
Dengan status sang juara sebagai tim yang kalah di laga perdana untuk kemudian memukul tim yang tak terkalahkan di laga puncak, Spanyol telah menggapai segala prestasi. Dapat tercermin dari keberhasilan yang direkam selama dua tahun terakhir. Kampiun ajang Eropah 2008 tanpa terkalahkan, bermateri klub terbaik dan juara dunia 2009 ditambah lima gelar lainnya dalam semusim kompetisi oleh Barcelona. Puncaknya adalah tim nasional terbaik dari seluruh perwakilan 32 negara di Afrika 2010.
Sekadar meninjau situasi di Spanyol, penghargaan puncak ini setidaknya dapat meredam gejolak yang di terjadi pada pekan terakhir Juni 2010. Sabtu sebelum final digelar, terjadi demonstrasi besar di Timur Laut Spanyol oleh jutaan masyarakat sembari mengibarkan bendera Catalan bertuliskan "Kami bukan Spanyol, kami akan menentukan nasib sendiri". Tujuannya jelas, menuntut persamaan hak bahkan kemerdekaan berupa status pemisahan diri dari Madrid. Drama miris menjelang laga akhir dan menentukan bagi pasukan La Furia Roja untuk mendaki puncak pertamanya.

Kompetisi liga Spanyol begitu ditaburi bakat dan bintang, namun terpecah pada tiap klub termasuk rivalitas Madridista dan Catalans. Untuk level negara, selama ini predikat timnas Spanyol amat lekat dengan status 'nyaris juara' bahkan hanya penggembira turnamen. Kejayaan masa lalu lebih disebabkan faktor non tehnis, seperti prestasi medali perak sepak bola di Belgia 1920 akibat mogoknya Chekoslovakia. Status juara Eropah 1964 lebih karena faktor dominan sebagai tuan rumah di Santiago Bernabue. Tim Spanyol dikenal bagus pada babak awal turnamen namun hanya untuk kalah di babak berikutnya. Maka berterimakasihlah kepada Luis Aragones yang mulai menyusun strategi sejak 2004. Ia tidak perlu repot dengan masalah talenta berikut mayoritas pemain segar di bawah usia 25 tahun.

Sepak bola adalah pembawa pesan dan berlaku universal. Makna kemenangan Spanyol telah menjadi inspirasi bagi kompleksitas masalah kesukuan yang sedang mereka hadapi. Faktor persatuan dan kebersamaan merupakan komponen keberhasilan yang menyeluruh, relevan dalam konteks kemajemukan di Indonesia. Perbedaan adalah anugerah, justru disitulah arti keragaman yang bukan tunggal. Kalimantan Barat dapat meminjam keberhasilan Spanyol untuk mengutamakan kolektivitas demi satu tujuan secara bersama. Kalimantan Barat yang terintegrasi dan komprehensif dapat tampil sebagai pemenang serta berkelanjutan, semoga. (*)
[Dimuat di Pontianak Post, Jumat 16 Juli 2010]