masih ada masyarakat yang belum sadar dan menjarah telur penyu. Biasa ada yang datang ke rumah saya membawa telur penyu sebagai oleh-oleh dari Paloh. Tapi saya tolak secara halus, tidak pernah diterima," tambahnya. Juliarti menilai kesadaran masyarakat terhadap konservasi penyu sudah maju dengan adanya Kambau Borneo. Dia berjanji akan mendukung keberadaan kelompok masyarakat itu. "Pemkab tentunya akan mendukung," tegasnya.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL_s64a0R3nJwuRB_-zwgBU-hWM_6Ku11rz1EArkMHum95XXGQbDANgBbjOXx91oPbK_DvW5FoNgvYvdfYxPR4Xk3RVlJ0_k7sYJPZYc_1xQXXq8ENTaEkgZz7isJvyBHUZFtmlJhLHJs/s1600/PALOOHH.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL_s64a0R3nJwuRB_-zwgBU-hWM_6Ku11rz1EArkMHum95XXGQbDANgBbjOXx91oPbK_DvW5FoNgvYvdfYxPR4Xk3RVlJ0_k7sYJPZYc_1xQXXq8ENTaEkgZz7isJvyBHUZFtmlJhLHJs/s320/PALOOHH.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kepala Bidang Pesisir, Pulau-Pulau Kecil dan Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalimantan Barat, Dionisius Endy mengatakan, keberadaan Kambau Borneo sejalan dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. "Dalam aturan itu masyarakat memang terlibat melakukan pengawasan sumber daya perikanan," jelasnya. Di Kalbar terdapat 82 Pokmaswas yang tersebar di 11 kabupaten kota, sisanya tiga kabupaten belum memilikinya. Endy mengingatkan Kambau Borneo agar tidak keluar dari jalurnya sebagai pengawas. Masyarakat hanya boleh mengawasi dan mengingatkan jika ada pelanggaran, sedangkan penindakan serta sanksi dilakukan oleh aparat keamanan. "Apa yang dilakukan sekarang sudah benar, Kambau Borneo hanya mengawasi dan mengingatkan penjarah telur penyu. Jangan sampai Kambau Borneo menghakimi penjarah telur, kalau itu terjadi justru mereka yang salah dan dapat dipidana," ingatnya.(*)</div>
<br />
HENDY ERWINDI / Pontianak Post</span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-88596525857629290862012-06-04T20:44:00.000+07:002012-06-04T20:48:16.552+07:00Landak, Sekadau dan Melawi Belum Ada Pokmaswas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGYQyUDiIttS4acB6G8VFnrHxdwRI-wn2YCr_fnMSIr_gx5Al8LI3u0eeRdfLUb0lni06uhiS5c4Fm4_JGth5fUckOMLRs5xpkS49DLZLQWU3zDgPfMGyJY4S0aVXW3VF-4VaTPvpNcaI/s1600/rengas+%25282%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGYQyUDiIttS4acB6G8VFnrHxdwRI-wn2YCr_fnMSIr_gx5Al8LI3u0eeRdfLUb0lni06uhiS5c4Fm4_JGth5fUckOMLRs5xpkS49DLZLQWU3zDgPfMGyJY4S0aVXW3VF-4VaTPvpNcaI/s320/rengas+%25282%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Saat ini terdapat 82 kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) di bidang kelautan dan perikanan di Kalbar yang tersebar di 11 kabupaten dan kota. Masih ada tiga kabupaten yang belum memilikinya, yakni Kab. Landak, Melawi dan Sekadau. Kepala Bidang Pesisir, Pulau-Pulau Kecil dan Pengawasan DKP Prov. Kalbar, Dionisius Endy mengungkapkan, masyarakat di tiga kabupaten itu menganggap bahwa keberadaan Pokmaswas belum dibutuhkan. Salah satu alasannya, di Landak, Sekadau dan Melawi tidak ada nelayan.</b></span></div>
<span class="fullpost">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">"Pemikiran itu keliru. Padahal di sungai ketiga daerah itu masih ada permasalahan perikanan dan sumber daya ikan seperti orang nuba, nyetrum ikan dan lainnya," kata dia. Endi mencontohkan di Landak, pengelola penangkaran arwana mengeluhkan aktivitas perkebunan kelapa sawit dan penambangan emas tanpa izin di perhuluan. Akibatnya arwana yang ditangkarkan stres lantas tidak mau berkembang biak. "Itu salah satu masalah nyata bidang perikanan dan sumberdaya ikan," ucapnya.
Pokmaswas di Kalbar bentuknya beragam, tidak semata-mata kepentingan nelayan atau pengusaha perikanan.</span><br />
</div>
<span class="fullpost">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Di Sintang misalnya, ada sekelompok penghobi mancing membentuk Pokmaswas. Latar belakang anggotanya beragam, ada pengusaha, bekas anggota dewan, pegawai negeri sipil dan swasta. Kepentingannya menjaga lokasi mereka memancing agar tetap terjaga. "Mereka memberdayakan masyarakat dalam menjaga lokasi pemancingan. Antara pemancing yang tergabung dalam Pokmaswas dengan masyarakat sekitar terjalin simbiosis mutualisme," papar Endi.
Keberadaan Pokmaswas di Kalbar dinilai Endi berdampak positif bagi perikanan daerah ini. Contohnya saja Pokmaswas Danau Lindung Empangau, Nanga Empangau, Bunut Hilir, Kapuas Hulu menjadi yang terbaik dari 4.400 Pokmaswas se-Indonesia tahun lalu.</span><br />
</div>
<span class="fullpost">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Karenanya tahun ini pihaknya menargetkan terus membentuk Pokmaswas di seluruh kabupaten dan kota se-Kalbar. "Target tersebut tidak mudah, namun kami akan mengupayakan," tegasnya.
Keberadaan Pokmaswas berdasarkan Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Dalam aturan itu termaktub, masyarakat bisa terlibat untuk melakukan pengawasan sumberdaya perikanan. "Tapi Pokmaswas hanya mitra pemerintah. Mereka tidak boleh menangkap, menindak apalagi dipersenjatai. Bisa menindak tapi melalui hukum adat," jelas Endi. (hen/PontianakPost, Senin, 04 Juni 2012)</span></div>
<span class="fullpost">
</span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-34420661972438958412012-06-04T20:12:00.000+07:002012-06-04T20:19:41.323+07:00DKP OTIMALKAN POKMASWAS SEBAGAI UJUNG TOMBAK<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPeLQsX0FERcxBJiQF5JpdstATgVkvQ1ycDAAC1xZFryxVnu3-3G2b2tEOCtJEmZxGqkGSZAslGRbDZ4LuFsuT15xKNHd8CNE3N3qeV_F2L4lm9oDHeS2INYahUNB96nVwjuXQMJmUX70/s1600/rengas.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPeLQsX0FERcxBJiQF5JpdstATgVkvQ1ycDAAC1xZFryxVnu3-3G2b2tEOCtJEmZxGqkGSZAslGRbDZ4LuFsuT15xKNHd8CNE3N3qeV_F2L4lm9oDHeS2INYahUNB96nVwjuXQMJmUX70/s320/rengas.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="color: #ffd966; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Prov. Kalbar terus berupaya agar di semua Kabupaten dan Kota di Kalbar akan terbentuk Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas). Mengingat Pokmaswas merupakan ujung tombak dari program pengawasan dan pelestarian di bidang pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan. Ditemui di Sambas Minggu (27/05/12), Kepala Bidang Kawasan Pesisir Pulau Pulau Kecil & Pengawasan (KP3K&P) DKP Prov. Kalbar, Dionisius Endy mengatakan, Saat ini dari sejumlah 14 Kabupaten / Kota, 3 diantaranya belum terbentuk Pokmaswas yakni di Kabupaten Melawi, Sekadau dan Landak.</b></span></div>
<span class="fullpost">
<br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Pokmaswas yang terbentuk selanjutnya mendapatkan pembinaan, dengan memberikan pelatihan, sosialisasi gakum, serta kemungkinan bisa mendapatkan bantuan berupa peralatan dan seragam. DKP juga melakukan pendampingan pada Pokmaswas untuk mendapatkan legitimasi, dengan menjelaskan pada Pemerintah Kabupaten / Kota terhadap maksud dan tujuan terbentuknya Pokmaswas. Salah satu contoh profil Pokmaswas yang tengah didampingi yakni Pokmaswas Kambau Borneo dari desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas.</span></div>
<span class="fullpost">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><br /></span></div>
<span class="fullpost">
<div style="text-align: justify;">
Terakhir DKP akan mengevaluasi semua Pokmaswas yang ada, dan memberikan pernghargaan bagi Pokmaswas yang berprestasi.
Endy menyebutkan saat ini di Kalbar terdapat sebanyak 82 Pokmaswas, dan masing – masing Pokmaswas mengusung kegiatan tersendiri, seperti Pokmaswas di Kapuas Hulu mengangkat ikan Arwana sedangkan Pokmaswas di Kubu Raya fokus pada hutan mangrove. Tahun 2011 Pokmaswas asal Kapuas Hulu berhasil meraih juara 1 tingkat nasional dengan mengalahkan 4.414 Pokmaswas dari seluruh Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini DKP tengah berupaya mewujudkan Kota Pontianak sebagai lokasi pemancingan terbesar di Indonesia. Secara lisan dukungan telah disampaikaan oleh Dinas Pariwisata Kota Pontianak. Untuk mewujudkan impian tersebut maka harus dibentuk Pokmaswas yang terkait dengan pemancingan, terutama merangkul mereka yang punya hobi memancing dan mendukung dari aspek finansial.
</div>
</span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-35537015735230732042012-05-16T03:25:00.000+07:002012-05-16T03:36:36.286+07:00Pembangunan Masyarakat Pesisir Di Kabupaten Kubu Raya, melalui Coastal Community Development (CCD) – IFAD Project 2012 - 2016<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiduopzgSJO-URdDHPHxj6k70t2vPpyISluRwwk_2wrGwLVzDWRz0hW_1h1MPmo5z1Y4mo-QX04IPQYehU8K3sXs6-cr_lM3rvtP3wCOfzcpzxw48e4ADJIwS2LCiKhlkfFQR7unrCyf64/s1600/batu+ampar+%252811%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiduopzgSJO-URdDHPHxj6k70t2vPpyISluRwwk_2wrGwLVzDWRz0hW_1h1MPmo5z1Y4mo-QX04IPQYehU8K3sXs6-cr_lM3rvtP3wCOfzcpzxw48e4ADJIwS2LCiKhlkfFQR7unrCyf64/s320/batu+ampar+%252811%2529.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="color: #f9cb9c; text-align: justify;">
<b><span style="color: #93c47d;">Provinsi Kalimantan Barat memiliki konsep pengembangan wilayah menurut RPJP Prov. Kalbar Tahun 2003 – 2023, berupa 4 Prioritas Kawasan yakni Pengembangan Wilayah Perbatasan Darat Antar Negara (Utara Kalbar dengan Sarawak), Pengembangan Wilayah Perbatasan Antar Provinsi (Timur Kalbar dengan Prov. Kaltim dan Kalteng), Pengembangan Wilayah Tengah (terpusat di Tayan). Serta Pengembangan Wilayah Pesisir (Barat Kalbar menghadap Laut China Selatan, Laut Natuna dan Selat Karimata) berikut kondisi geografis berupa panjang garis pantai 1.398 Km, luas pesisir pantai 2.100.000 Ha, luas laut sebesar 3.200.000 Ha, kawasan mangrove dan estuarine 482.386,8 Ha, kawasan terumbu karang, padang lamun dan laguna 19.740.800 Ha, dihiasi pulau-pulau kecil berjumlah 212 terdiri dari 56 pulau kecil berpenghuni dan 156 yang tidak berpenghuni. Sebagai kawasan pesisir terdiri dari rangkaian 7 kabupaten / kota yakni Kab. Sambas, Bengkayang, Pontianak, Kubu Raya, Kayong Utara, Ketapang, serta kota Singkawang.</span>
</b></div>
<span class="fullpost">
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqZzeBNAJmd1sEFfQdnxWEjTWLm0gbVmtYPRoeZqW2OhKAcsySoujzxHouxOHH-EBX5ANxtQXHEYiiQyicUY_g1_9yL4leKmD-T1wnV9FlPP4b2uLnCRlP5rKz9Fi3EdNZjwY0Lbn_AOY/s1600/IFAD41.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqZzeBNAJmd1sEFfQdnxWEjTWLm0gbVmtYPRoeZqW2OhKAcsySoujzxHouxOHH-EBX5ANxtQXHEYiiQyicUY_g1_9yL4leKmD-T1wnV9FlPP4b2uLnCRlP5rKz9Fi3EdNZjwY0Lbn_AOY/s320/IFAD41.JPG" width="320" /></a></span></div>
<span class="fullpost">
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan data Kalbar Dalam Angka (BPS) tahun 2010, pada wilayah pesisir Kalbar terdapat 34 kecamatan dengan total luas mencapai 20.066 Km2 serta jumlah penduduknya berkisar 1.100.000 jiwa atau 25% dari proyeksi total 4,4 juta penduduk Kalbar. Berarti masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir termasuk pada pulau-pulau kecilnya telah merupakan konsentrasi mayoritas terhadap sebaran penduduk Kalbar, sekaligus memiliki keterkaitan yang erat dengan akses potensi sumber daya kelautan dan pesisir berikut pemanfaatan lingkungan bagi taraf hidup dan kemakmurannya. Namun kondisi demografis berikut potensi pemanfaatan sumber daya pesisir yang seharusnya dapat meningkatkan kesejahteraan, ternyata tidak sejalan dengan hasil perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2008. Dimana menurut rasio Angka Harapan Hidup (Life Expectancy), Angka Melek Huruf (Literacy Rate), Rata-rata Lama Sekolah, serta Pengeluaran Per Kapita Riil Disesuaikan, posisi IPM dari Prov. Kalbar hanya sebesar 68,17 yang secara peringkat Nasional berada pada posisi 29 dari 33 provinsi se Indonesia. Maka berdasarkan posisi IPM Prov. Kalbar di tingkat Nasional, secara umum seolah merefleksikan keberadaan masyarakat pesisir yang merupakan 25% dari jumlah sebaran penduduk Kalbar yang telah memiliki andil sebagai kawasan dengan berbagai permasalahan khususnya faktor kemiskinan.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilOxHaJTgb55vvoat4lUKWLVth_adCtZX0xv9MyiI952vWQ4Bkj3_QNkWhq2bBXHTgU8bKwzWr_SxPdJDwnOakQNW_vEdDchTAGvzi1lqKU2kMkKUfNQdaNglVurmdQ1t9EUgTj-X_5IU/s1600/kuburaya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilOxHaJTgb55vvoat4lUKWLVth_adCtZX0xv9MyiI952vWQ4Bkj3_QNkWhq2bBXHTgU8bKwzWr_SxPdJDwnOakQNW_vEdDchTAGvzi1lqKU2kMkKUfNQdaNglVurmdQ1t9EUgTj-X_5IU/s320/kuburaya.jpg" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengatasi kompleksitas permasalahan maka Pemprov. Kalbar melalui instansi teknis terkait yakni Dinas Kelautan dan Perikanan memiliki kepentingan dalam merencanakan berbagai akselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir, diantaranya berupa Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Pada tahun 2009 telah diadakan pertemuan antara pejabat Direktorat Pemberdayaan Masyarakat pesisir dan Pengembangan Usaha Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Bupati Kubu Raya, berikut dukungan dari Pemprov. Kalbar melalui DKP untuk perencanaan kegiatan peningkatan pendapatan Rumah Tangga dari masyarakat pesisir di Kab. Kubu Raya khususnya. Termasuk kegiatan peninjauan aktivitas pengolahan dapur arang bakau di Desa Batu Ampar, kondisi tutupan mangrove di kawasan Sungai Sepadan, aktivitas pengolahan ikan di Padang Tikar, aktivitas nelayan di Sepuk Pangkalan, berikut laporan tahapan penyusunan RSWP-3-K dan RZWP-3-K sesuai amanat UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagai bagian integral dalam penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sehingga berdasarkan kriteria termasuk kondisi khusus antara lain terfokus kepada masyarakat marginal di atas kemiskinan 20% namun memiliki potensi aktif untuk dapat mengembangkan dirinya, maka disepakati Kab. Kubu Raya dapat menerima program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir berupa Coastal Community Development (CCD) – IFAD Project tahun 2012 hingga 2016.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs4rzRO4VBFjKLtvo3rkxu7rBB4XtAdUFqrOTlB1cs80gGAw-itspOjVoDo4N-BhRNRFqwQKRJGe9-R7G-ZPdGQK46liktQWwml4sMVCeor0yKRNo1VfcqWHk0xFDt7MRaSBaf80EmlJA/s1600/kalbar.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs4rzRO4VBFjKLtvo3rkxu7rBB4XtAdUFqrOTlB1cs80gGAw-itspOjVoDo4N-BhRNRFqwQKRJGe9-R7G-ZPdGQK46liktQWwml4sMVCeor0yKRNo1VfcqWHk0xFDt7MRaSBaf80EmlJA/s320/kalbar.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun penunjukkan Kab. Kubu Raya adalah merupakan satu-satunya kabupaten / kota yang terpilih mewakili provinsi di Kalimantan, serta bergabung dengan 12 kabupaten / kota penerima program CCD - IFAD lainnya se Indonesia. Untuk tahapan pertama tahun 2012 telah dipilih 3 desa dari 3 kelurahan pesisir Kab. Kubu Raya yakni Desa Sungai Nibung (Teluk Pakedai), Desa Batu Ampar (Batu Ampar), dan Desa Dabung (Kubu). Selanjutnya pada tahapan kedua tahun 2013 akan bertambah lagi 3 desa lainnya dari 3 kelurahan yang telah ditetapkan di atas. Diharapkan melalui program jangka panjang ini akan dapat menumbuhkan beberapa inisiatif berikut akselerasi kemampuan mendasar melalui beberapa pendekatan, antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: #93c47d;">a. Pemberdayaan masyarakat</b><span style="color: #93c47d;"> </span>yang mampu mengelola serta menjaga sumber daya pesisir termasuk akses daerah penangkapan ikan (fishing ground), berikut pengembangan infrastruktur skala kecil;</div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: #93c47d;">b. Pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar,</b> antara lain membentuk dan mengembangkan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok wirausaha yang dirancang dengan penguatan tata niaga produk kelautan dan perikanan;</div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: #93c47d;">c. Memberi perhatian lebih</b> terhadap masyarakat marginal namun memiliki potensi dan kemauan secara aktif untuk dapat mengembangkan kemampuannya;</div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: #93c47d;">d. Pengembangan model</b> atau pembelajaran hasil kegiatan CCD – IFAD di Kab. Kubu Raya setelah proses evaluasi secara berjangka, untuk secara positif dapat ditularkan (desiminasi) sebagai contoh (prototype) bagi kabupaten / kota pesisir lainnya di Kalbar.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1rulsWmJMUKc_t6QyX5L5CQjHH7mC9QgVS3HQq0ui47M6-TEBUnoi1zAGjS9S38OtPIWXpUWbOuScBTGVsi4jGUuAUowrT4LYkeCsBBy1Wi7nQEuumLUhyphenhyphenhRT7cJBZe29D8c5E6GbrfA/s1600/IFAD38.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1rulsWmJMUKc_t6QyX5L5CQjHH7mC9QgVS3HQq0ui47M6-TEBUnoi1zAGjS9S38OtPIWXpUWbOuScBTGVsi4jGUuAUowrT4LYkeCsBBy1Wi7nQEuumLUhyphenhyphenhRT7cJBZe29D8c5E6GbrfA/s320/IFAD38.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalbar mempunyai peran tersendiri dalam memfasilitasi kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir berupa CCD – IFAD Project 2012 - 2016, diantaranya untuk melaksanakan perencanaan dan kebijakan pembangunan secara komprehensif dan integral termasuk memfasilitasi keterkaitan dengan program pendukung lainnya di provinsi, serta menyediakan dukungan teknis secara regular, hingga melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan. Sebagai perencana teknis pembangunan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan lintas administrasi kabupaten / kota, DKP Prov. Kalbar berperan sebagai fasilitator 2 komponen kegiatan berupa :</div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: #93c47d;">a. Investasi dan pengembangan kapasitas perikanan antar kabupaten / kota</b> berupa memfasilitasi tata niaga pasar skala besar yang dimiliki negara tetapi dikelola oleh koperasi atau swasta. Serta mendukung hasil penangkapan ikan skala kecil mendapatkan akses ke input produksi, penanganan, dan pengolahan pasca panen berikut pemasarannya. Secara praktek juga melingkupi pemberian rekomendasi pendirian SPDN / SPBN, pabrik es (ice plant / ice flake), akses PPI untuk kapal / perahu kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: #93c47d;">b. Memfasilitasi pengembangan kapasitas tingkat provinsi</b> yang ditujukan untuk mengelola sumberdaya pesisir, berupa studi peluang pasar, menentukan produk kelautan yang paling menguntungkan dan sesuai oleh pelaksanaan kegiatan, pengembangan zona produksi skala kecil bagi pengembangan usaha untuk menarik pembeli, investor dan industri, seperti produksi rumput laut, sentra kepiting, pelatihan peningkatan produksi dan nilai tambah kaum ibu, termasuk kemungkinan pertemuan kelompok bisnis atau pameran pemasaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #6fa8dc; text-align: justify;">
Ir. Dionisius Endy, MMP</div>
</span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-37092097331078180882012-05-15T02:01:00.000+07:002012-05-15T02:01:42.124+07:00Thank You For Smoking (2005)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGDZosFDpkfcozoAn2UjDn5JlTCwf3NMb_wRYeWp446sneYeFsmnSSXDx-Di-JOtbSBdsANVaqkQEeWotPYkZKmsaOAuP6Jn_BHU4QdzX5Qv2vzIDHzb_7z3IGag5KnV7hHK9q5yij9jQ/s1600/ThankYouforSmoking.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGDZosFDpkfcozoAn2UjDn5JlTCwf3NMb_wRYeWp446sneYeFsmnSSXDx-Di-JOtbSBdsANVaqkQEeWotPYkZKmsaOAuP6Jn_BHU4QdzX5Qv2vzIDHzb_7z3IGag5KnV7hHK9q5yij9jQ/s320/ThankYouforSmoking.jpg" width="254" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>"How on Earth .. Apa keuntungan bagi industri rokok, jika kami harus kehilangan anak muda seperti Robin Williger yg sedang sekarat menjelang ajal? Aku benci logika itu, dan jikapun demikian, maka dipastikan kami bakal kehilangan pelanggan potensial. Artinya, para kaum perokok muda termasuk Mr. Robin, bukan lagi sekadar harapan bagi kami, melainkan jadi kepentingan terbaik kami. Maka tugas kamilah untuk memastikan bahwa Mr. Robin harus tetap hidup sehat dan terus dapat merokok. Justru bagi mereka yg mengaku peduli kesehatan terutama para aktivis anti rokok yg sebetulnya mengharapkan Robin mati akibat rokok. Peristiwa yg akan menjadi kasus atau propaganda jitu untuk meningkatkan dukungan dana termasuk bantuan keuntungan bagi mereka. Hal demikianlah yg seharusnya disebut eksploitasi manusia dan betapa memalukan", cuplikan adegan pembuka dari film "Thank You For Smoking".</b></div><span class="fullpost">
<div style="text-align: center;">
<b> </b>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/CTG4q0j5sQc" width="420"></iframe> </div>
<div style="text-align: justify;">
Agama, sepak bola, dan merokok .. Tiga perkara yg menurutku serupa dan bersifat personal namun berdampak masif serta sistemik bagi aspek kehidupan sosial. Merokok sebagai kebutuhan, adalah teman kerja untuk lebih meningkatkan konsentrasi maupun pasangan afdol buat ngopi. Ada kenikmatan tersendiri berupa nongkrong sembari ngepul di toilet saat buang hajat misalnya, atau sarana sosialisasi ampuh sbg pembuka percakapan di lingkungan baru yg sepaham dan menyumbang pajak secara syah. Merokok juga tidak sehat, mempengaruhi kualitas lingkungan terutama berdampak ketagihan. Merokok sanggup mencabik perekonomian para keluarga marginal yg lebih rela membakar uang ketimbang membayar uang sekolah anaknya. Maka persoalan merokok ternyata bukan lagi sekadar tinjauan kebiasaan individual maupun gaya hidup komunal tertentu, juga sanggup melintasi nalar ekonomi termasuk ajang riuh ragam propaganda berdalih kesehatan hingga standard etika dan hukum. Promosi rokok gencar mengoptimalkan segenap peluang yg bahkan gak berhubungan langsung dgn aktivitas maupun relevansinya melalui jargon "Hidup adalah Petualangan", "Wani Piro", "Gue Banget", plus turut menerangi jalan protokol dgn jajaran neon sign, hingga mengepung seluruh kegiatan olah raga popular. Para divisi kreatif bertanggung jawab menerobos setiap ranah publik hingga mengintervensi trend prilaku, sambil mengalihkan opini kesehatan yg seolah jadi tidak relevan lagi dgn berbagai resiko bagi korban rokok secara aktif maupun pasif.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBxBUH7i5vATqcVEV0q_xdCaVBdCFdlFkj07sdxUFvphWV0Tlh8LhIpy_SQGKXTnZdBZ89O67F4jzNg5yCtU53o72QZdLEkWJ15ukKkdS2RwM3H1aZxXxR6_pU7UHmo7jqVCZWEE9IidQ/s1600/thank_you_for_smoking.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="315" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBxBUH7i5vATqcVEV0q_xdCaVBdCFdlFkj07sdxUFvphWV0Tlh8LhIpy_SQGKXTnZdBZ89O67F4jzNg5yCtU53o72QZdLEkWJ15ukKkdS2RwM3H1aZxXxR6_pU7UHmo7jqVCZWEE9IidQ/s320/thank_you_for_smoking.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka hanya membujuk bagaimana sebatang rokok dapat diselipkan lalu dihisap, untuk seterusnya nikotin yg mengambil alih peran dan berharap tulisan resiko di tiap kemasan hanya slogan kewajiban bahkan bagian dari desain. Dengan sendirinya mungkin ada sebentuk pengakuan tentang kebenaran bahwa merokok dapat menyebabkan kanker, impotensi hingga gangguan kehamilan yg berarti berlaku dampak universal. Namun seperti layaknya strategi pertempuran menjelang akhir, bagaimana ketika para produsen rokok berhasil mematahkan pernyataan tersebut kemudian malah berbalik lalu dijadikan pembenaran yg akhirnya berarti kemenangan mutlak? Ketika kedua kubu membuat klaim telah melibatkan para ilmiawan termasuk lembaga penelitian berikut dukungan dari tiap kepentingan di belakang, cukup jelas bahwa motivasinya telah bergeser dari tujuan hakiki kesehatan. Mitos rokok berbahaya bagi kesehatan dapat langsung dibalas dgn peragaan seorang bintang sepak bola lalu menyebut salah satu produk rokok sembari tersenyum. Setiap tiket pertunjukkan musik kaliber dunia telah disisipi sebungkus rokok sbg paket bonus ala Sinterklas demi mempertahankan branding position. Sebaliknya saat sebuah lembaga pengamat produk mulai mensponsori kegiatan keagamaan tertentu lalu menitip perlunya fatwa haram atas rokok, wacana malah bergeser adanya penggiringan yg mencerminkan pemaksaan terselubung. Alih2 menjelaskan apa relevansi merokok terkait penalti haram, namun jika sasaran yg ingin dituju adalah kelompok mayoritas kaum dogmatis demi memperoleh dukungan moral, berkesan patut untuk dijajaki.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqjog2vSzUWc5HZNcd9OnXjYDJL7aDCAh0kgjI_5FC01U48FNzklbubGIHzncE_0AoLj_dfSD5O_DaiYmFwJzirIfq__4BsXmSrqJbTZtWqQvS0qYzsVKQgqJNVao3VK0Mk16W7UoidpU/s1600/Thank+you.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqjog2vSzUWc5HZNcd9OnXjYDJL7aDCAh0kgjI_5FC01U48FNzklbubGIHzncE_0AoLj_dfSD5O_DaiYmFwJzirIfq__4BsXmSrqJbTZtWqQvS0qYzsVKQgqJNVao3VK0Mk16W7UoidpU/s320/Thank+you.png" width="303" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Merokok bukan lagi perkara mitos atau keyakinan masal, tapi telah memerlukan perangkat pasal dan ayat berupa penggodokan perundangan formal sbg unsur legitimasi. Persoalan rokok bergulir cepat saat Legislatif mengusulkan RUU berikut rancangan turunannya serta Eksekutif menyusun RPP, bak papan domino menggelinding untuk memaksa peralihan mata pencaharian beserta fungsi lahan untuk bertanam selain tembakau di negeri kretek ini. Jika kepentingan adu bisnis telah melibatkan perebutan lahan termasuk sumber kehidupan berbasis lokal, apalagi yg bisa dikatakan selain pelanggaran hak hidup versi berikutnya atas nama kapital? Serta bukan lagi kompetisi bebas seperti disyaratkan para kapitalis global, karena topiknya dapat bergeser kepada kontribusi pembayar pajak resmi negeri ini yg setia memberi lapangan kerja demi mengepulnya dapur masyarakat petani. Selain fakta bahwa gurita Phlilip Morris telah mengangkangi Djie Sam Su juga BAT menguasai Sampoerna, perang sesungguhnya adalah keserakahan kapitalis asing hendak mengebiri kretek nan khas yg selama ini sulit ditembus perdagangan rokok putih. Pasaran dan sensasi kretek hendak dicaplok sekaligus penjajahan modern terselubung terutama bagi pasar Asia dan jati diri Indonesia khususnya. Mungkin hanya kaum perokok aktif yg dapat memahami perbedaan jenis rokok putih dgn kretek, terutama dari materi pembuatannya. Yang pasti, akumulasi pemikiran liar ini telah berujung pada sentimental berkebangsaan jadi bangkit sekaligus bernafsu menyalakan lagi sebatang kretek demi menepis setiap pertengkaran akibat alasan palsu. Alasan yg terasa lebih baik sekaligus jadi begitu masuk akal ketimbang menelan gelisah lantaran larangan dokter atau uring2an di mall dan tempat publik yg semakin sistematis dalam mendiskriminasi kaum ahli hisap pembayar pajak yg syah.</div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/iBELC_vxqhI" width="560"></iframe> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bahwa dunia global begini memang gak bisa lagi terlepas dari cengkeraman intrik, propaganda, lobi, argumentasi, dan intimidasi, termasuk perihal merokok. "You can't hide the truth, but you can filter it", adalah tagline cerdas mewakili film dialog Thank You For Smoking. Merokok dapat mewakili karakter hitam – putihnya manusia, mereka sanggup membuatnya ada lantas sibuk meniadakan. Disitulah terjadi mekanisme proses berupa antar pelaku kegiatan yg sebetulnya dibutuhkan entah berupa argumentasi hingga propaganda, namun selalu menjadi korban adalah pasar berupa produk "ada" dan "tidak". Lalu agar proses tadi selalu terlihat sibuk dan penting, ditambahkan unsur candu supaya ketagihan untuk kemudian berlakulah intimidasi. Merokok hanyalah contoh pembuka nan sederhana, selanjutnya boleh diterapkan pada dua topik yg kutawarkan di atas yakni agama dan sepak bola. Agar lebih meyakinkan, ada kata kunci bernama "Divine Kretek", memiliki kandungan utama protein dan asam amino untuk berperan penting mengganti sel tubuh yg mati. Produk rokok hasil rangkaian penelitian yg dapat memperbaiki kualitas hidup penderita berbagai penyakit degenerative seperti kanker, stroke, alzheimer, gagal ginjal, hepatitis, bahkan autis, adalah kampanye jitu sekaligus telak dalam memukul isu pamungkas berupa pendukung hidup sehat.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoPPP0jnxMDrFJUiL-C9XpAsxUzfHxPJMBu92cYV0e0E_IDvs0t444NPBqNd3pD4M_04-EYd1t8samBeCqBUftV_0Qks8LGABgWIAij_gumabhrDNB8PeBzL0p7FfpoPiT1IJf9vCk2cw/s1600/thank+you_for+smoking.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="123" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoPPP0jnxMDrFJUiL-C9XpAsxUzfHxPJMBu92cYV0e0E_IDvs0t444NPBqNd3pD4M_04-EYd1t8samBeCqBUftV_0Qks8LGABgWIAij_gumabhrDNB8PeBzL0p7FfpoPiT1IJf9vCk2cw/s320/thank+you_for+smoking.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara Nick Naylor (Aaron Eckhart) sang pemeran utama film akhirnya "dipaksa" meninggalkan bisnis Merchant of Death (Rokok, Alkohol, dan Pistol), untuk melanjutkan bakatnya sbg konsultan industri selular (hand phones) yg antara lain memerangi isu kangker otak termasuk kampanye keamanan tetap menyalakan hp di pesawat terbang. Itulah nafas kehidupan sesungguhnya, merokok maupun tidak. <b>Dan aku memang perokok, bukan atheis, hanya penggemar sepak bola .. carpe diem.</b> Michael Jordan plays ball, Charles Manson kills people, and .. I talk. Everyone has a talent. I don't sell Tic Tacs, I sell cigarettes, and they're cool, available, and .. addictive. The job is almost done for us. </div>
<div style="text-align: center;">
-duke-</div></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-63803371718501720692012-05-11T03:59:00.000+07:002012-05-11T04:43:10.917+07:00I.N.S.I.D.E (Pulau Kecil Di Kolam Besar)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgey3o2IhEp0dwGWijvOLLxWTowLygblLM72hpsZEvcgaOUevS5S3DT3fEND7naoriN5Zv1jo_ZKEaiNqDRUXGcGfmSKq7AnA5-A3zWjQdGmODBq-ljy4ELEXL63T_CFLoowAJcUIdHsE/s1600/pond2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgey3o2IhEp0dwGWijvOLLxWTowLygblLM72hpsZEvcgaOUevS5S3DT3fEND7naoriN5Zv1jo_ZKEaiNqDRUXGcGfmSKq7AnA5-A3zWjQdGmODBq-ljy4ELEXL63T_CFLoowAJcUIdHsE/s320/pond2.png" width="320" /></a></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>inside .. the doors are sealed to love</b></span></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>inside .. my heart is sleeping</b></span></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>inside .. the fingers of my glove</b></span></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>inside .. the bones of my right hand</b></span></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>inside .. it's colder than the stars</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dalam beberapa hari terakhir, aku sering mendapat telpon dari seorang sahabat, kebetulan pernah menjadi salah satu stafku. Seorang pekerja ulet dan temperamental, keras kepala serta memiliki keangkuhan tipikal bergelar Strata Hukum, namun loyal dan diistilahkannya sendiri, "militan". Saat pertama ia menghadap sbg dampak mutasi, reputasinya sudah santer kudengar sbg sosok bermasalah. Maka ia duduk sambil menatap tajam, kuingat kalimat pertamanya adalah, "Saya sudah mempelajari bapak dari beberapa sumber, semoga kita bisa bekerja sama dalam suasana baru". Halaaah .. salah satu beban dari amanat tugas nih, pembinaan, dimana separuh dari "pasukanku" yg berjumlah 20an telah berusia lebih tua dariku termasuk dia. Dalam beberapa minggu bertugas, kudengar ia pernah berkomentar di kantin, "Jika ibarat pernah kerja di salon murah bertarif lima ribuan, sekarang aku punya bangku sendiri di salon sekelas Rudy". Entah apa urusannya dgn salon dan legenda Rudy sang piñata rambut mengingat tupoksi kerja jauh dari wangi dan kemayu, justru erat dgn perundangan berikut pengawasan penegakkan hukum di lapangan termasuk ragam resiko.
</b></div><span class="fullpost">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVnjACc3h3fMGRfkjIo-qYwfyfiiCv2MXRowLTDj8Xq8gozpWT_xB_Pnu_v63LDIbtuObSGtyLfHSywGkDACHjuTp-Gwqzt5NVZpoi6s3HdqJS3-qJeLQKflg9Jy_oNzqfnRkRHf2Fg2A/s1600/ponds.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVnjACc3h3fMGRfkjIo-qYwfyfiiCv2MXRowLTDj8Xq8gozpWT_xB_Pnu_v63LDIbtuObSGtyLfHSywGkDACHjuTp-Gwqzt5NVZpoi6s3HdqJS3-qJeLQKflg9Jy_oNzqfnRkRHf2Fg2A/s320/ponds.jpg" width="318" /></a></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">inside .. the dogs are weeping</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">inside .. the circus of the wind</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">inside .. the clocks are filled with sand</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">inside .. you'll never hurt me</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">inside .. the winter's creeping</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">inside .. the compass of the night</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">inside .. the folding of the land</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang pasti ia selalu muncul di kantor sejak pagi, bahkan bosku sering kaget mendapati ia masih sibuk di ruangan hingga maghrib. Mengingat selama ini ia hanya muncul beberapa hari dalam seminggu, gak lebih dua jam per hari. Gayanya masih keras kepala walau gak terlalu mengumbar kapasitas hukum, maklumlah ia kini punya bos baru dgn level strata termasuk pemahaman hukum di atasnya yg justru jadi aset kebanggaannya. Seperti beberapa bulan kemudian, ia melapor telah "menggertak" salah satu pejabat di kabupaten yg pernah membicarakanku secara kurang pantas menurutnya. Berdampak aku perlu menelpon yg bersangkutan secara pribadi meski tindakan staf kutegaskan sudah benar. Lalu aku memberikan mainan baru, mengurus kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) perikanan se Kalimantan Barat sekaligus tantangan ekstra untuk dapat membawa salah satu Pokmaswas dari kabupaten ke level evaluasi nasional. Hasilnya, juara pertama nasional yg tak pernah terbayangkan selama ini, sekaligus menimbulkan dampak di luar dugaan yakni kecemburuan terselubung di ruanganku. Maka ketika ia duduk kembali di hadapanku sembari masih menatap tajam, salah satu kalimatnya adalah, "Alasan saya bekerja dan ada di kantor ini hanya karena dan untuk bapak, semoga tidak menjadi beban dan apapun yg terjadi saya akan selalu menjaga bapak!". Beberapa minggu kemudian, atau nyaris setahun menjadi stafku, datang sepucuk surat dari Badan Kepegawaian Daerah yg menulis namanya untuk dipindahkan dari kantorku.</div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/DBEhWLQH7Dk" width="420"></iframe> </div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">inside my head's a box of stars,</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">i never dared to open
..</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">inside the wounded hide their scars,</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">inside this lonesome sparrow's fall ..</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">inside the songs of our defeat,</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">they sing of treaties broken</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">inside this army's in retreat,</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">we
hide beneath the thunder's call</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku ingat sewaktu usia 12 tahunan dulu, ada kolam besar di belakang rumah. Terasa besar seperti danau mini bagi ukuranku saat itu, kedalamannya lebih tinggi dari badanku saat berenang yg berarti 2 meteran. Di kolam itulah jadi ajang rendezvous sepulang sekolah, kebanyakan para anak tetangga sekampung yakni pencari rumput bagi kerbau yg bahkan sering memandikan piaraannya di tepi kolam. Maka akupun paham bahwa kerbau ternyata suka berendam bahkan berenang bareng hilir mudik tanpa tenggelam. Tentu salah satu sahabat sekelasku ikut gabung setelah nyaris tiap sore bersepeda dan berujung nyebur bareng di kolam, namanya Ganis alias Arie Ganisha Putra. Hal menarik dari kolam adalah sebuah gundukkan tanah menyerupai pulau di tengahnya, persis Samosir di tengah Toba skala mini. Tempat favoritku bareng Ganis mendaki pulau lantas berbaring telanjang dada berbantal lengan beralas rumput, menatap langit dan ngalor-ngidul tanpa henti nyaris tiap sore. Namun sesungguhnya, aku lebih senang sendirian setelah berenang lantas menaiki pulau untuk rebahan sembari diam saja. Aku memperoleh teritorial berikut kebebasan nan sentosa, hanya ditemani kesendirian namun begitu mewah. Aku cukup berdialog dgn diam, kolamnya tenang menyimak serta pulau itupun mengamini dalam bisu. Segalanya hening tapi gk diam, aku sendiri tapi gk sepi. Kami sering bertukar dialog termasuk membicarakan si Ganis yg sering kencing di pulau itu, atau tergelak berupa angin yg menghempas beberapa pohon kecil hingga menimbulkan riak gelombang kolam. Sehingga aku mulai merasa, setidaknya mendapatkan kedamaian, bahkan meyakini jika pulau itupun menyukaiku. Mungkin ini yg disebut mutualisme, keyakinan terhadap hakekat komunikasi.</div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/6qUvCjaMilk" width="560"></iframe> </div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">outside .. the rain keeps falling</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">outside .. the drums are calling</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">outside .. the flood won't wait</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">outside, they're hammering down the gate</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pulau kecil seukuran lapangan Badminton di tengah kolam besar, di halaman belakang rumahku saat di Ketapang. Adalah sahabat terbaik saat sendiri, bukan cuma tempat singgah setelah riang berenang maupun pelampiasan gundah sepulang sekolah. Sejatinya persahabatan, bukankah selalu ada untuk menemani termasuk menerima betapapun konyolnya, bukan? Walau hanya membisu dan saling berpelukan diam. Dengarkan saja si pulau mengisahkan tentang gerimis semalam saat membasuh kolam, langit terang yg menyimpan kehangatan saat kutiduri beralas lengan. Termasuk makna terbesar yg pernah kudapat berupa rasa kehilangan, ketika aku harus pindah rumah bahkan menuju pulau baru yg lebih besar serta menyeberang samudera. Aku harus meninggalkan segala aset berharga berikut ritual dan segala komunikasinya, walau semua kulakukan secara diam-diam. Aku, pulau kecil dan kolam besar, telah terbiasa hening tapi bukan pendiam, selalu sendiri tapi gk pernah sepi. Aku yakin, kalaupun pulau kecil di kolam itu masih ada sekarang, mereka akan tetap hening. Begitupun seandainya kelak aku berkunjung ke Ketapang dan menemukan kolam berikut pulaunya, kami akan tetap saling membisu berikut menjajagi perubahan. Namun yg selalu terus kuingat, aku memang pernah teramat kehilangan saat itu pada kolam berikut pulaunya. Kenangan dan perasaan yg semestinya jauh lebih baik.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVXP2pbPFqbbVQhxwJ432wEd8Gc8O5SoW42JBpHprFdbN0-9Sa_lFNfCrIaTHHq2CWFGS0EOaUnepICoTqxVK9ZTyhTXqrgo6U5TBvh5_CpND8OoNJqH4D7kd0LuTpvnU6NvZyl_Keekw/s1600/pond.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVXP2pbPFqbbVQhxwJ432wEd8Gc8O5SoW42JBpHprFdbN0-9Sa_lFNfCrIaTHHq2CWFGS0EOaUnepICoTqxVK9ZTyhTXqrgo6U5TBvh5_CpND8OoNJqH4D7kd0LuTpvnU6NvZyl_Keekw/s320/pond.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">love is the child of an endless war</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">love is an open wound still raw</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">love is a shameless banner unfurled</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">love's an explosion, love is the fire of the world</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">love is a violent star .. a tide of destruction</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">love is an angry scar, a violation, a mutilation</span></b></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">capitulation .. love is annihilation</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
"Saya sedang tugas dinas ke Kementerian Dalam Negeri, berkat segala dorongan dan keyakinan bapak. Saya semakin paham dgn cerita tempohari mengenai ikan besar di kolam kecil, saya sedang merasakan dan menjalaninya sekarang. Mohon maaf jika sempat membantah karena merasa bapak hanya berniat menghibur, tetapi yg saya alami saat ini seperti mimpi tak terbayangkan. Bapak telah menjadikan saya ikan kecil di kolam besar, akan selalu menjadi motivasi untuk lebih baik lagi. Sekali lagi maaf saya gak bisa telepon lama, maklum baru kali ini bertugas resmi ke Jakarta. Oya pak, ada salam dari bos saya, rupanya beliau teman baik bapak juga. Selamat malam pak", akupun menutup selularku setelah membalaskan salamnya. Sebetulnya malam ini perlu istirahat panjang setelah seharian menemani salah satu Direktur dari Kementerian untuk bertemu seorang Bupati, dan besok harus menyambut kunjungan kerja seorang Menteri. Tapi gak ada salahnya mengabadikan salah satu kisah hari ini, demi kenangan dan perasaan yg semestinya akan berdampak menjadi baik. Semoga seterusnya .. </div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>love me like a parasite,</b></span></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>love me like a dying sun</b></span></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>love me like a criminal,</b></span></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>love me like a man on the run</b></span></div>
<div style="color: #d5a6bd; text-align: center;">
<b>-duke-</b></div></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-16616014899557877502012-04-21T05:35:00.011+07:002012-04-21T06:23:02.991+07:00Kecerdasan Majemuk<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikgC2wFkuF6FSWNoxSGY3sLodNTsTgzIDGxI72sJTQegZYjZRrNkhgQlo3O0KUP_SONUP3wW_gMScDcE4vw98McWMqX0RBYua8MS30GKDH1n6wZuTnWPCTC4NJVaMD34rkM-OEIsUNzMU/s1600/multiple+intelligence+new.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 283px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikgC2wFkuF6FSWNoxSGY3sLodNTsTgzIDGxI72sJTQegZYjZRrNkhgQlo3O0KUP_SONUP3wW_gMScDcE4vw98McWMqX0RBYua8MS30GKDH1n6wZuTnWPCTC4NJVaMD34rkM-OEIsUNzMU/s320/multiple+intelligence+new.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5733622904467292738" border="0" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;font-size:100%;" >Seringkali terdapat anggapan bahwa manusia, khususnya siswa yang memiliki kecerdasan matematis (logic smart) telah mewakili sosok pintar. Padahal sudah banyak contoh melalui murid yang terkenal nakal atau malas di kelas seperti Thomas Alva Edison, justru lebih sukses dan terkenal ketimbang rekannya atau menjadi idola seperti John Lennon. Mengapa bisa terjadi demikian? Sesungguhnya mereka dengan status bandel bahkan sempat tidak naik kelas bukanlah semata bodoh, tetapi memang tidak menonjol dalam kecerdasan matematis atau memiliki bakat khusus dalam jenis kecerdasan lainnya. Namun umumnya sistem pendidikan formal di sekolah kebanyakan memang lebih menekankan aspek bagi kecerdasan matematika dan verbal-linguistik. Selain gampang dijabarkan menurut kurikulum, juga demi alasan tingkat ketrampilan yang lebih terukur. Padahal potensi dan minat setiap manusia bersifat unik dan tidak harus diperlakukan sama, akibatnya terkesan dipaksa serta berdampak beberapa siswa akan bermasalah.</span><br /></div><span class="fullpost"><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWntIkcHYsW7otiYxHFsYKAO6sARaozE9Q9Iz_XraP403CreJHj1_hll7tZYCJ0o6ZfSs8mNL1qqHGoj-0aRPVv-C8DymDtHpQilSkiiTkgksWBT8LpmjMpo41xuxigv0E98Kb3pY6cPY/s1600/Varia3.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 247px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWntIkcHYsW7otiYxHFsYKAO6sARaozE9Q9Iz_XraP403CreJHj1_hll7tZYCJ0o6ZfSs8mNL1qqHGoj-0aRPVv-C8DymDtHpQilSkiiTkgksWBT8LpmjMpo41xuxigv0E98Kb3pY6cPY/s320/Varia3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5733623134989380610" border="0" /></a>Kecerdasan majemuk (Multiple Intelegence) merupakan kecerdasan yang terbawa sejak lahir dan tidak dapat dibentuk. Profesor <span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">Howard Gardner</span> adalah ahli psikologi dari Harvard Graduate School of Education yang memperkenalkan istilah kecerdasan multidimensi ini, melalui buku <span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences</span> (1983). Ia meneliti bahwa pada setiap balita telah dibekali setidaknya tujuh kecerdasan sekaligus, berkembang sesuai umur, minat dan lingkungan si anak sehingga dua atau tiga bakat yang inferior akan lebih menonjol. Teori Multiple Intelligences dapat dimanfaatkan untuk membantu pihak sekolah agar lebih optimal mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola pikirnya yang unik. Sekaligus melalui metode pembagian kecerdasan majemuk menurut Gardner, akan lebih merangsang minat siswa secara proporsional sekaligus memunculkan kemampuan sesungguhnya.<br /></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaRPxkoGOK0JhkjpJET1AkhSlG-xcKpoZe3_SLyGvAQJYMuVBccWPUbEOeVnUfO446u5hwxSufdPN_UYhHGATgSr23olibVSQbwiQAAc7OhB3_77XKEHEe81d2rTXfjaIhzqqn3dYFGYU/s1600/frame.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 311px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaRPxkoGOK0JhkjpJET1AkhSlG-xcKpoZe3_SLyGvAQJYMuVBccWPUbEOeVnUfO446u5hwxSufdPN_UYhHGATgSr23olibVSQbwiQAAc7OhB3_77XKEHEe81d2rTXfjaIhzqqn3dYFGYU/s320/frame.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5733621978362262018" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">1. Kecerdasan Matematika (Reasoning Intelligence):</span><span style="color: rgb(255, 204, 153);"> </span>Kemampuan deduktif, yakni kemampuan mengambil kesimpulan dari serangkaian fakta, berfikir analitis, mengurutkan rangkaian simbol menurut pola tertentu, serta mendapat hasil secara nalar melalui bukti empiris.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">2. Kecerdasan Verbal-Linguistik (Word Intelligence):</span><span style="color: rgb(255, 204, 153);"> </span>Mencakup semua kemampuan berbahasa, aktif maupun pasif. Sejak bayi telah sanggup membedakan sosok ayah dan ibunya, membentuk bunyi berupa kata berirama dan intonasi, kecakapan komunikasi lisan (auditory) maupun tertulis serta membaca, hingga memahami sekaligus berinteraksi secara berbahasa yang kompleks.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">3. Kecerdasan Musikal (Music Intelligence):</span><span style="color: rgb(255, 204, 153);"> </span>Meliputi kemampuan mengenal irama, ritme, ketukan, nada, serta unsur lain mencakup berbahasa musikal maupun secara teknis partitur. Gardner menyebutkan adanya hubungan paralel antara kecerdasan musikal dengan kecerdasan matematika saat membuat partitur sekaligus memadukan kecerdasan bahasa berupa lirik dan bait lagu.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">4. Kecerdasan Gerak Tubuh (Body Intelligence):</span><span style="color: rgb(255, 204, 153);"> </span>Kemampuan untuk memanipulasi mental, pikiran, dan tubuh guna memecahkan sebuah masalah. Cara umum yang mengasah kemampuan kinetik ini adalah melalui latihan motorik seperti olah raga, maupun game rumit namun disukai setiap kalangan seperti stimulasi gerak melalui PS3 maupun XBox.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">5. Kecerdasan Gambar (Spatial Intelligence):</span> Jika seorang anak dapat mengenali lokasi secara tepat, membedakan luas ruang tamu di rumahnya dengan posisi ruang kelas di sekolah, hingga pengetahuan geografis maupun memahami kondisi lingkungannya, inilah keunggulan yang bersifat spasial atau pemetaan serta gambar secara ruang tiga dimensi.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">6. Kecerdasan Inter-personal (People Intelligence):</span><span style="color: rgb(255, 204, 153);"> </span>Merupakan pengetahuan yang lebih kompleks meliputi pengenalan maksud orang lain, memahami gesture dan simbol melalui "body language", apa yang tersirat daripada yang tersurat. Sebuah kecerdasan tersendiri untuk berinteraksi, amat penting dikuasai oleh para pendidik maupun seorang yang berbakat "sales" pada umumnya.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">7. Kecerdasan Intra-personal (Self Intelligence):</span> Mencakup kemampuan mengenali diri sendiri, introspeksi, hingga kemampuan antisipasi dan meditasi. Tidak banyak orang yang sanggup melakukan empathi yakni kecerdasan menempatkan diri dalam posisi atau kacamata orang lain. Taraf utama dalam pencapaian kecerdasan yang cenderung spiritual ini lazim disebut sebagai kebijaksanaan.<br /><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5W4MvJ4xz_fuz3gaQbZ3hl6HIY5VIeBJ3z4Go-AejsEoUjfwp1JC9moHOA7yBHj7tH1Q8QCakv4oEXi-4Eyauz0U73Qc7w7kxr8DiEKswii5Xr36ObsNa87whgeGqD6qxuD6gEYb-v7o/s1600/intelligences.gif"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 186px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5W4MvJ4xz_fuz3gaQbZ3hl6HIY5VIeBJ3z4Go-AejsEoUjfwp1JC9moHOA7yBHj7tH1Q8QCakv4oEXi-4Eyauz0U73Qc7w7kxr8DiEKswii5Xr36ObsNa87whgeGqD6qxuD6gEYb-v7o/s320/intelligences.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5733621123426394946" border="0" /></a>Selaku pemerhati pendidikan, Howard Gardner juga menambahkan tiga kecerdasan tambahan yang baru ditulisnya pada buku <span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">Intelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21st Century</span><span style="color: rgb(255, 204, 153);"> </span>(1999). Sehingga terdapat 10 kecerdasan majemuk yang saling mendukung sebagai kesatuan, yakni kecerdasan<span style="color: rgb(255, 204, 153);"> </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">naturalistic</span>, kecerdasan<span style="color: rgb(255, 204, 153);"> </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">spiritual</span>, dan kecerdasan <span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">eksistensial</span>.<br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb0ArwtpeDS4OMrWKv7hPPvSQT3JGHwHwJNdrqXIoLeP0QrJPVkucQS9c8GGEqDyZS6J4hsdJ7A9FTXMqEyP4ynOIgPqM4LBFg3EGdETeqhNEzgCRr3D1cCVbH7cUctDN7RGnBezAHvk0/s1600/Intelligence+Reframed+Multiple+Intelligences.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 232px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb0ArwtpeDS4OMrWKv7hPPvSQT3JGHwHwJNdrqXIoLeP0QrJPVkucQS9c8GGEqDyZS6J4hsdJ7A9FTXMqEyP4ynOIgPqM4LBFg3EGdETeqhNEzgCRr3D1cCVbH7cUctDN7RGnBezAHvk0/s320/Intelligence+Reframed+Multiple+Intelligences.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5733620338153845650" border="0" /></a><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 255, 153);">Aplikasi Mata Pelajaran Melalui 7 Kecerdasan:</span> </span></span>Bagi seorang guru, seni mengajar bukan hanya target menghabiskan materi panduan berdasarkan tuntutan kurikulum belaka. Melainkan ada kepuasan tersendiri selaku pendidik (digugu; bahasa Jawa) maupun menjadi teladan (ditiru) bagi para muridnya. Maka melalui teori pendidikan oleh Howard Gardner, mungkin dapat menjadi inspirasi saat memancing minat siswa dalam menyerap pelajaran. Misalnya dengan membahas sebuah topik pelajaran tertentu di kelas, dapat dijabarkan melalui tujuh contoh yang meliputi masing-masing minat siswa. Setidaknya siswa yang paling apatispun akan merasa dilibatkan karena telah memancing topik yang dianggap menyentuh minatnya. Berikut adalah contoh dengan menggunakan majalah VARIA sebagai topik khusus untuk dibahas di kelas.<br /></div><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;"></span></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit71y7cDqy9WR045-vCmvJr8aEMoE6TxUaGW_w-YdRUv_T8HT4G6eOrmc0X_t3sEBE-DOwuW361kCLwvFuqzHi1RVtXiVRsyIz8LjvS8QQcsZf4UR4GfU9e6tPQALwdQBRFxKvMx80WaQ/s1600/Varia1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 206px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit71y7cDqy9WR045-vCmvJr8aEMoE6TxUaGW_w-YdRUv_T8HT4G6eOrmc0X_t3sEBE-DOwuW361kCLwvFuqzHi1RVtXiVRsyIz8LjvS8QQcsZf4UR4GfU9e6tPQALwdQBRFxKvMx80WaQ/s320/Varia1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5733619065796780690" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 255, 153);">1. Logika Matematika:</span> VARIA adalah majalah yang terbit dengan isi halaman berjumlah kelipatan empat untuk kebutuhan percetakan, dalam tiap satu lembar format berukuran kertas A3. Maka tidak pernah ada cetakan VARIA yang memiliki isi majalah berjumlah 50 halaman.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 255, 153);">2. Logika Bahasa:</span> VARIA adalah majalah ekslusif milik SMA Sto Paulus Pontianak. Sehingga dapat dikatakan bahwa materi dan isinya adalah satu-satunya majalah di dunia yang telah menulis serta membahas mengenai kegiatan berikut tokoh yang terjadi si sekolah tersebut pada saat tertentu.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 255, 153);">3. Logika Musikal:</span> Sebetulnya mudah saja, jika VARIA adalah sebagai "trademark" sekolah Paulus, seharusnya juga memiliki lagu khusus yang mewakili slogan VARIA maupun lagu wajib SMA Sto Paulus. Namun logika musikal juga mencakup perkara seni bertutur, maka dalam dunia jurnalistik adalah berupa seni menulis, wawancara, meliput, melaporkan, dll.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 255, 153);">4. Logika Gerak Tubuh:</span> Yakni kecerdasan psikomotorik misalnya penggarapan majalah VARIA melalui kerja sama yang terdiri dari banyak pelaku dan relasi, koordinasi dan pembagian tugas, distribusi dan dokumentasi, serta tindak lanjut dari kecerdasan lainnya.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 255, 153);">5. Logika Gambar:</span> VARIA sebagai media tulisan, juga berurusan dengan ilustrasi dan gambar, mencari dan mencetak foto, desain font dan grafis, lay out dan editing.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 255, 153);">6. Logika Inter-personal:</span> VARIA adalah sebuah kerjasama secara kelompok maupun perorangan, yang terbagi sejak menurut bagian tim redaksi maupun sebagai siswa pelajar.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 255, 153);">7. Logika Intra-personal:</span> VARIA adalah media komunikasi sekolah yang menghubungkan masa lalu sebagai dokumentasi, masa kini berupa artikel yang relevan-aktual, serta masa depan yakni terbit kontinyu dan dapat memprediksi namun bukan meramal.<span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 255, 153);">(*)</span></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-41101757828941916432012-04-14T23:47:00.008+07:002012-04-15T03:57:23.139+07:00Musik Masih Tetap Mengalun Di Titanic<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI3gAR5BKjl9Mvw4VAm1DXIhNX95XF8ZcOVaobaHwcjoG23PXDavwPU2piB6H-l0lYZimr1lwf2wh_rc7kEWJTwBs4ridUVUYFRDkgLAEjGKUAeXCctQLK6gX_z8QFtEXQK1YZYgk6eBA/s1600/titanic-2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 220px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI3gAR5BKjl9Mvw4VAm1DXIhNX95XF8ZcOVaobaHwcjoG23PXDavwPU2piB6H-l0lYZimr1lwf2wh_rc7kEWJTwBs4ridUVUYFRDkgLAEjGKUAeXCctQLK6gX_z8QFtEXQK1YZYgk6eBA/s320/titanic-2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5731361282853461202" border="0" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 255, 255);">Menjelang kapal Titanic menabrak gunung es di malam 14 April 1912, para penumpang termasuk rombongan musisi sewaan yg baru menuntaskan tugas menghibur di ballroom akan beranjak beristirahat. Para musisi belum saling mengenal banyak antara satu sama lainnya, mereka dipimpin oleh pemain biola Wallace Hartley atas rekomendasi agen jasa di Liverpool. Hartley berpengalaman memimpin ensamble khususnya pada beberapa kapal pesiar, sehingga ia mengajak seorang celloist dari Prancis berikut pianist dari London yg pernah bekerja sama. Selain faktor ekonomi, mereka tergiur untuk membuat lonjakan "prestise dan prestasi" sekelas Titanic. Kapal pesiar raksasa dgn label termewah, terbesar bahkan teraman di dunia serta disesaki kalangan borjuis Inggris sembari diiringi musik pilihan ke Amerika, adalah referensi dahsyat. Selanjutnya mereka berdelapan dipecah dalam dua tugas penempatan, lima musisi paling berpengalaman mengiringi dansa di ballroom as the main first class area. Sementara secara trio bermain di Cafe Parisien, nama yg mirip namun gak berhubungan dgn kisah bluesnya Garry Moore.</span></span><br /></div><span class="fullpost"><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBBM5q5IdFCAFklWR6To1mZO4xBzDqFGTDUhM8hX_vsilISg8Yzs317tx9okUcDjLvwlEME-xhGDLbqdyFJQFQtGdQpZwHocy_guIhQg9FAtu__bDr2PeBhEV_NzWgEUYNM-R6yxNXikc/s1600/Titanic_Band.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 235px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBBM5q5IdFCAFklWR6To1mZO4xBzDqFGTDUhM8hX_vsilISg8Yzs317tx9okUcDjLvwlEME-xhGDLbqdyFJQFQtGdQpZwHocy_guIhQg9FAtu__bDr2PeBhEV_NzWgEUYNM-R6yxNXikc/s320/Titanic_Band.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5731359523393245106" border="0" /></a>Pelayaran malam keempat yg direncanakan berlabuh besok, tapi berubah dan sejarah telah mencatat kelanjutannya. Wallace Hartley termasuk dalam rombongan evakuasi sambil menenteng biola, namun ia sempat mengajak rekannya berkumpul di hall dekat Grand Staircase sejenak bermusik mengiringi para penumpang eksekutif terutama ibu dan anak menggunakan sekoci. Beberapa saksi selamat menyebutkan telah mendengar nada bersemangat seperti lagu Alexander's Ragtime maupun In The Shadows yg berhasil meredam kepanikan, hingga rombongan Hartley berpindah ke geladak. <span style="font-weight: bold;">"Banyak hal berani maupun sifat manusia yg sebenarnya dipaksa muncul malam itu, tapi gak ada yg lebih aneh sekaligus menakjubkan telah dilakukan oleh rombongan pria yg terus memainkan musiknya",</span> tambah kesaksian lain yg tercatat. Begitupun kisah sepasang penumpang kelas satu, Isador sang pemilik pusat perbelanjaan Macy's dan Ida Straus istrinya. Mereka ditawarkan sekoci nomor 8, Isador menolak karena melihat begitu banyak wanita dan anak berkumpul di dek. Sementara Ida bersikeras mendampingi Isador, saksi seorang ibu yg membujuknya hanya mendengar,<span style="font-weight: bold;"> "Kami telah bersama selama beberapa tahun, maka kemanapun dia pergi maka aku pasti ikut".</span> Isador dan Ida telah diabadikan dalam film Titanic, pasangan tua yg terus berpelukan di tempat tidur saat air memenuhi kabin meski seharusnya duduk di kursi dek kabin menurut temuan. Sementara Hartley bersama rekan yg sosoknya diperankan oleh musisi beneran, seperti terdapat lewat rekonstruksi melalui klip film Titanic di bawah ini.<br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/yPLcZ5Rk3Lg" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: justify;">Nyaris selama dua jam bermusik, sesaat Hartley sempat meminta para rekannya untuk mendahului giliran ke sekoci sambil bertukar salam. Para musisi telah berbalik namun sejenak terdengar lagi intro lirih "Nearer, My God .. to Thee", merekapun lebih memilih alat musik dan sejawatnya untuk menyelesaikan keyakinan bersama. Hingga permukaan lantai terus oleng diikuti gelombang es meninggi, termasuk merengut nyawa kedelapan manusia kurang kerjaan yg selalu menghabiskan waktu hanya untuk mengurusi perkara njlimet bernama musik berupa requiem keabadian. Jasad Wallace Hartley ditemukan nyaris sebulan kemudian, masih berpakaian lengkap berikut biola diikatkan di dadanya. Konon warisan itu gak pernah diserahkan ke pihak keluarga maupun tunangan Hartley yg seterusnya hidup melajang hingga meninggal sebatang kara. Mereka gak pernah klaim atau menuntut apapun. Mungkin selain memang beneran gak penting tapi bisa saja telah damai berkumpul di kondisi tempat yg gak perlu repot membahas perbedaan terutama akibat agama, selain menikmati sederhananya musik termasuk asiknya sepak bola. <span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">"Gentlemen, it's been a privilege playing with you tonight!"</span></span><br /></div><div style="text-align: center; color: rgb(51, 255, 255); font-weight: bold;">-duke-</div></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-79652446711811166992012-04-05T05:39:00.006+07:002012-04-05T11:08:54.703+07:00The Dark Side Of The Mankind<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixxo7ianbVmkgMusnpFSF3fQ2shO4X3DcmtfMbSLwImpASgwOoJueowIt4ztKDwf3AHaMSE_4XYpYuZnZAf9SZjmgkFzBlXSBS3bN_T4ftQ-iY7iyxXowYwjv6pD6FOQa1tlbrH3FLK2I/s1600/Dark_Side.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 208px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixxo7ianbVmkgMusnpFSF3fQ2shO4X3DcmtfMbSLwImpASgwOoJueowIt4ztKDwf3AHaMSE_4XYpYuZnZAf9SZjmgkFzBlXSBS3bN_T4ftQ-iY7iyxXowYwjv6pD6FOQa1tlbrH3FLK2I/s320/Dark_Side.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5727683015004461938" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 51);">Dalam menggambarkan proses keseimbangan misalnya berupa ilustrasi Yin dan Yang yg saling melengkapi berikut simbolik hitam dan putih, konon begitu pulalah karakter ideal manusia sesungguhnya. Maka dibalik penampilan yg cenderung ditonjolkan sesuai norma umum lewat karakter putih, sebaliknya akan menyembunyikan sisi hitam kegelapan seseorang. Sehingga saat ada yg sesumbar dirinya telah terbebas atau gak memiliki sisi gelap, justru ia sedang terperosok ke dalam perangkap tergelap karena coba mengingkari hukum keseimbangannya. Seperti karakter Jedi terhormat bernama Anakin Skywalkers dalam film Star Wars yg lantas membiarkan sisi gelap mengambil alih kendali hidupnya berupa nafsu kekuasaan, atau krisis dalam kondisi tak terkendali sehingga dapat merampas aspek kegemilangan yg telah dirintis susah payah. Jika penulis Mark Twain pernah mengatakan, "Everyone is a moon and has a dark side he never shown to anybody", maka musisi Pink Floyd pernah mempersembahkan maha karya bertajuk The Dark Side Of The Moon secara musikal maupun introspeksi brilliant terhadap perjalanan sebuah super group berikut reputasinya. Lantas siapa menyangka jika Pink Floyd telah merepresentasikan sisi tergelap pada tiap personilnya </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 51);">sekaligus </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 51);">menjadi sekumpulan musisi berbakat nan cemerlang ..</span><br style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 51);"></div><span class="fullpost"><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4LU8bW5Cr5a5hJd_PjsIu8U6nuFUG1JwkrmBKAI2nJFEvWdjVlDDTgZwoAJWDe8JjjeyI9zk8cIiQ-EwCtzgQA86kFs7_IcZR6jzlpaAxsf0wY-ccUih0RQlL6nvfY70JLVdqhDtVdJg/s1600/tapfshr.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4LU8bW5Cr5a5hJd_PjsIu8U6nuFUG1JwkrmBKAI2nJFEvWdjVlDDTgZwoAJWDe8JjjeyI9zk8cIiQ-EwCtzgQA86kFs7_IcZR6jzlpaAxsf0wY-ccUih0RQlL6nvfY70JLVdqhDtVdJg/s320/tapfshr.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5727682847060098162" border="0" /></a>Selintas untuk mengenal Pink Floyd, umumnya dibagi menjadi tiga fase menurut perjalanan karir mereka. Pertama menurut awal terbentuknya kelompok di bawah komando Syd Barrett, mereka langsung memposisikan diri sbg musisi sejati dan bukan bercita2 super star. Hal yg didukung latar belakang semua anggota Pink Floyd berasal dari golongan mapan dan berpendidikan sarjana, merekapun sudah makmur sejak orok. Musik menjadi murni sarana aktualitas tanpa perlu pusing akan laku atau terkenal, sejak formasi dini sbg band kampus Regent Street Polytechnic. Maka ketika perekam EMI mengontrak, merekapun digadang bakal memperkaya peta musik yg diharapkan berlanjut kesuksesan secara fulus. Album debut The Piper at the Gates of Dawn (Agustus 1967) langsung mengumbar kreatifitas nyeleneh yg sulit dicerna apalagi didendangkan, termasuk instrumental Interstellar Overdrive berdurasi di luar kewajaraan saat itu 9,41 menit. Pink Floyd langsung memposisikan diri sbg "sisi tergelap" musik popular ketimbang bermanis ria ala The Beatles atau sok urakan Rolling Stones, seolah merintis ranting ekslusif yg kelak dikenal psychedelic rock. Kegilaanpun langsung terjadi, secara musikal maupun kesuksesan, sekaligus pula kebablasan secara harafiah. Sang konseptor kreatif dan eksentrik Syd Barrett semakin aneh, di studio selalu merubah irama atau hanya mondar-mandir di panggung membuat rekannya sulit konsentrasi bahkan frustasi. Sementara penonton menganggapnya bagian dari pertunjukkan bahkan terpesona ditambah mitos "trance", padahal Syd dalam tekanan mental akibat LSD. Hingga berpuncak pada dipecatnya sang pendiri secara sepihak, sekaligus menghadirkan gitaris berbakat David Gilmour. Inilah sisi tergelap Pink Floyd yg terkuak sekaligus akan membuka gerbang terang kesuksesan super group dunia.<br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/F_VAehibm5Y" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: justify;">Roger Waters lalu dianggap sbg pemimpin fase dua sekaligus membawa Pink Floyd ke puncak kegilaan baru. Ia punya andil terbesar sbg konseptor maupun komposer semua karya Pink Floyd, meski tetap melibatkan anggota lainnya. Misalnya Richard Wright menyumbang The Great Gig in the Sky, Nick Mason berupa Echoes, serta One of These Days salah satu karya Gilmour. Sementara Syd meski sudah dipecat dan harus di rawat di rumah sakit jiwa namun kharismanya selalu menghantui, kondisi yg kelak menjadi ilham untuk album The Dark Side of the Moon maupun Shine on your Crazy Diamond. Seolah Pink Floyd telah identik bahkan terkutuk oleh konsep kejiwaan berupa sakit mental dan segala sisi tergelap manusia, serta ditunjang lewat eksperimen pada perangkat instrumental di studio. Kecenderungan "gila" rupanya memang melekat pada Pink Floyd, awalnya dari Syd kemudian beralih pada Waters yg dikenal megalomaniak. Kegilaan berupa arogansi bahkan egois berlebihan, bahkan saudara perempuan Waters pernah bersaksi betapa ia jadi menyebalkan dan "sinting" akibat trauma kehilangan ayahnya sejak kecil. Dilain pihak Waters sanggup membuat personifikasi kegilaannya secara brillian lewat album The Wall, di lain pihak pada album ini pula ia memecat sahabatnya lagi yg juga pendiri, Richard Wright. Hingga berlanjut pada album egois The Final Cut yg menggambarkan proses perang Falkland (pulau Malvinas), namun reputasinya tertutup oleh kegilaan berikutnya ketika dinyatakan Pink Floyd hanya Roger Waters sementara personil lainnya dibayar sbg musisi pengiring. Kemelut yg berujung ke pengadilan dgn keputusan bahwa Roger Waters tidak berhak lagi menggunakan nama Pink Floyd, terkecuali hak cipta album The Wall dan The Final Cut serta maskot balon babi Pink Floyd yg pernah digunakan sbg symbol album Animal. Sebuah akhir perih bagi Waters yg telah sukses membedah sisi tergelap manusia termasuk unsur lunatic dirinya, sekaligus akhir dari perjalanan babak kedua Pink Floyd nan paling sakral dan fenomenal.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_haeFgfaglvzyj08jVsOQwMo1MUevDxpVk39Mem3npTmZ32NUjL0BG6QALMu6mYOOiTMuS2IZG4W0kHOgqlE5AYmu3ADrkcUuuayIyWvsZPz4AFH0Kvcu5XMuVcU1pjmLJxRkLSDMDK0/s1600/pink_floyd.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 228px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_haeFgfaglvzyj08jVsOQwMo1MUevDxpVk39Mem3npTmZ32NUjL0BG6QALMu6mYOOiTMuS2IZG4W0kHOgqlE5AYmu3ADrkcUuuayIyWvsZPz4AFH0Kvcu5XMuVcU1pjmLJxRkLSDMDK0/s320/pink_floyd.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5727683743359839794" border="0" /></a>Fase ketiga dgn dukungan penuh produser yg berperan memenangkan pengadilan, Pink Floyd berlanjut secara "lebih normal". Gitaris merangkap vokalis David Gilmour sekaligus anggota termuda dan bukan pendiri Pink Floyd namun kini dianggap sbg leader, rasanya lebih memilih "jalur aman" bahkan mulai cenderung tampil sendirian. Walau mereka masih sanggup merilis album studio A Momentary Lapse of Reason (1987) dan Division Bell (1994) berikut kesuksesan konser raksasa yg hanya bisa dilaksanakan di tempat khusus, namun tak kuasa lepas dari bayang2 kesuksesan The Dark Side of the Moon hingga The Wall. Betapa sisi tergelap bulan telah menghasilkan gegar budaya di London antara lain berupa perlawanan sekelompok pemusik yg berseru anti rumit dan kecanggihan nan mapan, diganti lugasnya jurus tiga batu bernama Punk. Begitupun konsep album The Wall terasa pincang oleh Pink Floyd lantaran gak bisa utuh lagi ditampilkan, kesemuanya menandai Pink Floyd memang "terkutuk" oleh kegilaan dan selalu dibayangi Syd Barret hingga Roger Waters. Sisi tergelap Pink Floyd adalah citra para anggotanya sendiri, sebuah pencerahan pada jalur bernama psychedelic. Bagai legenda Dr Jekyll dan Mr Hyde rekaan Robert Louis Stevenson, symbol yg saling melengkapi dan harus eksist. Reputasi Pink Floyd mustahil meninggalkan nyawa alienasi hingga eksploitasi arogansi dan egoisme, menjadi signature sekelompok musisi berikut karya sarat drama, kegilaan, kreativitas, sekaligus ironi, kesedihan, dan perseteruan. Itulah Pink Floyd sejati yg dicatat oleh dunia dan telah kukenal, dari sisi tergelap menuju pencerahannya. <span style="color: rgb(255, 204, 51);">(duke)</span><br /></div></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-51840056320968813582012-03-03T06:28:00.009+07:002012-03-03T08:00:00.207+07:00Pengawasan Perikanan Terpadu Di Kuala Mempawah<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgeVLgF4H7rFp-W5V3pdYHPToUtYo5c8JIo1iqF5eSKz6NEyp_LhQ7aEehl4SAloiwB_hFCyEyN-T0FKpYkdA_ZLvUicxlk_NT7PDl1PSIQjO8ObX8YaUeoLOUq_QmXggJ-4gW6y3F2LQ/s1600/kuala+%25283%2529.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 203px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgeVLgF4H7rFp-W5V3pdYHPToUtYo5c8JIo1iqF5eSKz6NEyp_LhQ7aEehl4SAloiwB_hFCyEyN-T0FKpYkdA_ZLvUicxlk_NT7PDl1PSIQjO8ObX8YaUeoLOUq_QmXggJ-4gW6y3F2LQ/s320/kuala+%25283%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715455426759700658" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 255, 153);">Berdasarkan pasal 5 ayat 1 UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, menjelaskan bahwa wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia untuk penangkapan ikan dan /atau pembudidayaan ikan meliputi Perairan Indonesia, ZEE-I, dan kawasan sungai, danau, waduk, rawa dan genangan air lainnya yang dapat diusahakan serta lahan pembudidayaan ikan yang potensial di wilayah Republik Indonesia. Kemudian pada Bab XII UU No. 31 / 2004 tentang Pengawasan Perikanan melalui pasal 66 hingga 70 telah menjabarkan dalam konteks kelautan dan perikanan mengenai peran pengawasan yang mencakup tiga aspek yakni sebagai suatu kegiatan, pengendalian, dan tindakan. Dasar ini digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan tugas Pengawasan Kapal Perikanan Tangkap Secara Terpadu berdasarkan koordinasi dan laporan lisan dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pontianak, untuk mengadakan operasi di wilayah perairan Kuala Kakap pada tanggal 28 dan 29 Februari 2012.</span><br style="font-weight: bold; color: rgb(153, 255, 153);"></div><span class="fullpost"><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwT7Xmmv9Aq7qMTeBc0l28VwaqJGNZfpGsCncgnSrDv5iwMGcmTJPsudd1C57jebXhDMhckB19gCZkh6vb1kOcIm6W3Ckl5fqc7UIJCDXsWRssS0ciBDVGsDdz29PeII7-HEONqi21_Lo/s1600/kuala+%25282%2529.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 206px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwT7Xmmv9Aq7qMTeBc0l28VwaqJGNZfpGsCncgnSrDv5iwMGcmTJPsudd1C57jebXhDMhckB19gCZkh6vb1kOcIm6W3Ckl5fqc7UIJCDXsWRssS0ciBDVGsDdz29PeII7-HEONqi21_Lo/s320/kuala+%25282%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715454844102016098" border="0" /></a>Pelaksanaan tugas Pengawasan Kapal Perikanan Tangkap Secara Terpadu antara pihak DKP Prov. Kalbar dengan DKP Kab. Pontianak di wilayah perairan Kuala Kakap pada tanggal 28 dan 29 Februari 2012, mencakup kegiatan utama berupa :<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 255, 153);font-size:100%;" >1. Monitoring (Pemantauan),</span> yakni kegiatan pengamatan yang awalnya dilaksanakan oleh DKP Kab. Pontianak di wilayah perairan Kuala Kakap selama beberapa bulan terakhir serta pengaduan nelayan setempat mengenai kehadiran beberapa kapal jenis alat tangkap Buoke Ami (jaring untuk menangkap jenis Cumi-cumi). Kemudian melalui koordinasi dengan Bidang Pengawasan DKP Prov. Kalbar mengadakan kegiatan "Pulbaket" yakni Pengumpulan Bahan dan Keterangan pada lokasi operasi yang awalnya dicurigai di bawah 4 Mil Laut sebagai kewenangan pemanfaatan kabupaten / kota. Dalam pemantauan terpadu ini melibatkan pula Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Mempawah, Koordinator POS SDKP Mempawah, Komandan POS TNI AL, dan Komandan POS Polisi Perairan Mempawah.<br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvxQNeOzjo6jZgLLtUL0cbpSt447OP9qlf2hyfMJ0fq9Q7CeldHNsTn-zvns3Tk-W0LKGsES66PURoek3gCbknjont2Gwi-TJT4C7nN_FoX3af01JiCJFCX2yPNNo5S-oij31IBf30ouY/s1600/kuala+%25281%2529.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 216px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvxQNeOzjo6jZgLLtUL0cbpSt447OP9qlf2hyfMJ0fq9Q7CeldHNsTn-zvns3Tk-W0LKGsES66PURoek3gCbknjont2Gwi-TJT4C7nN_FoX3af01JiCJFCX2yPNNo5S-oij31IBf30ouY/s320/kuala+%25281%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715453907420915602" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 255, 153);">2. Controlling (Pengendalian),</span> adalah penugasan pengawas perikanan secara terpadu untuk melakukan pengendalian atau pemeriksaan dalam kondisi ini melalui uji petik berupa antara lain keabsahan dokumen data kapal perikana<span class="fullpost">n tangkap</span> berjenis Buoke Ami (untuk menjaring Cumi-cumi) serta memeriksa status Surat Laik Operasional (SLO).<br /></div><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold;">a. Nama Kapal :</span> KM. Pxxxxi Txxxr I Exs Mxxxxxa<br /><span style="font-weight: bold;">b. Tanda Selar :</span> Sunda Kelapa GT 40 No 4xx7<br /><span style="font-weight: bold;">c. Nomor SIUP :</span> 02.0x.0x.00xx.2016. Tanggal 24 Oktober 20xx<br /><span style="font-weight: bold;">d. Nomor SIPI :</span> 26.1x.00xx.13.3xx50. Tanggal 12 Agustus 20xx (KKP Jakarta)<br /><span style="font-weight: bold;">e. Nomor SLO :</span> 0xx/ TBI.Sta.2/SLO/I/2012 (POS SDKP Teluk Batang)<br /><span style="font-weight: bold;">f. Asal Kapal :</span> Buatan Dalam Negeri<br /><span style="font-weight: bold;">g. Merk Mesin Induk :</span> NISSAN<br /><span style="font-weight: bold;">h. Alat Penangkap Ikan :</span> Bauoke Ami (Jaring Cumi)<br /><span style="font-weight: bold;">i. Pemilik Kapal :</span> xx xx xx<br /><span style="font-weight: bold;">j. Alamat Pemilik :</span> xx - Jawa Tengah<br /><span style="font-weight: bold;">k. Nama Nahkoda :</span> Rxxi<br /><span style="font-weight: bold;">l. Alamat Nahkoda :</span> Txxxxi Pontianak<br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjJw9d5ShzEysOAy2sjlUbf3bzWNQGojcxz6V0cWdrBPmbe6vmP0oTzMHtvVY1NEcFluwUXhXlG3mu6j1PipQPvReCVB5BAkX8uEkNArIqGGGwmugH97sProFhpmVC3IK5qw8W-htsTkQ/s1600/kuala.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 218px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjJw9d5ShzEysOAy2sjlUbf3bzWNQGojcxz6V0cWdrBPmbe6vmP0oTzMHtvVY1NEcFluwUXhXlG3mu6j1PipQPvReCVB5BAkX8uEkNArIqGGGwmugH97sProFhpmVC3IK5qw8W-htsTkQ/s320/kuala.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715450752741935778" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 255, 153);">3. Surveillance (Operasi Lapangan),</span> berupa penindakan (responsive) pada tanggal 28 Februari 2012 berangkat dari Pelabuhan Perikanan Mempawah menggunakan sarana KM Anugerah milik DKP Kab. Pontianak yang diperbantukan bagi nelayan tangkap Kuala Kakap. Menuju perkiraan lokasi dengan waktu tempuh kurang lebih 100 menit dengan jarak tempuh mencapai sekitar 18 KM atau 10 Mil Laut dari daratan. Uji petik dilaksanakan pada sebuah kapal tangkap dari perwakilan rombongan yang tersebar, dengan posisi koordinat menurut GPS 0⁰ 19' 21" LU; 108⁰ 58' 00" BT. Hasil pemeriksaan membuktikan bahwa lokasi (jalur) penangkapan sudah benar yakni di atas 4 Mil Laut (di atas kewenangan kabupaten / kota) serta memiliki kelengkapan administrasi yang syah. Sehingga hasil Operasi Lapangan Terpadu hanya bersifat pembinaan terutama mengenai penggunaan lampu pengumpul dengan kekuatan di atas yang diijinkan yakni 5.000 sampai 15.000 Watt untuk jenis kapal di atas 30 GT. Sekaligus evaluasi agar sebaiknya DKP Kab. Pontianak memiliki kapal pengawas perikanan sesuai aturan yang ditetapkan untuk syarat melaksanakan kegiatan rutin. Selanjutnya DKP Prov. Kalbar akan mengadakan Operasi Terpadu 2012 secara berkala maupun khusus dengan DKP kabupaten dan kota lainnya di Kalbar, seperti rencana dekat berikutnya pada akhir Maret di Selat Karimata.<br /></div><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">dionisius endy</span></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-31187647930830370952012-03-03T03:33:00.007+07:002012-03-03T04:40:02.567+07:00BI'LAO; Kapal Pengawas Perikanan Kalbar<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0ldua383PI9dzrvjhDYY2jgPinHYI5h05N-pRvLqaJvtI0rnneSK3CY7OStfCiPCD4WTfKKW-i0wnRBEGi8pbidfVEn02fKvye4a0DRGjbJg4njMChlNJYfjZoCtWcMt2yWbJ7-Ro0gM/s1600/Bilao+%25286%2529.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 222px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0ldua383PI9dzrvjhDYY2jgPinHYI5h05N-pRvLqaJvtI0rnneSK3CY7OStfCiPCD4WTfKKW-i0wnRBEGi8pbidfVEn02fKvye4a0DRGjbJg4njMChlNJYfjZoCtWcMt2yWbJ7-Ro0gM/s320/Bilao+%25286%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715416753839706658" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 153);">Melalui pasal 69 ayat 2 pada UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, mengamanatkan Kapal Pengawas Perikanan sebagai sarana pemerintah yang diberi tanda tertentu untuk melakukan pengawasan dan penegakkan hukum di bidang perikanan. Maka penugasan Kapal Pengawas Perikanan telah mewakili Negara termasuk dipersenjatai dengan kewenangan "lex specialist" yang berfungsi melakukan pengawasan dan penegakan hukum, sehingga dapat menghentikan, memeriksa, membawa dan menahan kapal ikan sebagai obyek hukum. Sumberdaya kelautan dan perikanan Kalbar yang memiliki potensi dan kemampuan untuk tujuan terlaksananya keberlangsungan produktivitas sekaligus pelestarian sumberdaya alam sebagai bagian dari pengelolaan dan bisnis perikanan. Sekaligus membutuhkan aspek pengawasan hingga penegakan hukum perikanan yang terfokus pada pengembangan ekonomi dan kemakmuran (prosperity) masyarakatnya. Maka dalam mendukung kegiatan pengawasan kelautan dan perikanan berupa aspek Pemantauan (Monitoring), Pengendalian (Controlling) dan Operasi Lapangan (Surveillance), Dinas Kelautan dan Perikanan Prov Kalbar telah memiliki kapal pengawas perikanan bernama BI'LAO.</span><br style="color: rgb(255, 204, 153);"></div><span class="fullpost"><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8LYtjThv6hF8kubHAA-6zniuFu0MJC4lcLiAOGlpdC06x9Zj7HxTphrdhSIwncrv5_aPQyYRaZVaDljGqFid4oodUgPaBaDLfxMkU138Dno3gjyLTK5sMk4h6uqWAz9j67OtVPrEa0KY/s1600/Bilao+%25285%2529.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 222px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8LYtjThv6hF8kubHAA-6zniuFu0MJC4lcLiAOGlpdC06x9Zj7HxTphrdhSIwncrv5_aPQyYRaZVaDljGqFid4oodUgPaBaDLfxMkU138Dno3gjyLTK5sMk4h6uqWAz9j67OtVPrEa0KY/s320/Bilao+%25285%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715415962672666354" border="0" /></a>Kegiatan pengadaan Kapal Pengawas Perikanan DKP Prov. Kalbar dilaksanakan melalui APBD Tahun Anggaran 2011 sebagai aset daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, serta diberi nama oleh Gubernur Kalbar selaku pemegang kuasa pengelolaan barang milik daerah sesuai Perda No 3 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah khususnya pasal 5. Pada awalnya pilihan nama kapal pengawas perikanan yang diajukan Kabid Pengawasan DKP Prov Kalbar adalah Toman, Oscar, dan Gurita untuk dinaikkan dan dipilih oleh Gubernur namun tidak langsung ditanggapi. Ketika Gubernur menghadiri acara kerja sama pengelolaan Karimata 4 Provinsi di Bangka Belitung, beliau berkenan menetapkan sebuah nama yakni sejenis ikan Toman atau keluarga Gabus namun berdasarkan sebutan lokal khususnya perairan di Kabupaten Landak sekitarnya yakni BI'LAO. Maka BI'LAO adalah nama jenis lokal untuk ikan air tawar Gabus (snakehead) dari keluarga Channidae yang banyak terdapat di perairan umum Kalimantan Barat. Adapun pilihan BI'LAO sebagai nama Kapal Pengawas Perikanan Kalimantan Barat dianggap memiliki karakter utama untuk tujuan :<br /></div><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold;">- GESIT dan BERDAYA JELAJAH TINGGI</span>, sebagai kapasitas tangguh berikut kapabilitas bagi pengawasan termasuk pelaksanaan lintas koordinasi di Kalimantan Barat.<br /></div><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold;">- PREDATOR,</span> tegas dalam mengawal pelaksanaan Undang Undang Perikanan dalam rangka mewujudkan segenap Kebijakan Pengawas Perikanan Kalimantan Barat.<br /></div><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold;">- MOUTH BREEDER,</span> pola mengasuh anak di dalam rongga mulut induknya sampai menetas hingga saatnya kuat berenang sendiri, bermakna mengayomi dan membina masyarakat perikanan Kalimantan Barat.<br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEpOHNd1vwAGxfItEW5_Q41ah-a3GiVTYDSrhHpUCESTGgyWQjJ-uCIOhqwJlv2p76RFZLPA_M2Q7tRMt19s3AuucjejqXdeRE_nJ0s09HkqdFNxFJFmGujGK2yT4RrusDgZ04ppmGpk0/s1600/Bilao+%25283%2529.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 135px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEpOHNd1vwAGxfItEW5_Q41ah-a3GiVTYDSrhHpUCESTGgyWQjJ-uCIOhqwJlv2p76RFZLPA_M2Q7tRMt19s3AuucjejqXdeRE_nJ0s09HkqdFNxFJFmGujGK2yT4RrusDgZ04ppmGpk0/s320/Bilao+%25283%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715415353403162882" border="0" /></a>Kapal Pengawas Perikanan DKP Kalbar memiliki tipe speed boat versi patroli dengan panjang 12 meter lebar 3 meter tinggi 1.30 meter, menggunakan dua mesin pendorong sterndrive berdaya 2 x 200 HP untuk kecepatan jelajah 30 Knot, serta dilengkapi kaca dasar (glassbottom) untuk melihat ke bagian bawah laut seperti kapal wisata di Bunaken contohnya. Speed boat dibangun menggunakan material dasar Fibreglass Reinforced Plastics (FRP) yang sesuai Standar Klasifikasi Indonesia dan menggunakan metode laminasi hand lay-up, dimana seluruh perhitungan konstruksi dan detail telah sesuai peraturan Biro Klasifikasi Indonesia yaitu rules of High Speed Craft. Sesuai dengan fungsinya, kapal pengawas dirancang khusus sebagai sarana patroli cepat yang memiliki badan berbentuk “V” with bottom hard chine, tipe planning hull, sudut trim dan tinggi metacenter yang proporsional untuk kemampuan olah gerak (manoeuver-ability) berikut stabilitas prima dalam berbagai kebutuhan kecepatan tinggi sesuai ketentuan laik-laut. Tata letak dan desain ruang dirancang atas pertimbangan efisiensi, mobilitas serta kenyamanan dengan beberapa bagiannya berupa ruang mesin utama, ruang navigasi dan pengemudi, ruang akomodasi yakni tempat duduk berjajar 2 baris ke samping dengan 4 baris ke depan pada sisi kiri kapal atau kapasitas 8 penumpang dengan Air Condition, ruang tidur atau pertemuan tertutup, dapur mini berikut washing, toilet, chain looker untuk jangkar hidrolik dan perlengkapannya. Didukung ruang tangki BBM untuk kapasitas tampung maksimal 1.200 liter berikut tangki terpisah untuk air tawar 400 liter sebagai kelengkapan dasar BI'LAO bermalam di laut.<br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhevmfpsB-cUO4Bolv2e8PC_wmAQNGUf3FGCIY0cS6RietPDQrYRT025L2dm5Jxk-BlOLHYng457wcm6KoYiA8nw7GRyv4lxfwbShVtyOaKO9N9POm74mz6A9PD7EJKIgc086zMGCe1Mcc/s1600/Bilao+%25281%2529.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 199px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhevmfpsB-cUO4Bolv2e8PC_wmAQNGUf3FGCIY0cS6RietPDQrYRT025L2dm5Jxk-BlOLHYng457wcm6KoYiA8nw7GRyv4lxfwbShVtyOaKO9N9POm74mz6A9PD7EJKIgc086zMGCe1Mcc/s320/Bilao+%25281%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715414922080023010" border="0" /></a>Sebagai standard Kapal Pengawas Perikanan juga dilengkapi peralatan sesuai peraturan International Maritime Organization (IMO) antara lain sistem komunikasi berupa radio kapal sesuai International Telecummunication Union, sarana navigasi standard GMDSS berikut lampu menurut Collusion Regulation, dan rencana lemari khusus terkunci untuk perlengkapan senjata laras panjang. Untuk tahap awal berupa pengujian berlayar (sea trial) telah dilaksanakan selama empat hari pada pekan akhir Desember 2011 berupa keberangkatan dari dock di Banyuwangi menyeberangi laut Jawa hingga tiba di Pelabuhan Perikanan Sungai Rengas Pontianak. Selanjutnya setelah proses serah terima sekaligus persemian aset Kalbar oleh Gubernur pada tanggal 14 Febriuari 2012, BI'LAO sebagai Kapal Pengawas Perikanan DKP Kalbar siap dioperasikan melalui dana APBD TA 2012. Adapun prosedur operasional (SOP) berdasarkan S.K Dirjen P2SDKP No. 19/DJ-P2SDKP/2008 tentang Petunjuk Teknis Operasional Pengawasan Kapal Perikanan sebagai acuan pelaksanaan, akan meliputi obyek pengawasan berupa :<br /></div><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold;">- Dokumen perizinan kapal perikanan;</span><br style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;">- Fisik kapal perikanan;</span><br style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;">- Alat penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan;</span><br style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;">- Ikan hasil tangkapan dan ikan yang diangkut;</span><br style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;">- Daerah penangkapan (verifikasi dokumen dan analisa tracking VMS);</span><br style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;">- Pelabuhan pangkalan, pelabuhan muat singgah (ketaatan berpangkalan); dan</span><br style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;">- Awak kapal (ABK domestik maupun asing).</span><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWjhRb6fbtE3_HkBvLVEwfpxRDuKRnPHBSlskrgeG9sXDYA_Qt_cOwhhvLeXtLJkG3n1M-840oiDmsvRNGc0XgZgvoL4iOarQxP9Lk9TvHiC3MCAgxQjVsAhc0KgHnK_94GvktyoOYTTw/s1600/Bilao.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 137px; height: 365px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWjhRb6fbtE3_HkBvLVEwfpxRDuKRnPHBSlskrgeG9sXDYA_Qt_cOwhhvLeXtLJkG3n1M-840oiDmsvRNGc0XgZgvoL4iOarQxP9Lk9TvHiC3MCAgxQjVsAhc0KgHnK_94GvktyoOYTTw/s320/Bilao.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715415768463353058" border="0" /></a><span style="color: rgb(102, 51, 255);">dionisius endy</span></div></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-43738036342070725532012-03-02T04:33:00.009+07:002012-03-03T00:47:56.881+07:00Pengawas Kelautan dan Perikanan Kalbar<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguNwQbH0MNSw040aAL5Bwmg8nbTWWOIARVtcWbyuIBGFGvwt2gKNHTGOv7RdjHHIdsnNQD6-TfN04mTLbx024QDQnEhLBbcoWvlKQS2G18w-H49OYbq8LgVDpqk2wkTCahJpbxd0c7npk/s1600/m8.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 170px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguNwQbH0MNSw040aAL5Bwmg8nbTWWOIARVtcWbyuIBGFGvwt2gKNHTGOv7RdjHHIdsnNQD6-TfN04mTLbx024QDQnEhLBbcoWvlKQS2G18w-H49OYbq8LgVDpqk2wkTCahJpbxd0c7npk/s320/m8.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715356781605325442" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 204, 255);">Berdasarkan analisis Citra Landsat tahun 2009 maupun Naskah Akademis Rencana Zonasi WP3K Prov. Kalbar Tahun 2011, luas wilayah laut Kalimantan Barat diperkirakan mencapai 32.000 Km2. Mencakup Wilayah Penangkapan Perikanan (WPP) 711 meliputi Laut Cina Selatan, Laut Natuna dan Selat Karimata (Permen KP No. 1 / 2009) yang terentang sepanjang garis pantai 1.398 Km menghubungkan 7 kabupaten pesisir yakni Sambas, Bengkayang, Pontianak, Kubu Raya, Kayong Utara, Ketapang serta kota Singkawang. Ditambah potensi perairan daratan berupa 3 DAS utama yakni Sungai Sambas, Kapuas (sungai terpanjang di Indonesia, 1.080 Km) dan Pawan, serta sejumlah danau utama diantaranya Lait (Sanggau) dan Sentarum (Kapuas Hulu). Dimana pada perairan laut maupun daratan tercatat memiliki pulau-pulau kecil sebanyak 217 berdasarkan verifikasi Toponimi 2008, kecuali sejumlah yang belum resmi terdata di Danau Sentarum.</span><br style="color: rgb(204, 204, 255);"></div><span class="fullpost"><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-Q1htb3tEEVeLqOz2yJmrrSrM33QHF3bwPSewL8x5je2NhCA8qv2Uo4mJh5wxrCRgzjqH1n5umwYFGAk-oIf-aYpuPbyiOUwMQBMuAnkm-XkOzjveINTdG_YQ5VN6lFpfTBoNA0Iht0k/s1600/Bilao+%25288%2529.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 230px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-Q1htb3tEEVeLqOz2yJmrrSrM33QHF3bwPSewL8x5je2NhCA8qv2Uo4mJh5wxrCRgzjqH1n5umwYFGAk-oIf-aYpuPbyiOUwMQBMuAnkm-XkOzjveINTdG_YQ5VN6lFpfTBoNA0Iht0k/s320/Bilao+%25288%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715356638084361570" border="0" /></a>Namun data fisik kekayaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berpotensi besar hanyalah hiasan kecil jika belum dikelola optimal serta gagal dimanfaatkan secara berkelanjutan dikarenakan beberapa kendala berupa rendahnya sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana termasuk teknologi penangkapan, lemah permodalan, koordinasi lintas sektoral belum padu dan benturan administratif, serta kelowongan aspek hukum berikut krisis penegakkan bagi pelaku tindak pidana kelautan dan perikanan. Menurut UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, garis besar pengelolaan perikanan mencakup semua proses yang terintegrasi dalam perencanaan perikanan, analisis dan keputusan alokasi sumberdaya ikan, implementasi peraturan dan perundangannya, hingga penegakan hukum perikanan. Terhadap tujuan terlaksananya keberlangsungan produktivitas sekaligus pelestarian sumberdaya ikan sebagai bagian dari pengelolaan dan “bisnis” perikanan, terdapat aspek pengawasan berupa penegakan hukum termasuk tindak pidana sampai pengadilan ad hoc perikanan. Sekaligus dapat bermakna bahwa instansi Kelautan dan Perikanan dapat terfokus pada masalah ekonomi dan kemakmuran (prosperity), sementara sektor kelautan lainnya akan dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan, Bea dan Cukai, Kepolisian serta TNI-AL terutama aspek keamanan (security) serta kedaulatan negara (sovereignty). Kemudian secara multi sektoral akan diakomodir berdasarkan Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2005 tentang Badan Koordinasi Keamanan Laut (BAKORKAMLA), Dirjen PSDKP selaku Eselon I KKP juga turut menjadi bagian Tim Korkamla bersama 12 instansi lain yang memiliki kewenangan menangani keamanan laut NKRI sebagai perairan berdaulat. Konon di Sambas sedang direncanakan menjadi salah satu lokasi pusat komando BAKORKAMLA terutama terkait high seas dan jalur ALKI I.<br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc52e2QSqK-Qz7sHX4b7fdO-BrpauQPqMXJienu3fqB_qbyRndxLqxVrOFlpcLmhtljkQhZn229NifpFRjPJchmJ1u7JfSh2pKXQ9I9fyD30TCqa5QzRKAzwQ2B0ORThKFIUnCraYgOvg/s1600/ayar17.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 199px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc52e2QSqK-Qz7sHX4b7fdO-BrpauQPqMXJienu3fqB_qbyRndxLqxVrOFlpcLmhtljkQhZn229NifpFRjPJchmJ1u7JfSh2pKXQ9I9fyD30TCqa5QzRKAzwQ2B0ORThKFIUnCraYgOvg/s320/ayar17.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715356426749100674" border="0" /></a>Peran pengawasan dan fungsi penegakan hukum bidang perikanan dan kelautan oleh Pengawas Perikanan meliputi kegiatan penangkapan, pembudidaya, dan pengolahan hasil perikanan, serta pengangkutan, distribusi dan pemasaran hasil perikanan, aspek konservasi, penelitian dan pengembangan termasuk pemanfaatan plasma nutfah, juga antisipasi dampak kerusakan sumberdaya ikan maupun wabah hama dan penyakitnya. Walau kenyataannya masih sulit diterapkan akibat kendala ego struktural maupun kebijakan “selera” pimpinan terkait perijinan yang diawasi contohnya. Selanjutnya dalam konteks kelautan dan perikanan, pengawasan mencakup tiga aspek yakni sebagai suatu kegiatan, pengendalian, dan tindakan, atau penjabaran pengawasan berdasarkan FAO (Food and Agriculture Organization) adalah dilaksanakannya sistem MCS berupa Monitoring (Pemantauan), Controlling (Pengendalian) dan Surveillance (Operasi Lapangan). Pengawasan sebagai suatu kegiatan berupa pemantauan (monitoring) adalah pengumpulan data, fakta dan informasi tentang pelaksanaan peraturan perundang-undangan berikut analisa dan perencanaan secara langsung maupun tidak langsung. Sementara pengawasan sebagai pengendalian (controlling) merupakan pencegahan awal (preemptive), dapat dengan proses perijinan, pemeriksaan atau verifikasi, maupun pengaturan larangan berikut sosialisasi da pembinaannya (persuasive). Kemudian pengawasan berupa tindakan (surveillance, istilah yg sering kupilih bagi tamu “bule” untuk mewakili tupoksi) adalah penanganan, pemberian sanksi atas pelanggaran guna menimbulkan efek jera atau kesadaran taat aturan, antara lain melalui operasi lapangan hingga penertiban (responsive).<br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6x4rC1bmVkZfsz0Rhq4VcdPrPoOb19Mdhha0tAnw7Awo8TrqwUVsthTgJrEJseyH9HxpYiT-vL2jrma4Y-QY8FmLFPWJK-6r7Kjm7qGRJUtkdMiCx9lsnx5_Mrs1N2djQAme16iuW68A/s1600/Bilao+%25282%2529.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 217px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6x4rC1bmVkZfsz0Rhq4VcdPrPoOb19Mdhha0tAnw7Awo8TrqwUVsthTgJrEJseyH9HxpYiT-vL2jrma4Y-QY8FmLFPWJK-6r7Kjm7qGRJUtkdMiCx9lsnx5_Mrs1N2djQAme16iuW68A/s320/Bilao+%25282%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715347677543700306" border="0" /></a>Kegiatan dan sifat Pengawasan Perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalbar hingga kini masih mengutamakan pengendalian dalam bentuk preemptive dan persuasif, dalam rangka meningkatkan kesadaran dan ketaatan hukum terutama melibatkan masyarakat lokal. Antara lain melalui program Sistim Pengawasan Perikanan Berbasis Masyarakat berupa pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) dalam rangka mengantisipasi keterbatasan jumlah pengawas DKP dibandingkan wilayah kerja pengawasan. Sekaligus mengakomodir tata cara dan kearifan setempat (local wisdom), sehingga diharapkan unsur penindakan (responsive) sebagai upaya terakhir menjadi lebih efektif sekaligus tidak memberatkan anggaran. Khusus mulai Tahun Anggaran 2012 telah terdapat Kapal Pengawas Perikanan sebagai aset Pemda yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalbar sebagai penunjang kegiatan melalui prioritas utama untuk memudahkan koordinasi pengawasan berupa operasi terpadu dengan tingkat kabupaten dan kota di Kalbar sesuai kewenangan. Diharapkan kehadiran sarana kapal pengawas perikanan dapat lebih memastikan para pelaku usaha dan kegiatan perikanan untuk mematuhi segala peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang ditetapkan, demi kelestarian sumber daya perikanan, keberlanjutan mata pencaharian masyarakatnya hingga peningkatan kontribusi ekonomi dari sektor kelautan dan perikanan di Kalbar.<br /></div><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">dionisius endy</span></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-34959561144864038952012-02-19T21:29:00.011+07:002012-02-20T20:06:42.555+07:00ARWANA Terkait Management Authority Spesies Akuatik CITES<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjitHbYe7wMMbCQ4KJ1e8uVmrqcGZ8mSJ6rq1_ulpQoen7ikqCbv0lIkd0R4cMYN1Gelgo_1Oji9EbezfOCu81ae9jiep4GIYzvCiuDDGq4TZujP1Yx8fE0vnn0i6aYRF6zMx_J0T0_LPs/s1600/arowana-1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 229px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjitHbYe7wMMbCQ4KJ1e8uVmrqcGZ8mSJ6rq1_ulpQoen7ikqCbv0lIkd0R4cMYN1Gelgo_1Oji9EbezfOCu81ae9jiep4GIYzvCiuDDGq4TZujP1Yx8fE0vnn0i6aYRF6zMx_J0T0_LPs/s320/arowana-1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5711198769176749090" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Indonesia termasuk Kalimantan Barat dikenal sebagai wilayah dengan keanekaragaman hayati terlengkap di dunia, endemik kaliber tinggi. Kadar endemisme yang diperkaya keunikan seperti pamor ikan Arwana Merah aka Silok alias Scleropages Formosus, menjadikan Kalbar berpotensi strategis dalam perdagangan fauna dunia bahkan pemasok utama. Arwana Merah memang hanya berasal dari Kalbar sebagai plasma nuftah lokal Khatulistiwa yang memiliki grade tertinggi, sekaligus masuk Appendiks I CITES sebagai satwa liar yang dilarang dalam segala bentuk perdagangan Internasional. Sementara ijin CITES yang dikeluarkan pihak Kementerian Kehutanan selaku Management Authority di Indonesia konon berkisar 40, ternyata didominasi 25 lembaga atau perusahaan yang memiliki ijin dari Kalbar. Kesemuanya terdaftar khusus untuk menangani ikan Arwana sejak awal tahun 80an hingga kini dalam bentuk penangkaran, namun prospek menggiurkan beromzet puluhan juta per ekor rupanya gagal mencipratkan fulus bagi pemerintah daerah berupa PAD. Sementara jika seorang pengusaha Arwana lokal ditanyakan pendapatnya mengenai kontribusi daerah, dia mengaku bersedia walau kesal karena pemerintah daerah seolah pasif bahkan tidak memahami komoditas Arwana kecuali sigap mengutip retribusi.</span><br /></div><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);font-size:130%;" >PRA ANGGAPAN :</span><br /><div style="text-align: justify; font-weight: bold;">Bagaimana prospek pemanfaatan ikan Arwana di Kalbar khususnya untuk Kabupaten Kapuas Hulu menurut pelaksanaan CITES, serta terkait prospek komoditas ikan non konsumsi atau ikan hias air tawar versi Management Authority Spesies Akuatik dari usulan Kementerian Kelautan dan Perikanan? Termasuk kontribusi Arwana sebagai aset unggulan bagi peningkatan pendapatan daerah Kalbar khususnya demi kesejahteraan masyarakatnya.<br /></div><span class="fullpost"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPw_IEfDPT8ap8Ow3nryr8kiBTxNyPt3E5U6xeUzhBPjvDADW8kbngyDDsU9rzHDYruLy39AOziJehWItfRMORNwSCYQQ5_CLfv_caRzXllu3pi8MtZKuWJddB096s5IsLsMP38iHV2Hc/s1600/arowana-11.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 186px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPw_IEfDPT8ap8Ow3nryr8kiBTxNyPt3E5U6xeUzhBPjvDADW8kbngyDDsU9rzHDYruLy39AOziJehWItfRMORNwSCYQQ5_CLfv_caRzXllu3pi8MtZKuWJddB096s5IsLsMP38iHV2Hc/s320/arowana-11.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5711198431783905106" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);font-size:130%;" >FAKTA YANG MEMPENGARUHI PERSOALAN :</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">1.1.</span><span style="color: rgb(255, 153, 102);"> </span>CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) merupakan perjanjian global dengan fokus pada perlindungan spesies tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan Internasional yang tidak sesuai dengan ketentuan berlaku, yang mungkin akan membahayakan kelestarian tumbuhan dan satwa liar tersebut. Misi dan tujuan konvensi adalah melindungi tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan internasional spesimen tumbuhan dan satwa liar yang mengakibatkan kelestarian spesies tersebut terancam.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">1.2.</span> Sekretariat CITES berkedudukan di Jenewa Swiss yang secara administratif berada di bawah Executive Director of UNEP (United Nations Environment Programs).<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">1.3.</span> Ketentuan CITES menetapkan bahwa tiap negara anggota harus menunjuk satu atau lebih Otoritas Pengelola (Management Authority) dan Otoritas Keilmuan (Scientific Authority).<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">1.4.</span> Indonesia telah meratifikasi CITES melalui Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1978, selanjutnya membawa konsekuensi perdagangan tumbuhan dan satwa liar yang dilaksanakan pemerintah Indonesia harus mengikuti tiap ketentuan CITES.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">1.5.</span> Menurut Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1999 Pasal 65, pengaturan pemanfaatan termasuk perdagangan tumbuhan dan satwa liar diatur dan dilaksanakan oleh Kementerian Kehutanan yang ditetapkan sebagai Otoritas Pengelola (Management Authority) serta LIPI selaku Otoritas Keilmuan (Scientific Authority) pelaksana CITES.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">1.6.</span> Otoritas Pengelola bertanggung jawab menjalankan aturan konvensi termasuk aspek administratif dari pelaksanaan CITES berupa produk dan pelaksanaan legislasi, penegakan hukum, penerbitan izin, laporan tahunan dan dua tahunan, serta berkomunikasi dengan Otoritas Keilmuan.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">1.7.</span> CITES menetapkan 3 kategori spesies dengan istilah Appendiks, yaitu Appendiks I berisi daftar seluruh spesies tumbuhan dan satwa liar yang dilarang dalam segala bentuk perdagangan Internasional. Appendiks II berisi daftar spesies yang tidak terancam kepunahan, tapi mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan, dan Appendiks III berisi daftar spesies tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi di negara tertentu dalam batas kawasan habitatnya, dan suatu saat peringkatnya bisa dinaikkan ke dalam Apendiks II atau Appendiks I.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">1.8.</span> Mekanisme kontrol pada CITES adalah melalui sistem perijinan standar CITES yang diterbitkan oleh Management Authority, dan ditegakkan oleh penegak hukum seperti Pabean (Bea Cukai) dan Kepolisian, termasuk Badan Karantina. Kelembagaan di luar Kementerian Kehutanan yang berperan strategis sebagai mitra kerja dalam pengendalian pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar sesuai tugas dan kewenangan secara institusi, adalah :<br /></div><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">a.</span> Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), berperan sebagai otoritas keilmuan dan memiliki wewenang untuk memberikan rekomendasi jumlah serta jenis tumbuhan dan satwa liar yang dapat diperdagangkan. Hal ini menjadi dasar bagi Direktur Jenderal PHKA dalam pembutaan keputusan penetapan kuota, dan melakukan kontrol atas perdagangan tumbuhan dan satwa liar.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">b. </span>Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan yang memiliki wewenang dalam melakukan pemeriksaan dokumen ekspor para eksportir. Dokumen tersebut berupa Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Liar ke Luar Negeri (SATS-LN) / CITES Permit, yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal PHKA. Fokus pemeriksaan diantaranya meliputi keaslian dokumen, kebenaran isi dokumen berupa jumlah dan jenis spesimen yang dikirim, masa berlaku dokumen, serta pembubuhan legalitas pada dokumen SATS-LN.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">c. </span>Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian yang memiliki wewenang melakukan tindak karantina untuk memeriksa kesehatan jenis tumbuhan dan satwa liar serta kelengkapan dan kesesuaian spesimen dengan dokumen.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">d.</span> Pusat Karantina Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan berwenang melakukan tindak karantina untuk memeriksa kesehatan jenis ikan serta kelengkapan dan kesesuaian spesimen dengan dokumen.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">e.</span> Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jajaran Kepolisian yaitu Pejabat Penyidik Kepolisian yang memiliki wewenang melakukan penyidikan tindak pidana di bidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, termasuk perdagangan illegal tumbuhan dan satwa liar. Hal ini dilakukan bersama-sama dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) tertentu di lingkungan Kementerian Kehutanan.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">f.</span> Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, yang memiliki wewenang dalam memfasilitasi legalitas usaha di bidang perdagangan tumbuhan dan satwa liar kepada eksportir, meliputi penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan penyiapan kebijakan untuk menstimulasi iklim usaha yang baik di dalam negeri dan ke luar negeri. Disamping itu juga menetapkan harga patokan tumbuhan dan satwa liar, sebagai dasar pungutan untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terhadap perdagangan tumbuhan dan satwa liar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">1.9.</span> Jumlah pelaku penangkar atau pembudidaya ikan Arwana di Kalbar yang tersebar antara lain di Kapuas Hulu, Sintang, Sekadau, Landak, Kubu Raya, Pontianak hingga Ketapang, ternyata sangat bervariasi. Menurut data dari Balai KSDA Pontianak hingga tahun 2011 tercatat 105 penangkar dan 22 eksportir Arwana. Sementara menurut Badan Karantina Ikan Pontianak hingga 2010 terdapat 90 penangkar dan 60 pengusaha Arwana berijin, serta data yang dihimpun Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalbar sejumlah 143 pengusaha dan 22 pemilik ijin ekspor Arwana hingga 2010.<br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/wwi5FSJ1Hk4" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);font-size:130%;" >TELAAHAN :</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">2.1.</span> Berdasarkan pertemuan The 15th Conference of the Parties (CoP) on Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) di Lausanne - Switzerland 1989, jenis Arwana Merah (Scleropages Formosus) masuk sebagai Appendiks II yang berarti masih boleh dimanfaatkan atau diperdagangkan sebagai produk budidaya atau penangkaran berdasarkan system quota melalui lisensi dari Otoritas Pengelola Negara bersangkutan.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">2.2.</span> Berdasarkan SK Menteri Pertanian No.716/Kpts/Um/10/1980, SK Dirjen PHPA No. 07/Kpts/DJ-VI/1988, Instruksi Dirjen Perikanan No.IK-250/D.4.2955/83K, SK Menteri Kehutanan No.516/Kpts/II/ 1995 dan PP No.7 tahun 1999, jenis Arwana Merah (Scleropages Formosus) berhasil "naik kelas" masuk Appendiks I - CITES yang berarti tidak boleh dimanfaatkan serta diperdagangkan secara Internasional dalam bentuk apapun.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">2.3.</span> Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, junto Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 mengamanatkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan untuk menetapkan jenis ikan yang dilindungi. Definisi ikan yang dilindungi menurut penjelasan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan adalah jenis ikan yang dilindungi berdasarkan peraturan perundang-undangan, termasuk jenis ikan yang dilindungi secara terbatas berdasarkan ukuran tertentu, wilayah sebaran tertentu atau periode waktu tertentu, dilindungi berdasarkan peraturan perundang-undangan dan juga dilindungi berdasarkan ketentuan hukum Internasional yang telah diratifikasi seperti penetapan Appendiks I,II dan III menurut CITES.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">2.4.</span> Sebagai amanat UU No. 31 / 2004, UU No. 27 / 2007, serta Peraturan Pemerintah No. 60 / 2007, kewenangan pengelolaan Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) berada pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">2.5.</span> Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 melalui Pasal 53 menyatakan Kementerian yang bertanggung jawab di bidang perikanan ditetapkan sebagai Otoritas Pengelola (Management Authority) konservasi sumber daya ikan, serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ditetapkan sebagai Otoritas Keilmuan (Scientific Authority), atau pelaksana CITES pada biota perairan termasuk dalam Appendiks.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">2.6.</span> Selanjutnya perlu tindak lanjut berupa pengalihan kewenangan pengelolaan Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) serta pembagian Otoritas Pengelola (Management Authority) konservasi sumber daya ikan (Aquatic Species) dari Kementerian Kehutanan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai instansi teknis yang memiliki visi dan misi serta kewenangan di bidang kelautan dan perikanan, termasuk di dalamnya pengelolaan konservasi sumberdaya ikan dan lingkungannya sehingga pengelolaan kawasan konservasi perairan merupakan bagian tidak terpisahkan dari pengelolaan perikanan secara berkelanjutan.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">2.7.</span> Melalui Berita Acara Serah Terima Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam No. BA. 01/Menhut-IV/2009 dan BA. 108/MEN.KP/III/2009 tanggal 4 Maret 2009 di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, resmi dilaksanakan pengalihan kewenangan pengelolaan 8 kawasan dari Menteri Kehutanan M.S. Kaban kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 153, 102); font-weight: bold;">2.8.</span> Pada Maret 2010 di Doha Qatar, Indonesia termasuk delegasi Kementerian Kelautan dan Perikanan mengikuti Pertemuan Konferensi Para Pihak ke-15 CITES (The 15th Conference of the Parties on Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), namun belum berhasil mendapatkan keputusan mengenai usulan Otoritas Pengelola konservasi sumber daya ikan (Aquatic Species) berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 2007 pada Pasal 53.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">2.9.</span> Adapun pembagian Otoritas Pengelola pemanfaatan termasuk perdagangan tumbuhan dan satwa liar dari pihak Kementerian Kehutanan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa konservasi sumber daya ikan masih dalam proses penyelesaian.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">2.10.</span> Diharapkan pada Konferensi Para Pihak ke 16 CITES (The 16th CoP on CITES) yang direncanakan bertempat di Bangkok Thailand 2013, telah terdapat legalitas mengenai Otoritas Pengelola Aquatic Species oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.<br /></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMrNG_u0twiz5QeslU9g39ONAztLGHcBlJVgTOuWmCRUSPvxcRLIdUwKPLFPes3w2W8PBjhCCZyTTrqYcsz3ZoXU1KCWcqQqZYQ3roR5n48O5qXvMGwrrunnU_YGVQ5HYvFXpUzXxGvzI/s1600/arwana+super+red.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 166px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMrNG_u0twiz5QeslU9g39ONAztLGHcBlJVgTOuWmCRUSPvxcRLIdUwKPLFPes3w2W8PBjhCCZyTTrqYcsz3ZoXU1KCWcqQqZYQ3roR5n48O5qXvMGwrrunnU_YGVQ5HYvFXpUzXxGvzI/s320/arwana+super+red.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5711197650029555602" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);font-size:130%;" >KESIMPULAN :</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">3.1.</span> Pengembangan industri ikan non konsumsi termasuk ikan hias (air tawar) antara lain berupa Arwana Red (Scleropages Formosus) masih terkendala akibat kebijakan Otoritas Pengelola CITES karena belum resmi menjadi kewenangan Kementerian Kelautan dan Perikanan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 pada Pasal 53.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">3.2.</span> Permasalahan kewenangan telah menjadi kendala bagi Dinas Kelautan dan Perikanan di daerah (tingkat provinsi maupun kabupaten / kota) dalam mengamanatkan UU No. 31 / 2004 junto UU No. 45 / 2009 maupun UU No. 27 / 2007 termasuk turunannya terutama Peraturan Pemerintah No. 60 / 2007, antara lain kesulitan dalam melaksanakan pembinaan hingga pemberdayaan terhadap penangkaran ikan Arwana selain masih melekat di Badan KSDA Pontianak.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">3.3.</span> Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui CITES Indonesia telah mengajukan usulan Otoritas Pengelola konservasi sumber daya ikan (Aquatic Species) kepada Sekretariat CITES di Jenewa Swiss namun belum mendapat balasan formal.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">3.4.</span> Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mempersiapkan pelaksanaan Otoritas Pengelola Spesies Akuatik oleh Ditjen Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, didukung Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan terkait pengawasan peredaran jenis ikan dilindungi, serta Badan Karantina Ikan dan Penjaminan Mutu (BKIPM) terkait kesehatan ikan dan lalu lintas peredaran di bandara dan pelabuhan laut.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">3.5.</span> Salah satu persiapan berupa Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 04 Tahun 2010 mengenai Surat izin Penangkaran atau Pengembang-biakan Ikan Arwana dan Surat Izin Perdagangan Ikan Arwana diterbitkan oleh Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">3.6.</span> Berdasarkan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2006 tentang Retribusi Izin Usaha Perikanan, maka melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalbar dapat mengenakan Retribusi Usaha Pengiriman Ikan dimana untuk Arwana Super Red dipatok sebesar Rp. 100.000,- per ekor. Serta berdasarkan ketentuan keuangan untuk satu komoditas tidak diperbolehkan dikenakan punggutan dua kali, sehingga jika telah dikenakan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) berarti tidak ada retribusi lagi.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">3.7.</span> Beberapa persiapan yang telah dilaksanakan oleh DKP Prov. Kalbar sebagai akselerasi pengembangan produk perikanan non konsumsi termasuk ikan hias (air tawar) berikut Arwana, antara lain :<br /></div><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">a.</span> Persiapan pelaksanaan Registrasi dan Verifikasi Unit Penangan Pengolahan Hasil Perikanan Non Konsumsi (UPPN).<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">b.</span> Pengembangan promosi dan jaringan Pemasaran Produk Non Konsumsi berupa pameran ikan hias, kontes tahunan Arwana tingkat Internasional di Pontianak, sosialisasi dan desiminasi.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">c.</span> Rencana pengembangan kawasan berupa Master Plan Perikanan Sei Rengas Kab. Kubu Raya Tahun 2012 sebagai "Etalase Perikanan dan Kelautan Prov. Kalbar" berupa kompleks kegiatan satu lahan secara integrasi antara budidaya - tangkap - pengolahan dan pemasaran – pengawas perikanan, termasuk "reiser" ikan hias air tawar juga Arwana.<br /></div><br style="color: rgb(102, 102, 0);"><span style="color: rgb(204, 0, 0);">Ir. Dionisius Endy, MMP</span></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-4070293554959470902012-02-08T23:11:00.039+07:002012-02-09T04:20:41.365+07:00The Top 50 Movie Endings Of All Time<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimwr9PsPJhxnFOJgPTsIvNwz5apDhB6jJ5ON_s57725VDlpuwCdrB-zPVVjdx1BUR-wg_J5qp3AHMDVGDihKV8rm5YslHV-GTF6VQOK_UfGp9k37kj7bu9ZiPMok55r-uFPultJX3Ko4M/s1600/spoilers-ahead.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 232px; height: 230px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimwr9PsPJhxnFOJgPTsIvNwz5apDhB6jJ5ON_s57725VDlpuwCdrB-zPVVjdx1BUR-wg_J5qp3AHMDVGDihKV8rm5YslHV-GTF6VQOK_UfGp9k37kj7bu9ZiPMok55r-uFPultJX3Ko4M/s320/spoilers-ahead.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706858190884548594" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">Masih tentang review sinema, kali ini meminjam data milik situs Filmcritic.com mengenai film dengan 50 adegan akhir pilihan. Seperti disebutkan oleh sumber, daftar plus keterangan film ini dapat berpotensi menimbulkan bocoran informasi atau spoiler) yg justru akan menghilangkan esensi dan keindahan film2 tsb. Namun demi pertimbangan "karya klasik" dan informasi, mayoritas film telah dianggap pernah ditonton khususnya para movie-freak. Maka posting inipun bermaksud menyebarkan jajak apresiasi belaka. Dan seperti biasa, pasti terdapat banyak pertanyaan misalnya di manakah film The 6th Sense, Se7en, bahkan The Others maupun Field of Gold termasuk kartun The Incredibles? Sebaliknya mungkin beberapa judul terdengar asing, setidaknya buatku pribadi yg keburu ngaku doyan nonton. Lantas kuberi tanda bintang (**) berikut poster, berarti daftar film dimaksud sudah pernah kutonton atau setidaknya punya rekamannya. Mengenai kriteria dan perbedaan rangking akan kembali pada wawasan, pengalaman nonton maupun koleksi film masing2. Silahkan berkomentar atau kesan versi anda.</span><br /></div><span class="fullpost"><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/Z9yFEMetKyQ" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >50. The Blair Witch Project (1999)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX2TLuA-A7TUTORrueNVGpwG0la9_kahyrS6kcmttg2vaiSErzNjVlcN_DcGOUAhRwn14TpI-V2OOqXz1CkHQKaawWavz103zSou4sOkrBUmKvNZRDd1A3nDFGUVAKQABECGikznzb_xg/s1600/blair.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX2TLuA-A7TUTORrueNVGpwG0la9_kahyrS6kcmttg2vaiSErzNjVlcN_DcGOUAhRwn14TpI-V2OOqXz1CkHQKaawWavz103zSou4sOkrBUmKvNZRDd1A3nDFGUVAKQABECGikznzb_xg/s320/blair.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706850335133869298" border="0" /></a>Jika pernah nonton film anyar sebangsa Cloverfield atau Chronicle, bisa menganggap film ini sbg biang atau awal inspirasi dari aspek plot maupun cinematografi. Kesan amatir ala reality show untuk dokumen pribadi, dibumbui ending mencekam. Namun isu tentang kebenaran dokumenter inilah yg lebih mengejutkan.<br /></div><div style="text-align: center; color: rgb(255, 153, 0);"><span style="font-weight: bold;font-size:180%;" >49. A History Of Violence (2005)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/Wi-cPZWWtkY" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >48. Batman Begins (2005)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguqj-aGyn28Id6wbMtfiF1_628i7YLIlrBLmdtAPmy7yrf8S0jajeWFI_BUlsE-uIYsmdUcMCY7La2uYcyQwijeR_59_XJZm0Bgv6rW_SpeB3FKZiWTwmLj_ApN4koLj-eR69mmZEaKzo/s1600/batman.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguqj-aGyn28Id6wbMtfiF1_628i7YLIlrBLmdtAPmy7yrf8S0jajeWFI_BUlsE-uIYsmdUcMCY7La2uYcyQwijeR_59_XJZm0Bgv6rW_SpeB3FKZiWTwmLj_ApN4koLj-eR69mmZEaKzo/s320/batman.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706850198261339122" border="0" /></a>Agak susah menemukan twist atau faktor kejutan pada produk franchise seperti ini, tapi malah jadi ajang pertaruhan tiap sutradara yg selalu saja membuat versi dan interpretasi berbeda.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >47. All That Jazz (1979)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/C74Pae3PpMo" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >46. Dead Again (1991)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/vVt2h_UMnr0" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >45. Pulp Fiction (1994)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjyy6EgXz3D8asf7fErBsRFf1JZyM2hr05jPgKqP8euagPTC7X1PGaYlpd4d94KOSZU6gTZJD26BfrxCmK5oDHzCip5ok86ZTriFVUAuhjZ2YWLNweJlc8k4c1CI-1ktegjp2iuHweK3w/s1600/pulp.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjyy6EgXz3D8asf7fErBsRFf1JZyM2hr05jPgKqP8euagPTC7X1PGaYlpd4d94KOSZU6gTZJD26BfrxCmK5oDHzCip5ok86ZTriFVUAuhjZ2YWLNweJlc8k4c1CI-1ktegjp2iuHweK3w/s320/pulp.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706847636611442098" border="0" /></a>Racikan rock'n'roll ala Quentin Tarantino dalam empat babak sekaligus. Jika boleh meminjam pengalamanku saat di bioskop, salah satu penonton tanpa sadar pernah menyumpah: "Setan, tadikan dia udah mampus?", teriaknya saat melihat John Travolta wara-wiri lagi setelah ditembak di WC. Begitulah twist ala sutradara sinting ini.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >44. Fargo (1996)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmvZL9Tv6aOU8AA8X_k0UlKnq7FUICilQIF2pnukcIcQo2SSFOURkZfa1AjCgdGNCXCqW7qe6Zu7oYm1HT59ZhnGbQWF551u2BuVfCrJaEeOjdT5QM1xyUw_1qW3JrJxFuXkWeFiAEK4k/s1600/fargo.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmvZL9Tv6aOU8AA8X_k0UlKnq7FUICilQIF2pnukcIcQo2SSFOURkZfa1AjCgdGNCXCqW7qe6Zu7oYm1HT59ZhnGbQWF551u2BuVfCrJaEeOjdT5QM1xyUw_1qW3JrJxFuXkWeFiAEK4k/s320/fargo.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706845536566213442" border="0" /></a>Skenario campur aduk yg teramat edan sekaligus perkenalan pertamaku dgn Coen Brothers untuk selanjutnya nge-fans abis. Maka seterusnya aku jadi terbiasa dgn plot a-linear begini. Ketika bumbu satire ditabrak dark-humor, menjungkirkan nalar sekaligus teramat wajar.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;font-size:180%;" >43. Shane (1953)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/bTq75HIEjro" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >42. The Terminator (1984)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHtm7oKwvnX7QiY0Xfgsr0x8iv8UEfAFWeoLk1_O0k0SpLpTaxjn-NZdoTMlECHGPnBx5NBY_QiZkKe2vLgcz00BIUUVNO6i3iOOTCxh29nZk952g3F8YGNi23cJUjkS2N7VghlmKvJck/s1600/term.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHtm7oKwvnX7QiY0Xfgsr0x8iv8UEfAFWeoLk1_O0k0SpLpTaxjn-NZdoTMlECHGPnBx5NBY_QiZkKe2vLgcz00BIUUVNO6i3iOOTCxh29nZk952g3F8YGNi23cJUjkS2N7VghlmKvJck/s320/term.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706846179121766642" border="0" /></a>I'll be back .. butuh apalagi? Masih perlu juga lambaian tangan yg lalu berganti jari tengah teracung sebelum doi tenggelam total itu?<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >41. Say Anything (1989)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVnfH9YeAe41KM3v8KrJk31rEQAQ3jQBs5T7KC-LsJrnoX-hp9EfdoHj6Rp-N0zq_bbkjZrWz94IgmMONhaV-9otmSYliq9McwzJHa7tL2Cm4Nol53wRhpd-M1F3T-Mzub19yl9xPB1gA/s1600/say.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVnfH9YeAe41KM3v8KrJk31rEQAQ3jQBs5T7KC-LsJrnoX-hp9EfdoHj6Rp-N0zq_bbkjZrWz94IgmMONhaV-9otmSYliq9McwzJHa7tL2Cm4Nol53wRhpd-M1F3T-Mzub19yl9xPB1gA/s320/say.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706844003090461554" border="0" /></a>Jenis komedi romantis yg tumben bisa masuk daftar, umumnya berakhir klise atau bersifat "jodoh gak kemana-mana". Apapun itu pesannya asik, "The world is full of guys .. be a man. How many guys are willing to be a man .. just say anything!". Belum lagi bonus Peter Gabriel dgn In Your Eyes.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >40. The Thing (1982)**</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/ouZkkIsLiNg" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: justify;">Kayaknya sudah pernah nonton tapi lupa dan gak yakin. Ada baiknya nungguin edisi remark yg katanya mampir ke bioskop bentar lagi.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >39. The Silence Of The Lambs (1991)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRunBLIVgeTD4WltOrr5P_p7iPk7YM2Xqopmdrnul7HkTKfgtPugIF06RX5-FojrDJ00QFTGQeMgDmUApYT2_UoLYZ1Joxl7oYcBWIBWsrhXCWaB0uFiepQs3dZKu3usMTjNB2hZkq5-Y/s1600/silence.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRunBLIVgeTD4WltOrr5P_p7iPk7YM2Xqopmdrnul7HkTKfgtPugIF06RX5-FojrDJ00QFTGQeMgDmUApYT2_UoLYZ1Joxl7oYcBWIBWsrhXCWaB0uFiepQs3dZKu3usMTjNB2hZkq5-Y/s320/silence.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706841409321190050" border="0" /></a>Jenis thriller favoritku dan termasuk legendaris, mengenai psikopat jenius dgn embel2 selera kuliner ala kanibal. Uniknya pola pikir sang tokoh utama sering dijadikan referensi terutama pihak FBI dalam melacak modus dan nalar pembunuh sadis lainnya. "Fava beans, anyone?"<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >38. 8 1/2 (1963)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/l6uPVultDsQ" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >37. Rocky (1976)**</span><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzj_K6d5PMeBW7kWgmIhCQtYhjI9nOk-k2b0iPHqOe76oSHtHEDTzAL3gWQxNhwuTQhQQukuC2fR_LAkUglfYNRsmZ_0IbdPWq2nNv8LxKL2xT9lw3jQhLfKtv3px9S5u8k7xZ74f3xIY/s1600/Rocky.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzj_K6d5PMeBW7kWgmIhCQtYhjI9nOk-k2b0iPHqOe76oSHtHEDTzAL3gWQxNhwuTQhQQukuC2fR_LAkUglfYNRsmZ_0IbdPWq2nNv8LxKL2xT9lw3jQhLfKtv3px9S5u8k7xZ74f3xIY/s320/Rocky.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706839466312474786" border="0" /></a><iframe src="http://www.youtube.com/embed/MR6FXpaECY8" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: justify;">Merupakan awal serial sekaligus potret paling murni dan lugu mengenai perjuangan seorang Sylvester Stallone. Baik secara kehidupan nyata, obsesi karir sbg Rocky maupun Rambo (inisial R-R = Ronald Reagan, Presiden AS saat itu?), juga personifikasi ego lewat bidang yg memang dipahaminya benar. Potensi twist mungkin saat Rocky bisa dianggap sbg bio-pic Stallone.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >36. Jacob's Ladder (1990)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/PsCtXy-JECk" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >35. Back To The Future (1985)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBaNsmdqfMyrDVD-hQCd6_R4oSq9TuDob0CGLARswETFivkxZD8dfGD7PHMsaanUc7VjmHG214btgE4x9UR_7TMPXGd2cJWf1DOsmytzE0qtX0WG4aU-LAatpJrWaYFw6mlyZaXz-JywI/s1600/BacktotheFuture.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBaNsmdqfMyrDVD-hQCd6_R4oSq9TuDob0CGLARswETFivkxZD8dfGD7PHMsaanUc7VjmHG214btgE4x9UR_7TMPXGd2cJWf1DOsmytzE0qtX0WG4aU-LAatpJrWaYFw6mlyZaXz-JywI/s320/BacktotheFuture.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706838355815057282" border="0" /></a>Agak aneh juga mendapatkan judul film ini masuk dalam daftar serta dianggap memiliki twist-plot, terutama atas pertimbanganku sbg serial bersambung.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >34. King Of New York (1990)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/z4bprq-BYi0" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >33. A Clockwork Orange (1971)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyC0Nya27TRLvKb537Vl5M4eAkt9cxEcrUZDP0oMMLK8G9sBF0_n2eOajMwARyDpP1w5o9ho2umDptQqgbu69yVpFl7LcLnoJUs4T2uLVT-Ci-hJlfzUgfiwLS4HdS7UX4VwemMznlVdw/s1600/AClockworkOrange.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyC0Nya27TRLvKb537Vl5M4eAkt9cxEcrUZDP0oMMLK8G9sBF0_n2eOajMwARyDpP1w5o9ho2umDptQqgbu69yVpFl7LcLnoJUs4T2uLVT-Ci-hJlfzUgfiwLS4HdS7UX4VwemMznlVdw/s320/AClockworkOrange.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706836183605220962" border="0" /></a>Stanley Kubrick jelas salah satu sineas favoritku, sarat surealis sehingga perlu terus waspada saat mengunyah karyanya. Maka film inipun -sejujurnya- terasa amat berat, terutama relevansi pada adegan halusinasi pseudo-orgy sbg bagian dari cuci otak. Belum lagi tokohnya berkesan mirip Jim Carey bahkan vokalis The Hives, sungguh mengganggu konsentrasi serta kontroversial.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >32. Being There (1979)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/vm_jKW1OUKw" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >31. Magnolia (1999)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhudkqLchi6ObMnASEEcpmNBxtx5mQzQ93a7H6peVUMZhYph6cfYWeHXukckD5l3O99mE-lLJmG7uY0CNR4BV3IOqDwHtLdNqBSTI-8U1eLf9XogIxcTPDnWpUF_c3A4WO72aP3AaIzzw0/s1600/Magnolia.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhudkqLchi6ObMnASEEcpmNBxtx5mQzQ93a7H6peVUMZhYph6cfYWeHXukckD5l3O99mE-lLJmG7uY0CNR4BV3IOqDwHtLdNqBSTI-8U1eLf9XogIxcTPDnWpUF_c3A4WO72aP3AaIzzw0/s320/Magnolia.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706833788240442642" border="0" /></a>Skenario surealis yg diimbuhi topik kutukan Nabi Moses (Musa) kepada raja Firaun. "Tuhan mengeksekusi dewa-dewi Mesir yg tak berdaya melalui sepuluh tulah" (Kitab Keluaran, 7:14 - 12:32), berupa kutukan bagi:<br /></div><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 153, 255);">- Sungai Nil dan perairannya menjadi darah</span><span style="font-weight: bold;"> (Dewa sungai Nil = </span><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;">Hapi</span><span style="font-weight: bold;">)</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 204, 255);">- Hujan katak</span><span style="font-weight: bold;"> (Dewi katak direndahkan dan tak berdaya = </span><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;">Heqt</span><span style="font-weight: bold;">)</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 153, 255);">- Debu menjadi nyamuk</span><span style="font-weight: bold;"> (penguasa gaib dan dewa ahli sihir = </span><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;">Tot</span><span style="font-weight: bold;">)</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 204, 255);">- Lalat pikat menyerbu seluruh wilayah Mesir</span><span style="font-weight: bold;"> (Dewa alam = </span><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;">Ptah</span><span style="font-weight: bold;">)</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 153, 255);">- Penyakit Sampar pada ternak</span><span style="font-weight: bold;"> (Dewa sapi = </span><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;">Apis</span><span style="font-weight: bold;">; Dewi sapi = </span><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;">Hathor</span><span style="font-weight: bold;">)</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 204, 255);">- Barah, semacam epidemis SARS atau AIDS</span><span style="font-weight: bold;"> (Dewi penyembuh = </span><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;">Isis</span><span style="font-weight: bold;">)</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 153, 255);">- Guntur dashyat dan hujan es</span><span style="font-weight: bold;"> (Dewa pengendali alam = </span><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;">Respu</span><span style="font-weight: bold;">)</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 204, 255);">- Hama belalang, bencana tumbuhan</span><span style="font-weight: bold;"> (Dewa kesuburan & panen = </span><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;">Min</span><span style="font-weight: bold;">)</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 153, 255);">- Gelap total 3 hari</span><span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(153, 153, 255);"> <span style="color: rgb(255, 255, 255);">(Dewa Matahari</span></span> = </span><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;">Ra</span><span style="font-weight: bold;">; Dewa tata surya = </span><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;">Horus</span><span style="font-weight: bold;">)</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 204, 255);">- Kematian anak sulung Mesir</span><span style="font-weight: bold;"> (Dewa yg terutama, Matahari = </span><span style="color: rgb(255, 153, 0); font-weight: bold;">Amon-Ra</span><span style="font-weight: bold;">)</span><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >30. Pickpocket (1959)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/0zmLLoXRj0Q" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >29. Wait Until Dark (1967)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/EYXb-kwYXj4" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >28. Hannah And Her Sisters (1986)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/Qtgw38Yq2Qs" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >27. The Searchers (1956)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/hLzwup8l5HQ" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >26. Rushmore (1998)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/4i6N09QIiFs" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >25. Real Genius (1985)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/OUKi0h5ZwPg" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >24. The Bank Dick (1940)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/uIy-CKvHoMk" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >23. House Of Games (1987)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/A0eFfE8oa98" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >23. Brazil (1985)**</span><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibf0SUg399bodg_ANQ5GEZeRl6XIk77Ubtn2qmahzRtECVnbcHgyNq57X5TsSVWtf0rW1qj9KudzqZYnDIX7eF0wPaTgnA-kLKC8wfmBovQR88PEJfJ8ffW9MjS7yKSavVqR22GpfE9qQ/s1600/Brazil.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibf0SUg399bodg_ANQ5GEZeRl6XIk77Ubtn2qmahzRtECVnbcHgyNq57X5TsSVWtf0rW1qj9KudzqZYnDIX7eF0wPaTgnA-kLKC8wfmBovQR88PEJfJ8ffW9MjS7yKSavVqR22GpfE9qQ/s320/Brazil.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706826877081671842" border="0" /></a><iframe src="http://www.youtube.com/embed/_1KFEdtymyw" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: justify;">Topik surealis yg menurutku pantas disebut sbg prequel film Vanilla Sky, berbalut sci-fi dikit. Yang lebih luar biasa buatku adalah lagunya, maka khusus kumuat pula clipnya sekalian.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >21. The Usual Suspects (1995)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiztnYge1Q_OLE6fAn5z0ExdfQGfXsvDFXYF00inJNqQ2JBdbL8MNdGYEBMVSpMchMxkRmulQPll242_hBUEBceD_AZul9NVkja7S-qBwJxfVmC0r4UZW9Pbjc_fIlTWYr44_nBFy99pVs/s1600/TheUsualSuspects.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiztnYge1Q_OLE6fAn5z0ExdfQGfXsvDFXYF00inJNqQ2JBdbL8MNdGYEBMVSpMchMxkRmulQPll242_hBUEBceD_AZul9NVkja7S-qBwJxfVmC0r4UZW9Pbjc_fIlTWYr44_nBFy99pVs/s320/TheUsualSuspects.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706824888700758834" border="0" /></a>Untuk perbendaharaan layar modern, potensi twist pada tokoh film akan gampang ditebak. Karena Usual Suspects memang salah satu pelopor gaya ini dan semestinya gak boleh diulang basi. Celakanya malah jadi trend di sinema Indonesia yg belagak mistery.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >20. Before Sunset (2004)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnHSh_SJj74CMTIF_dJtmokvACTa_tvePkawPMPl2WcBKDHdA8GHgB4bR5lO8qMLxJj_7SxE5hyphenhyphenQwOA886YbVoI64MCwBX0zXP1FUdOlMEKMWvCwaKxfPxJYfTVPxEwWWC8MvWklXb4xE/s1600/BeforeSunset.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnHSh_SJj74CMTIF_dJtmokvACTa_tvePkawPMPl2WcBKDHdA8GHgB4bR5lO8qMLxJj_7SxE5hyphenhyphenQwOA886YbVoI64MCwBX0zXP1FUdOlMEKMWvCwaKxfPxJYfTVPxEwWWC8MvWklXb4xE/s320/BeforeSunset.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706823288224214722" border="0" /></a>Meski cuma diisi ngobrol ngalor ngidul dalam nyata hitungan jam, kelak jadi gaya tersendiri termasuk film semacam Lost in Translation. "Baby, you're gonna miss that plane!"<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >19. Memento (2001)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrn5cg9oCzuXPVe194jtJL5NLqjOCGqsjOjMtc5Wn1bDOPwdJyu_jHWjv6wNrglbBFYE5Ie-4hcPCBUhMSe2_b3tBtZRjoTl-OvgyTRo79USoSlZkMKl8jhv_pFoHenjtOtu8gGiORMO8/s1600/Memento.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrn5cg9oCzuXPVe194jtJL5NLqjOCGqsjOjMtc5Wn1bDOPwdJyu_jHWjv6wNrglbBFYE5Ie-4hcPCBUhMSe2_b3tBtZRjoTl-OvgyTRo79USoSlZkMKl8jhv_pFoHenjtOtu8gGiORMO8/s320/Memento.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706822595169946946" border="0" /></a>Rada unik dan melawan alur naskah konvensional, sehingga jadi muncul pertanyaan: "Apakah endingnya di awal film, ato ending film sbg awalnya?"<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >18. The Wizard Of Oz (1939)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/VNugTWHnSfw" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >17. Planet Of The Apes (1968)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdvJS2YCO6mOOsCRpe_02tBKvm6OqGYhHEJRe4ZzNfx7ox3AIk76nm_Y6KF_NlxVh1w1I3MbsXn6BxZCC0e9OKM0yeQrpREP8JgmVgW4irW1HfHg0vnDfH6gWX8Nwnmz8phj9sYEBoPwo/s1600/PlanetoftheApes.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdvJS2YCO6mOOsCRpe_02tBKvm6OqGYhHEJRe4ZzNfx7ox3AIk76nm_Y6KF_NlxVh1w1I3MbsXn6BxZCC0e9OKM0yeQrpREP8JgmVgW4irW1HfHg0vnDfH6gWX8Nwnmz8phj9sYEBoPwo/s320/PlanetoftheApes.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706821804783990850" border="0" /></a>Berawal dari serial panjang versi TV, diringkas gak sampai dua jam untuk di bioskop namun tetap bikin terperangah sebelum meninggalkan tempat duduk.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >16. The Empire Strikes Back (1980)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4t_j_6O0CFdrWCGw_j3L8iUmFh8r0F2hwp6fV-HH8q7tWUyTAEZITZxajhlQvF10lxcGg5yo5iiHGFPFzw8w_2dkYspOrzBF3vz7UbdiUuvB2hp22-dfQ-ZNB-ek9FhlOLGA0UxyXl6I/s1600/TheEmpireStrikesBack.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4t_j_6O0CFdrWCGw_j3L8iUmFh8r0F2hwp6fV-HH8q7tWUyTAEZITZxajhlQvF10lxcGg5yo5iiHGFPFzw8w_2dkYspOrzBF3vz7UbdiUuvB2hp22-dfQ-ZNB-ek9FhlOLGA0UxyXl6I/s320/TheEmpireStrikesBack.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706821243448334354" border="0" /></a>Becanda bener jika ngaku penggemar film tapi gak pernah nonton karya satu ini. Tapi persoalannya, dimana letak kejutan terutama pada akhir filmnya? Ditambah lagi kesulitan kontinyuitas karena merupakan awal sekuel berikutnya ditambah lagi produk prequel kemudian.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >15. The Godfather (1972)**</span><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsQo7HNagiK94EFgxZXlXVrtSq88K6yBilU5g6-DDU2Qgn05NJCciGiku4UMpuoNTeBAENmbxgFJjqQGUN_XBR2GprVhdxbWvo97SLcWilEZ3W-eTiCxxekzpe4RHYMw3cySffGdnBTWI/s1600/TheGodfather.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsQo7HNagiK94EFgxZXlXVrtSq88K6yBilU5g6-DDU2Qgn05NJCciGiku4UMpuoNTeBAENmbxgFJjqQGUN_XBR2GprVhdxbWvo97SLcWilEZ3W-eTiCxxekzpe4RHYMw3cySffGdnBTWI/s320/TheGodfather.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706820671728216386" border="0" /></a>Kesan dan komentar sudah relatif idem dgn nomor 15, begitulah tipikal film serial.<br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >14. The Tenant (1976)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/ZmhIMbdecEU" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >13. Citizen Kane (1941)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/YXIr1P9Fm5A" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >12. The Birds (1963)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/mPC_Mp0Y9WM" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >11. The Graduate (1967)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg4yMy3zyr5TK-AP8YcHy3HbSY3DjKREuuRkyuKnx11-ze2ZhiHmgC862cHsuSXW5fxp8OJa9yJO3nqF2yjCbEnjwRpx6jxAcO1DLYzFcIE0GqC_djeFr5bHGBYtbuJJFrei-k8pmVJBk/s1600/TheGraduate.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 280px; height: 280px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg4yMy3zyr5TK-AP8YcHy3HbSY3DjKREuuRkyuKnx11-ze2ZhiHmgC862cHsuSXW5fxp8OJa9yJO3nqF2yjCbEnjwRpx6jxAcO1DLYzFcIE0GqC_djeFr5bHGBYtbuJJFrei-k8pmVJBk/s320/TheGraduate.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706818641450997442" border="0" /></a>Film yg menerbitkan tokoh Mrs Robinson, konon eksist, termasuk lagunya milik Simon & Garfunkel. Keduanya sanggup jadi kontroversial pada jamannya. Justru itulah yg menurutku sangat twist secara keseluruhan, yakni telah menceritakan kemajuan jaman di jamannya.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >10. Some Like It Hot (1959)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/CbU0DG88dcg" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >09. Don't Look Now (1973)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/TYICwstBwnM" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >08. Big Night (1996)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/6Y245eeWNRI" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >07. Night Of The Living Dead (1968)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE6fPK-q6pF_NQRrEmK_7OJLa2uMxGISUyftZdJqFAy1lai-Iax7f-1ZHlvS8q_L6G3fMVeXrizhqMjpOx2eg7TO3oJOcQww2F1_VEdSxy8DguVqHskTwkTvsGlaSa9KbqGb3NLpDxs00/s1600/NightoftheLivingDead.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE6fPK-q6pF_NQRrEmK_7OJLa2uMxGISUyftZdJqFAy1lai-Iax7f-1ZHlvS8q_L6G3fMVeXrizhqMjpOx2eg7TO3oJOcQww2F1_VEdSxy8DguVqHskTwkTvsGlaSa9KbqGb3NLpDxs00/s320/NightoftheLivingDead.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706814467294607234" border="0" /></a>A tribute to Romero's horror masterpiece, pelopor gore movie dan jadi cult sekaligus franchise. Buatku gak begitu berkesan, mungkin berbeda jika nonton untuk pertama kalinya dan di tahun 1968. Kalau untuk sekarang sih, mending milih Shaun Of The Dead hehee<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >06. Boogie Nights (1997)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGwv5vxkOGWhLO1i1_j-NW0CpmFfdXMUT7z9ydDHzZwrdH5FGdJx6-c7wsKgbdhuHvOSkdz1Ylxdy9Q3qylqVFr9qaMbVPzo1FERv8B2AdzWODpjjAVhQU8Nlzvc7DHwozBuUPELzpyfM/s1600/BoogieNights.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGwv5vxkOGWhLO1i1_j-NW0CpmFfdXMUT7z9ydDHzZwrdH5FGdJx6-c7wsKgbdhuHvOSkdz1Ylxdy9Q3qylqVFr9qaMbVPzo1FERv8B2AdzWODpjjAVhQU8Nlzvc7DHwozBuUPELzpyfM/s320/BoogieNights.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706813059807059714" border="0" /></a>Diperkenalkan oleh dr. Pandu saat di milis Radioliner, tentang intrik dan bumbu industri film porno. Entah apa hubungannya dgn salah satu hits Kool and The Gang, tapi rada susah juga nangkap twist-ending film ini kecuali monoloog si pemeran pria. Konon Mark Wahlberg masih nyimpen "penis buatan" yg sempat dipajang, kecuali disensor, pada adegan ending tersebut.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >05. Bonnie And Clyde (1967)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEwXbWX39BC_xg2DZmpLpYDB4aaS9WCqzvstl89CRUHA-fyDx382mBYicDAqwb6CnKBIbQcKkjr4Mv7ORqT4_UkRySW8HeZDtZyhK24LxoulTB0TckoForMiWHKMhrcweMcZRMpGzLYSM/s1600/BonnieandClyde.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEwXbWX39BC_xg2DZmpLpYDB4aaS9WCqzvstl89CRUHA-fyDx382mBYicDAqwb6CnKBIbQcKkjr4Mv7ORqT4_UkRySW8HeZDtZyhK24LxoulTB0TckoForMiWHKMhrcweMcZRMpGzLYSM/s320/BonnieandClyde.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706808543698231074" border="0" /></a>Kisah sepak terjang sepasang kekasih muda buronan polisi Amerika, diangkat dari kisah nyata kriminal legendaris. Entah kenapa mendapat ranking ending lima besar, jika dibandingkan film Se7en misalnya? Mungkin karena perubahan suasana yg drastis dari makan apel secara mesra lantas .. spoiler jek ;o)<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >04. Casablanca (1942)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQOmAhiSS7wwh4oz9VCeGzRp4bdOmDQtE7gDJJ9aLufKiRtHNL2dcY6sa466ShNf2E7h39-T8jBoG3fSQt-HRl2gTFU7-uveehrYt68k1ysEJjLbVeCCCs0mfzfPBpb2UactexiY5n-NM/s1600/Casablanca.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQOmAhiSS7wwh4oz9VCeGzRp4bdOmDQtE7gDJJ9aLufKiRtHNL2dcY6sa466ShNf2E7h39-T8jBoG3fSQt-HRl2gTFU7-uveehrYt68k1ysEJjLbVeCCCs0mfzfPBpb2UactexiY5n-NM/s320/Casablanca.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706803344605692610" border="0" /></a>Salah satu film yg DVD-nya sudah nongkrong di rak tapi gak kunjung kutonton karena belum mood. Konon kisah cinta paling romantis yg pernah terjadi di bar bernama Casablanca di tengah kancah Perang Dunia II. Jika diperhatikan rayuan lewat tagline, "They had a date with fate in Casablanca", ditambah posisi rangking terhormat, semestinya amat menggugah untuk segera disimak.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >03. Chinatown (1974)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/jYAUoVJDgRg" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >02. Fight Club (1999)**</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5sBe8lgnDHA0ZTWWLU1Ro0pHfqfARPkvojYEa8ZcvAtaMjUkKDc4Lp17hvIC99znXDvjc15MgDLZDA-Hqc9YGi_Fy2J61kPDc8f7_qfBuewJY0om3feFVQbL0hb58x7CkPRmF-0S7aEE/s1600/FightClub.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5sBe8lgnDHA0ZTWWLU1Ro0pHfqfARPkvojYEa8ZcvAtaMjUkKDc4Lp17hvIC99znXDvjc15MgDLZDA-Hqc9YGi_Fy2J61kPDc8f7_qfBuewJY0om3feFVQbL0hb58x7CkPRmF-0S7aEE/s320/FightClub.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706799954668427122" border="0" /></a>Bukan bermaksud sepakat mentah2 dgn urutan di sini, tapi Fight Club memang salah satu cult-movie buatku dgn potensi twist sungguh menantang. Walau terasa jadi biasa karena mengetengahkan figur "split personality" yg memang potensi twist ketimbang film The Others yg benar2 mengejutkan, namun tetap menghanyutkan sekaligus terperangah pada menit akhir. Tipikal yg begitu lekat dgn legendaris Psycho maupun format lebih baru semacam film Identity atau Shutter Island.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 0);font-size:180%;" >01. Dr. Strangelove (1964)</span><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/Qs7EikHQGlA" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="420"></iframe><br /></div><div style="text-align: justify;">So sad, justru pada ranking satu versi ini aku malah gak pernah nemu filmnya. Tadinya judul ini kupikir identik dgn film The Nutty Professor, multi peran dari profesor kikuk menjadi tokoh Buddy Love lewat akting Jerry Lewis maupun versi remark Eddie Murphy. Ternyata lebih serius mengenai akhir dunia akibat dampak nuklir, meski menampilkan ilmuwan eksentrik yg juga diperankan secara multiple roles.<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 153, 102);">[</span><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 102);">Source from : </span><span style="color: rgb(255, 153, 102);">http://www.filmcritic.com/misc/emporium.nsf/95a45e26914c25ff862562bb006a85f2/394a496e465c4f38882571b900114dc5?OpenDocument]</span><br />-duke-</div></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3445195805940457930.post-43200096360934465232012-02-07T19:50:00.007+07:002012-02-08T01:07:30.133+07:00The Others [2001]<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV24oxG342UriVPhnbbT8SKVMMBCYRkSwR7gFT-smSOFXAVf2EIxWKKHAXprs1XS1n_AyLj_uKOLOa1fskVSgzhOljlW2JE-JSQkyJClswkLsph3nXp3u25clPJaDj01BGuV2LgqRFSzY/s1600/others1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 294px; height: 284px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV24oxG342UriVPhnbbT8SKVMMBCYRkSwR7gFT-smSOFXAVf2EIxWKKHAXprs1XS1n_AyLj_uKOLOa1fskVSgzhOljlW2JE-JSQkyJClswkLsph3nXp3u25clPJaDj01BGuV2LgqRFSzY/s320/others1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706453737038876850" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 255, 255);">Sesuatu yg bertujuan baik, umumnya akan berdampak baik, apalagi jika diberitakan secara baik. Terlepas kadar baik bagi tiap individu bisa berbeda, namun nilai kebaikan semestinya universal termasuk menikmati film horor secara baik-baik. Sebegitu sulitkah untuk memulai sebuah review horor dgn baik, apalagi berikut konten twist yg berpotensi spoiler? Baiklah, sesaat dialihkan dgn topik sexy mengenai Nicole Kidman. Salah satu artis yg gigih ber-metamorfosa sejak perkenalan awalku lewat Days of Thunder(1990), Far & Away (1992) nan menggelora, serial panas B.F aka Batman Forever, hingga favoritku To Die For dan Eyes Wide Shut. Aset Nicole menurutku adalah bakat bunglon, meriah secara artifisial lewat Moulin Rouge, berubah dingin pada Birthday Girl. Bagaimana untuk genre horor tepatnya psychological thriller dalam situasi yg jauh dari status "gore" apalagi sensasi murahan ala pocong? Ada dua latar yg kemudian mempertemukanku dgn film The Others, pertama promosi rekan Dion via topik One of Scariest Movie 2001 di milis Radioliner. Berikutnya saat bertemu rekan di rental EZY yg kebetulan sedang mengembalikan VCD The Others plus komentar, "Film rada aneh tapi menarik, tentang keluarga tertutup dan berhubungan dgn dimensi berbeda". Akibatnya aku menyewa film tsb plus si Dave, nama rekan asik tadi, langsung kuundang ikut milis Radioliner. Hepi ending kan? Walau rada aneh untuk memulai review berikut ini.</span><br /></div><span class="fullpost"><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgicFI2cBSElZ7IJq5UJOs-oApnYtHKkk2ldnxXXhZ1PsWuGTMttoHCT1t88Xp1h2xVV6v2k0UjADacrJ-csbUbFs-E1QgJlXEC5dkJ0_a7kTOuDjiIE3Ll6ImJLiE_JiQJOJ7U2L1NLkE/s1600/the-others-servants.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 198px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgicFI2cBSElZ7IJq5UJOs-oApnYtHKkk2ldnxXXhZ1PsWuGTMttoHCT1t88Xp1h2xVV6v2k0UjADacrJ-csbUbFs-E1QgJlXEC5dkJ0_a7kTOuDjiIE3Ll6ImJLiE_JiQJOJ7U2L1NLkE/s320/the-others-servants.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706452565375650002" border="0" /></a>Inggris 1945, pasca Perang Dunia II. Premis yg menjanjikan latar misteri pada sebuah puri Victorian di pinggiran Jersey, megah tapi terkucil. Grace (Nicole) seorang Katolik taat dan ibu dua anak yg menderita phobia anti cahaya, semacam photo-sensitivity lewat keterangan pada sampul film. Mereka setia menanti kedatangan kepala keluarga yg bertempur melawan Jerman, lewat rutinitas termasuk peraturan aneh. Yakni setiap gorden dan jendela harus tertutup rapat, gak boleh ada cahaya matahari termasuk pintu selalu terkunci. Maka selain suram dan hening bahkan piano hanya pajangan, sang ibu di sepanjang film selalu sibuk membuka dan kunci pintu tiap ruang yg baru dilalui. Ritual begini telah sanggup membangun dampak psikologis lewat situasi cerdas dan misterius, ditopang kesenyapan ketimbang sound effect nan hingar bingar. Ini film senyap, serba tergesa-gesa sekaligus rutinitas beku nan membosankan, semakin menggelisahkan. Berbeda horor semacam The Omen yg lebih bertutur serta mengandalkan nalar penonton untuk menemukan seram masing2, The Others sanggup menjerat penonton hingga lelah dalam nalar yg sengaja dirajut hingga meledak hanya pada 5 menit akhir. Itulah formula twist-ending yg dioptimalkan Alejandro Amenabar, sutradara Spanyol spesialis twist yg kukenal lewat film Abre Los Ojos (Open Your Eyes) dan dibuat ulang dalam versi Inggris berjudul Vanilla Sky. The Others merupakan film pertama Amenabar dalam format berbahasa Inggris, termasuk kemunculannya sbg cameo walau hanya berupa foto mayat berkumis dari kelompok tiga orang.<br /></div><div style="text-align: center;"><iframe src="http://www.youtube.com/embed/WVVrfk97i5U" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" width="560"></iframe><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada beberapa detil yg sengaja mendikte sekaligus mengalihkan konsentrasi penonton. Misalnya perlakuan ekstra keras Grace terhadap kedua anaknya antara lain hukuman berupa menghafal ayat Injil akibat berbohong atau bandel, padahal mereka "terpasung" di dalam ruangan terutama hambatan penyakitnya. Latar belakang religi dihadirkan selain untuk memperkuat kondisi masyarakat urban saat itu, juga membenturkan perkara keimanan seperti genre The Omen hingga The Exorcist. Trend ini gak masalah buatku, sesungguhnya jika ingin dicermati jadi panjang, umumnya naskah horor klasik justru hadir dalam latar belakang agama yg kental bahkan fanatik. Bukan kepada setting pertempuran antara hitam dan putih, kebaikan versus kejahatan, melainkan reposisi manusia yg memang penuh paradox sekaligus ambigu hingga dikehidupan nyata. Bukankah sudah jamak bagi mereka yg rajin menghafal ayat serta sibuk dgn urusan agama, justru paling rentan dgn urusan menggugat Tuhan jika kehidupan makin tak nyaman buatnya ketimbang introspeksi? Manusia sesungguhnya mahluk Tuhan yg sempurna, ataukah justru lemah dihadapanNya, itu perkara individual. Maka kehadiran dan peran The Others lebih merupakan pembenaran sepihak yg umumnya disebut "manusiawi" padahal secara manusia pulalah terpasung menjadi blur (bukan blunder) untuk mengandalkan kekuatannya sendiri. Atas nama Tuhan katanya, padahal sedang memerintah Tuhannya. Begitulah saat Grace lantas terjebak dalam dunianya sendiri dan tergopoh-gopoh menjemput Pastor dgn menembus kabut tebal, tanpa diduga malah bertemu suaminya yg lama ditunggunya. Simbol sederhana terhadap pengalihan yg justru selalu menipu keinginan terdalam manusia.<br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOYd045azCZhqI6V6tTKUeACa5OVt4WngvvsW4ckG5RhOi9aYP-BRsGNNViMiPHr7jtZCaOVfC_0XmuoJ3X-fOCueJqwRha8ojyqpTAstMD33LsHvSgiQlWulJDRZbzbXBJ-_Gx0kK-bU/s1600/others2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 201px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOYd045azCZhqI6V6tTKUeACa5OVt4WngvvsW4ckG5RhOi9aYP-BRsGNNViMiPHr7jtZCaOVfC_0XmuoJ3X-fOCueJqwRha8ojyqpTAstMD33LsHvSgiQlWulJDRZbzbXBJ-_Gx0kK-bU/s320/others2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706451184927263554" border="0" /></a>Seperti pesan di awal, sesuatu yg bertujuan baik umumnya akan berdampak baik, apalagi jika diberitakan secara baik. Terlepas kadar baik bagi tiap individu bisa berbeda, namun nilai kebaikan semestinya universal termasuk mengunyah tulisan ini secara baik-baik. The Others lebih merupakan media dgn embel2 film horor, terserah apakah penonton cukup mengunyahnya sbg hiburan yg telah dibayar seperti tipikal borjuis, ataukah bersedia diteruskan sbg pesan berupa kebaikan tertentu. Gak beda saat selesai menonton Silence of the Lamb atau Sixth Senses yg berkesan lebih gampang dikomentari, mungkin hanya terletak pada dampak kegelisahan yg ditimbulkan secara berbeda saja. Ketika horor telah diterjemahkan secara literate berupa hantu, sebetulnya "hantu yg mana" atau horor macam apa yg diinginkan? The Others nyatanya sanggup mewakili horor versiku untuk berpesan mengenai hakiki manusia yg terpasung penuh keterbatasan namun bukan alasan untuk membatasi kemampuan manusia sbg anugerah tertinggi. The Others juga baik untuk refleksi saat manusia makin cenderung meng-hantu-kan sesama manusia lainnya, termasuk memanfaatkan agama yg gak mungkin dibahas tapi digunakan sbg aset pembahasannya. Dan sebelum tulisan ini berkembang menjadi potensi gak baik termasuk tergoda menjadi spoiler, ada baiknya ditutup dgn meminjam tagline: <span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 255, 255);">Sooner or later, they (the truth) will find you!</span><br /></div><div style="text-align: center;">-duke-</div></span>endyonisiushttp://www.blogger.com/profile/11849061358379254521noreply@blogger.com7